Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
30 Tahun Kepergian Andy Warhol ‘Sang Maestro Pop Art’
22 Februari 2017 9:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lahir dengan nama lengkap Andrew Warhola pada 6 Agustus 1928 di Pittsburgh, Pennsylvania, pria yang lebih akrab di panggil Andy Warhol ini merupakan salah satu seniman paling terkenal abad ke-20. Melalui "The Visual Art Movement" atau Gerakan Seni Rupa yaitu Seni Pop (Pop Art), selain karya-karyanya yang dituangkan dalam kanvas, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan sebuah proses seni grafis dalam pembuatan lukisan atau yang disebut layar sutra.
ADVERTISEMENT
Pada 1950 karya-karyanya mulai dipamerkan kepada masyarakat. Tahun 1945 ia lulus dari Sekolah Tinggi Schenley kemudian berniat mempelajari seni di University of Pittsburgh. akhirnya ia mengejar karir di bidang seni sebagai seorang ilustrator komersial di Carnegie Institute of Technology. Warhol menerima gelar Bachelor of fine Arts di Desain Grafis pada tahun 1949 dan pindah ke New York untuk memulai karirnya sebagai ilustrasi dan iklan. Pamerannya digelar di Galeri Hugo dan Galeri Bodley, di New York City dan California. Pameran kembali di gelar di Galeri Ferus, Los Angeles pada tanggal 9 juli 1962. Pameran Pertamanya dalam karya tunggal Pop Seni digelar pada bulan November 1962 di Elanor Ward Galeri Stabil. Ia juga mulai melukis benda ikonik Amerika seperti tagihan dolar, awan jamur, kursi listrik, botol Coca Cola, Marilyn Monroe, Elvis Presley dan lain-lain selama tahun 1960. Di tahun ini pula ia mendirikn sebuah studio yang dinamai "Factory".
ADVERTISEMENT
Kesuksesan yang diraihnya tentu saja bukan tanpa halangan, anak bungsu dari empat saudara ini pernah mengidap penyakit saraf yang dikenal sebagai Chorea, sebuah penyakit yang menyebabkan gerakan tak terkendali dari ekstremitas. Ia juga sempat didiagnosis mengidap disleksia yang kemudian dianggap berpengaruh terhadap hasil karya seni yang dibuatnya. Puncak dari kemalangan hidupnya terjadi pada 3 Juni 1968, dimana Valerie Solanas seorang tokoh feminis sparatis dan seorang tokoh marginal dalam adegan pabrik melakukan penembakan terhadap Warhol dan Mario Amaya di studio Warhol, ia mendapat tiga tembakan di dalam tubuhnya, sehingga mengakibatkan Warhol mendapatkan luka tembak yang cukup serius dan hampir tidak selamat dalam peristiwa pencobaan pembunuhan itu. Di akhir hayatnya Warhol terus di grogoti penyakit yang bersemayam dalam tubuhnya sampai pada 22 Februari 1987 ia menghembuskan nafas terakhirnya akibat bedah kandung empedunya.
ADVERTISEMENT
Live Update