Konten Media Partner

'The Call Of The Wild': Film Petualangan Seekor Anjing Menjawab Panggilan Alam

22 Februari 2020 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Call of The Wild (Foto: 20th Century)
zoom-in-whitePerbesar
The Call of The Wild (Foto: 20th Century)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film tentang anjing selaku binatang yang ditahbiskan sebagai sahabat terbaik manusia sangatlah beragam dalam industri perfilman dunia maupun Hollywood.
ADVERTISEMENT
Kisah drama keluarga dengan karakter anjing legendaris Lassie, Benji, Rin Tin Tin, Airbud sampai ke haru biru kisah Hachiko mewarnai layar perak maupun layar kaca sejak beberapa dekade lalu.
Kini kisah Buck si anjing bertubuh besar diangkat dalam film berjudul The Call of The Wild yang diangkat dari novel karya Jack London. Adaptasi film kesekian kali dari buku yang terbit di tahun 1903 ini disutradarai oleh Chris Sanders (Lilo and Stitch, How To Train Your Dragon) dari naskah karya Michael Green (Logan, Blade Runner 2049).
Buck, seekor anjing bertubuh besar keturunan separuh ras saint bernard dan scottish-sheperd kerap membuat onar di rumah majikannya yang kaya raya. Kehidupan bahagia Buck mendadak sirna setelah ia diculik oleh para penculik anjing dan dijual ke Alaska.
Sinematografi yang apik (Foto: 20th Century)
Di sana Buck dibeli oleh seorang pengantar surat di daerah ekstrim salju Parrault (Omar Sy). Meski awalnya kesulitan beradaptasi di lingkungan baru yang bersalju, Buck mulai menyadari panggilan alamnya sebagai seekor hewan yang punya sifat liar dan menyatu dengan alam.
ADVERTISEMENT
Di perjalanannya, Buck bertemu dengan John Thornton (Harrison Ford) yang kemudian menyelamatkan Buck dari seorang pemburu emas yang ambisius dan memaksa Buck dan kawanannya untuk memaksakan diri mengangkut beban yang berat di lokasi menanjak menjelang musim semi.
Hubungan Buck dan Thornton dan semakin akrab dan keduanya memutuskan bertualang untuk saling menemukan panggilan jalan hidupnya masing-masing.
Menggunakan teknik motion capture CGI untuk karakter anjing dalam sebuah film petualangan untuk keluarga dengan karakter sentral sang anjing adalah hal yang terbilang unik, walaupun di perfilman Hollywood yang sudah terbiasa menggunakan teknologi CGI.
Nada skeptis pun banyak muncul menjelang perilisan film yang merupakan film pertama yang menggunakan nama dan logo baru 20th Century Studios, pasca dibelinya studio Fox oleh Disney. Sebagai catatan film Call of The Wild tahun 1935 merupakan film terakhir yang diproduksi 20th Century Pictures sebelum berganti nama menjadi 20th Century Fox.
Buck dan Thornton (Foto: 20th Century)
Secara keseluruhan The Call of The Wild memenuhi ekspektasi sebagai sebuah film petualangan dengan segmen penonton keluarga. Karakter Buck, seekor anjing yang likable menjadi salah satu keunggulan film ini. Tingkah polah yang menggemaskan dari Buck acapkali sukses memancing tawa dan haru di beberapa momen.
ADVERTISEMENT
Hubungannya dengan karakter Thornton pun terasa hangat dan penuh respect antara keduanya, menjadikan film ini juga menunjukkan tajinya sebagai sebuah film bertema persahabatan.
Secara teknis di beberapa adegan memang CGI karakter Buck terasa kelihatan artifisial dengan proporsi ukuran tubuh yang kurang konsisten. Hal ini terbilang cukup wajar dan menjadi hal minor dikarenakan karakterisasi Buck menjadi highlight utama di film yang berdurasi 100 menit ini.
Sinematografi film juga patut diacungi jempol dengan gambar cantik mengambil setting dan suasana salju dan musim semi di alam liar. Tata musik pun menjadi bagian lain yang patut diapresiasi lebih.
Sementara itu sisi akting para aktor manusia tidak ada yang menonjol selain Harisson Ford (Star Wars, The Fugitive) sang legenda yang di usia senjanya masih berakting prima sebagai Thornton, si petualang yang pemabuk dan kesepian. Kehadiran aktor besar dalam nama Dan Stevens (The Guest, Beauty and The Beast) sebagai karakter antagonis sayangnya terlihat over dan tidak memiliki dimensi lebih. Sedangkan Karen Gillan (Avengers: Endgame, Oculus) terasa disia-siakan berkat minimnya screentime sehingga hanya layak jika disebut sebagai cameo. Omar Sy (The Intouchables) dan Cara Gee (serial The Expanse) menjadi penampil yang baik lainnya berkat akting dan plot cerita yang menarik.
ADVERTISEMENT
Overall, film The Call of The Wild adalah film keluarga dan petualangan dengan karakter sentral anjing yang terbilang cukup baik dalam memancing tawa, haru dan diakhiri dengan senyum puas usai menontonnya.
Meskipun secara penceritaan terasa kurang seimbang dalam letupan-letupan konflik dan karakter antagonisnya terasa satu dimensi, namun film The Call of The Wild ini sangat direkomendasikan untuk ditonton oleh para keluarga yang menginginkan hiburan seru dan mendapatkan kebahagiaan usai menontonnya.
Kontributor: Yovan