Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Permainan Tradisional yang Bisa Kamu Lakukan Bersama Keluarga Saat #dirumahaja
20 April 2020 19:08 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hola pembaca.. Sudah berapa hari #dirumahsaja untuk memutus rantai penyebaran COVID-19? Jika kalian mulai bosan, mungkin permainan tradisional Indonesia ini bisa kamu mainkan bersama anggota keluarga di rumah.
ADVERTISEMENT
1. Congklak

Congklak adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh dua orang. Jika kalian memiliki adik dan kakak, kalian bisa memainkannya bergantian. Bentuk papan permainannya lonjong dan terdapat 16 lubang, dengan dua di antaranya terletak di ujung kanan dan kiri dengan ukuran lebih besar dari lainnya. Kemudian ada 98 biji yang digunakan untuk mengisi 14 lubang kecuali lubang yang berukuran lebih besar. Berarti masing-masing lubang akan berisi 7 biji.
Nama permainan ini berbeda-beda di beberapa daerah, di Jawa nama permainan ini adalah dakon, di Lampung dikenal dengan nama dentuman lamban, kemudian di Sulawesi dikenal dengan nama makaotan. Bentuk papannya pun beragam, ada yang dari plastik, kayu, bahkan porselen dengan berbagai macam bentuk dan ukiran.
ADVERTISEMENT
Cara bermainnya seperti ini. Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.
Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
ADVERTISEMENT
Permainan ini bisa dilakukan baik oleh anak laki-laki ataupun perempuan ya.
2. Bekel
Kata bekel diambil dari Bahasa Belanda yaitu bikkelen atau bikkelspel. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Komponen permainan ini terdiri dari satu bola yang elastis dan empat benda kecil yang disebut biji bekel, namun ada yang memainkan dengan lima biji bekel. Keempat sisi biji bekel ini punya nama, jika di daerah Mojokerto, namanya “pit, re, klat dan es”. Permainan ini biasa dimainkan bergantian 2-5 orang, tetapi lebih juga boleh.
Cara bermainnya seperti ini. Semua pemain hom-pim-pah, yang menang berarti lebih dulu, pun begitu seterusnya untuk menentukan giliran pemain.
Tahap satu: Pemain pertama mulai melambungkan bola dengan satu tangan, kemudian mengambil satu demi satu biji bekel di genggaman tangan tanpa boleh terjatuh dan menangkap kembali bola yang dilambungkan. Ketika pengambilan biji bekel terakhir, biji bekel di lepas kembali.
ADVERTISEMENT
Tahap dua: Pemain membalik semua biji bekel menghadap bentuk “pit”. Setelah semua biji bekel berbentuk “pit”, lakukan tahap satu kembali.
Tahap tiga: Pemain membalik semua biji bekel menghadap bentuk “re”. Setelah semua biji bekel berbentuk “re”, lakukan tahap satu kembali.
Tahap empat: Pemain membalik semua biji bekel menghadap bentuk “klat”. Setelah semua biji bekel berbentuk “klat”, lakukan tahap satu kembali.
Tahap lima: Pemain membalik semua biji bekel menghadap bentuk “es”. Setelah semua biji bekel berbentuk “es”, lakukan tahap satu kembali.
Tahap enam: di Mojokerto disebut sawahan, yaitu menggenggam semua biji bekel di telapak tangan, kemudian dilempar ke atas dan tangan tengkurap dan menerima biji bekel yang di udara dengan punggung tangan. Jika kalian masih menerima semua biji bekel, ini berita bagus karena kemungkinan kalian akan mendapat banyak sawah lebih besar. Tak cukup sampai di sana, biji yang tertangkap dilempar kembali dan diterima dengan cara tangan mencaplok. Jumlah itulah yang menjadi sawah kalian.
ADVERTISEMENT
Pemain dikatakan berhenti apabila gagal menangkap bola, salah membalik biji bekel ataupun tidak mengambil biji bekel di masing-masing tahap. Jika satu pemain berhenti maka dilanjut pemain berikutnya begitu seterusnya.
3. Gasing
Gasing juga termasuk permainan tradisional Indonesia. Mainan ini yang bisa berputar pada poros dan memiliki kesetimbangan pada satu titik. Menurut beberapa sumber, gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Umumnya gasing terbuat dari kayu, namun seiring zaman ada juga yang terbuat dari plastik. Permainan ini terdiri dari gasing dan tali gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.
ADVERTISEMENT
Cara memainkan gasing tidaklah sulit, yaitu:
Langkah 1: Gasing dipegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
Langkah 2: Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing, lilit kuat sambil berputar.
Langkah 3: Lempar gasing ke tanah.
Gasing yang dilempar akan berputar untuk beberapa saat hingga interaksi kakinya dengan permukaan tanah membuatnya tegak lalu berputar untuk beberapa waktu. Lama-lama putaran semakin memelan dan momentum sudut dan efek giroskopik berkurang, hingga akhirnya badan gasing jatuh ke permukaan tanah.
Permainan ini seringnya dimainkan oleh anak laki-laki, walaupun tidak mengapa anak perempuan ikut bermain. Jika kalian kakak beradik laki-laki, mainan gasing bisa jadi pilihan bermain #dirumahaja selama wabah COVID-19 belum hilang.
ADVERTISEMENT
Sumber :
Supriyono, Andreas. (2018). Serunya Permainan Tradisional Anak Zaman Dulu. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.