Carut Marut Rancangan Kabinet Prabowo

Tegar Lesmana
Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
4 Mei 2024 19:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang pemimpin (sumber :https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pemimpin (sumber :https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, koalisi pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Koalisi Indonesia Maju akan menyiapkan susunan Kabinet. Persiapan Koalisi Indonesia Maju untuk membentuk struktural kementerian menyosong keberlanjutan dari pemerintahan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Komposisi Koalisi Indonesia Maju yang begitu besar berimplikasi terhadap proses pembagian susunan kabinet yang begitu besar pula, pun menilik dari susunan kabinet Jokowi saat ini, hampir keseluruhan kursi kementerian di isi oleh petinggi partai politik, dengan melihat konsep yang sama tidak dapat di pungkiri cabinet Probowo akan melakukan hal yang sama, agar Koalisi Indonesia Maju tetap dapat melanggengkan kekuasaan secara berkesinambungan tanpa memberikan ruang pada oposisi.
Tindakan pembagian kursi kabinet kepada partai politik atau akrab dengan sebutan bagi-bagi kue, dapat mengakibatkan hilangnya komposisi kabinet zaken, yang mana susunan kemeterian, tidak di duduki oleh orang-orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kemeterian yang ada, akan tetapi di isi oleh pimpinan- pimpinan partai politik agar dapat menjaga kepentingan elite politik.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat merusak dan merugikan masyarakat, yang disebabkan tidak kompetennya kemeterian dalam menjalankan kinerja dengan baik. Komposisi sususan kabinet yang di khawatirkan hanya untuk memuaskan partai politik, dalam rangka mempertahankan kekuasaan.
Karakter partai politik yang kerap melakukan transaksional, mengakibatkan acap kali pada proses pengisian jabatan pemerintahan di isi oleh orang-orang partai. Praktek oligarki seperti ini hanya mengakomodasi kepentingan partai politik tanpa sedikit menoleh pada kepentingan masyarakat umum.
Dengan proses kelembagaan yang dilakukan apabila struktural kementerian sekedar dipenuhi oleh partai politik, akan terjadi peleburan antara eksekutif dan legislatif sehingga tidak ada check and balances antara kekuasaan, tinggal hanya kompromisasi antara kepentingan, dan mengakibatkan monopolitik.
Kehadiran oposisi tidak akan dapat berdampak besar apabila bagi-bagi kue kabinet Prabowo dilakukan. Tirani rezim yang akan melanjutkan pasca kepemimpinan Jokowi tidak akan jauh beda, dengan bergantinya Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan bagian dari rezim tirani yang telah dibangun oleh Jokowi dan Partai Politik, kehadiran Gibran Rakabuming Raka sebagai anak dari Presiden Jokowi juga menunjukkan proses demokrasi yang ada di Indonesia, masih jauh dari kata demokrasi yang baik, sekalipun kemenangan dan prilaku nepotisme yang dilakukan oleh rezim tirani di dukung penuh oleh hasik keputusan Mahkamah Konstitusi, serta memungkinkan pembagian kursi-kursi kabinet nanti akan dilakukan secara serampangan, melihat dari proses kelahiran Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Impilkasi lebih jauh terhadap ancaman dari pembentukan kabinet Prabowo dengan memberikan kepada partai politik sebagai balas budi politik merupakan upaya melemahkan legislatif yang cenderung akan menciptakan pemimpin yang otoriter. Pemimpin otoriter juga cenderung tidak melihat pertimbangan secara seimbang, sehingga proses kebijakan-kebijakan negara hanya untuk kepentingan elite-elite politik.
ADVERTISEMENT
Rezim tirani kiranya sudah menunjukkan hilalnya, dengan upaya-upaya Prabowo dalam membujuk partai-partai politik untuk masuk menjadi bagian dari kepemimpinannya, barang tentu partai-partai politik akan amat tergiur dengan ajakan untuk bergabung pada pemerintahan Prabowo, apabila perilaku seperti ini tetap dilanggengkan maka kekuatan oposisi akan melemah dan menciptakan kepemimpinan yang hanya mementingkan kelompok tertentu tanpa memperdulikan masyarakat secara luas.
Menjaga dan mengkontrol proses penyusunan kabinet Prabowo penting untuk diperhatikan agar kabinet yang dibentuk oleh Prabowo bukan hanya sekedar proses pembagian jabtan kepada partai politik atau tim sukses, akan tetapi agar dapat membentuk sebuah kabinet zaken, yaitu kabinet yang di jabatkan oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan kementerian-kementerian yang ada.
ADVERTISEMENT
Tegar Lesmana, Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Muhammadiyah