Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Jika mendengar judul film Love For Sale, kira-kira apakah yang terlintas langsung di pikiran kalian? Gading Marten yang berhasil meraih piala citranya pertama kali sebagai Aktor Terbaik 2018? Atau malah adegan ranjang Gading Marten dengan Della Dartyan?
ADVERTISEMENT
Apapun itu, beberapa waktu lalu sudah diumumkan bahwa Love For Sale 2 sedang digarap dan mengembalikan karakter Arini di sana. Masih belum jelas apakah karakter Richard yang diperankan oleh Gading Marten akan kembali atau tidak.
Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan spanduk atau selembaran kertas yang isinya adalah mencari orang yang hilang. Orang tersebut adalah Arini, karakter yang pada akhir Love For Sale hilang tanpa kabar, bahkan tidak dijelaskan hilang ke mana.
Visinema dengan strategi promosinya yang cukup unik ini berhasil membangkitkan hype di media sosial dengan tagar #MencariArini . Apalagi, orang-orang yang tidak tahu apa-apa, menjadi tertarik menonton Love For Sale di aplikasi streaming service seperti Netflix.
ADVERTISEMENT
Strategi promosi seperti ini pernah dilakukan oleh The Blair Witch Project dahulu kala. Haxan films membuat sebuah situs web yang isinya menceritakan latar belakang legenda dari film tersebut. Mereka selalu memperbarui dan menambah informasi atau berita yang berkaitan dengan film tersebut.
Secara tidak langsung film The Blair Witch Project menjadi ramai penonton karena banyak orang-orang yang penasaran karena situs web itu lebih dahulu terkenal dibandingkan filmnya. Sampai sekarang kalian masih bisa akses situsnya di sini .
Cara promosi seperti ini lebih menarik perhatian bahkan bisa dibilang juga lebih efisien karena murah dan kreatif, namun meraih banyak massa yang banyak. Seharusnya production house lainnya harus menyontoh strategi Visinema untuk menarik perhatian banyak orang, apalagi di era digital seperti ini.
ADVERTISEMENT
Penulis: Andri