Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Edukasi Pemanfaatan Obat Modern dan Jamu oleh Mahasiswa PMM UMM di Sumbersari
15 Agustus 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari PMMkel61 BhaktikuNegeri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan merupakan aset yang paling berharga dalam kehidupan manusia. Namun, di tengah modernisasi yang pesat, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya penggunaan obat yang tepat serta pemanfaatan obat tradisional, seperti jamu. Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program edukasi kesehatan di Kelurahan Sumbersari, Kota Malang. Program ini mengusung dua topik utama: penggunaan obat modern yang benar dan praktek pembuatan serta pemanfaatan jamu tradisional.
ADVERTISEMENT
Tantangan Kesehatan di Masa Kini
Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk maraknya penggunaan obat yang tidak sesuai aturan, serta penurunan minat terhadap obat-obatan tradisional. Banyak masyarakat yang mengonsumsi obat tanpa resep atau petunjuk dokter, yang bisa berakibat fatal, seperti resistensi antibiotik atau efek samping yang merugikan. Di sisi lain, jamu sebagai warisan leluhur semakin tersisih oleh obat-obatan modern, meski memiliki banyak manfaat yang tidak kalah penting.
Selain itu, pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku kesehatan masyarakat secara drastis. Meskipun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan meningkat, namun masih banyak yang belum memahami cara penggunaan obat dengan benar. Ini termasuk dalam memilih obat yang sesuai dengan kondisi, dosis yang tepat, serta mengenali efek samping yang mungkin timbul.
ADVERTISEMENT
Program Edukasi Kesehatan Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang di Sumbersari
Melihat permasalahan ini, mahasiswa PMM UMM mengambil inisiatif untuk mengadakan program edukasi kesehatan yang berfokus pada dua hal: (1) penggunaan obat modern yang benar, dan (2) praktek pembuatan serta pemanfaatan jamu tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Sumbersari, sebuah daerah yang masih memegang erat kearifan lokal namun mulai terpengaruh oleh modernisasi.
1. Edukasi Penggunaan Obat Modern
Dalam sesi edukasi ini, mahasiswa PMM UMM memberikan pemahaman kepada warga tentang pentingnya penggunaan obat yang benar. Edukasi ini mencakup beberapa aspek penting:
Penggunaan Obat Sesuai Resep Dokter: Mahasiswa mengedukasi warga tentang pentingnya mengikuti resep dokter saat mengonsumsi obat. Hal ini bertujuan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan memaksimalkan efektivitas pengobatan.
ADVERTISEMENT
Pengenalan Golongan Obat: Mahasiswa juga memberikan edukasi mengenai berbagai golongan obat, seperti antibiotik, analgesik, antihipertensi, dan lain-lain. Warga diajarkan bagaimana mengenali golongan obat yang sedang mereka konsumsi, serta memahami fungsi dan cara kerja masing-masing golongan obat. Ini penting agar masyarakat tidak hanya mengonsumsi obat secara sembarangan, tetapi juga mengetahui tujuan dan manfaat dari obat yang mereka minum.
Edukasi Waktu Minum Obat yang Tepat: Banyak masyarakat yang masih bingung tentang waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat, apakah sebelum makan, saat makan, atau sesudah makan. Mahasiswa menjelaskan perbedaan dan pentingnya mengikuti anjuran waktu minum obat yang telah ditetapkan oleh dokter atau apoteker. Mereka memberikan contoh sederhana:
ADVERTISEMENT
Pengenalan Obat Generik dan Merek Dagang: Warga juga diberi pengetahuan tentang perbedaan antara obat generik dan merek dagang, serta manfaat memilih obat generik yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas.
Bahaya Penggunaan Antibiotik Secara Bebas: Salah satu fokus utama adalah mengedukasi masyarakat tentang bahaya resistensi antibiotik akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Mahasiswa menjelaskan bagaimana penggunaan antibiotik tanpa resep dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal dan sulit diobati.
Mengenali dan Menghindari Efek Samping: Edukasi ini juga mengajarkan masyarakat bagaimana mengenali efek samping dari obat yang mereka konsumsi, serta langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan.
2. Pengenalan dan Praktek Pembuatan Jamu Tradisional
Sesi kedua dari program edukasi ini berfokus pada pengenalan dan praktek pembuatan jamu tradisional. Jamu telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad, dan masih banyak masyarakat yang mengandalkan jamu untuk menjaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pengantar Tentang Jamu: Mahasiswa PMM UMM memulai sesi ini dengan pengenalan tentang sejarah dan manfaat jamu. Mereka menjelaskan bahwa jamu terbuat dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah, daun, dan akar-akaran yang memiliki khasiat kesehatan yang terbukti secara turun-temurun.
Pembuatan Jamu: Mahasiswa disini menjelaskan bagaimana cara pembuatan jamu Kunyit asam jawa. Selama mahasisiwa menjelaskan prosedur pembuatan jamu kepada warga, jamu yang sudah jadi hasil dari buatan mahasiswa dibagikan untuk memberikan gambaran rasa dari jamu tersebut. Setelah itu mahasisiwa menunjukkan cara mengolah bahan-bahan tersebut menjadi jamu yang siap diminum, sambil menjelaskan manfaat dari masing-masing bahan.
Pemanfaatan Jamu dalam Kehidupan Sehari-hari: Setelah menjelaskan cara pembuatan, mahasiswa memberikan tips kepada warga tentang cara mengonsumsi jamu dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga memberikan saran tentang kombinasi jamu yang tepat untuk berbagai kondisi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan nyeri, dan menjaga kesehatan pencernaan.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif dan Harapan Kedepan
Program edukasi kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang di Sumbersari mendapat respon yang positif dari masyarakat. Warga mengaku mendapatkan pengetahuan baru tentang penggunaan obat yang benar dan mulai memahami pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan. Selain itu, praktek pembuatan jamu juga menginspirasi warga untuk kembali mengapresiasi warisan leluhur yang kaya akan manfaat kesehatan.
Kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Beberapa warga yang terlibat dalam edukasi pembuatan jamu menyatakan minat mereka untuk mempelajari lebih dalam tentang jamu dan bahkan mempertimbangkan untuk menjadikannya sebagai usaha kecil-kecilan. Ini merupakan indikasi bahwa program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan kesehatan, tetapi juga dapat mendukung ekonomi lokal melalui produksi dan penjualan jamu.
ADVERTISEMENT