Konten dari Pengguna

ESG Meets Industry 5.0: Merevolusi Bisnis Global untuk Masa Depan Berkelanjutan

Ponzsi Ana Awal Permata
Seorang mahasiswa ilmu komunikasi di universitas andalas
13 Oktober 2024 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ponzsi Ana Awal Permata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi foto ESG Meets Industry 5.0 kredit by iStock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi foto ESG Meets Industry 5.0 kredit by iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JAKARTA, 12 Oktober 2024 — Dalam era di mana keberlanjutan dan inovasi teknologi menjadi kunci keberhasilan bisnis, integrasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan konsep Industri 5.0 muncul sebagai paradigma baru yang menjanjikan transformasi signifikan dalam lanskap bisnis global.
ADVERTISEMENT
Laporan terbaru dari Global Sustainability Institute menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil menyelaraskan praktik ESG dengan prinsip-prinsip Industri 5.0 mengalami peningkatan efisiensi operasional sebesar 30% dan pengurangan jejak karbon hingga 45% dalam dua tahun terakhir.
"ESG dan Industri 5.0 bukan lagi dua konsep yang terpisah. Keduanya adalah kunci untuk menciptakan ekosistem bisnis yang tidak hanya inovatif dan efisien, tetapi juga berkelanjutan dan berpusat pada manusia," ujar Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications, PT Astra International, Tbk.
Industri 5.0, yang menekankan kolaborasi antara manusia dan mesin, membuka peluang baru untuk mengimplementasikan praktik ESG secara lebih efektif:
1. Teknologi pintar memungkinkan optimalisasi penggunaan sumber daya, mendukung aspek lingkungan dari ESG.
2. Fokus pada kolaborasi manusia-mesin mendorong pengembangan keterampilan dan kesejahteraan karyawan, memperkuat dimensi sosial.
ADVERTISEMENT
3. Pemanfaatan blockchain dan AI meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik.
Namun, transisi ini juga membawa tantangan. Survei terbaru menunjukkan bahwa 62% perusahaan global masih kesulitan mengintegrasikan ESG ke dalam strategi Industri 5.0 mereka, terutama karena kurangnya keahlian dan investasi awal yang tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, Global Sustainability Institute mengumumkan peluncuran program "ESG-Industry 5.0 Integration Initiative" yang bertujuan membantu
perusahaan menjembatani kesenjangan ini melalui pelatihan, konsultasi, dan akses ke teknologi terkini.
"Kami percaya bahwa masa depan bisnis terletak pada kemampuan untuk menyelaraskan inovasi teknologi dengan keberlanjutan. Program ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut," tambah Boy Kelana Soebroto.