Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
89 Tahun Lahirnya Seniman Legendaris, Bagong Kussudiardja
9 Oktober 2017 10:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selamat Ulang Tahun Romo Gong!
Ada yang berbeda ketika hari ini membuka mesin pencari google, dalam noodle-nya muncul seseorang yang tidak asing dalam dunia seni di Indonesia. Gambar dalam bentuk kartun tersebut menampilkan karakter seseorang yang sedang menggenggam kuas cat.Di latar belakang ada lukisan para penari beraneka kostum yang melompat dengan ekspresi senang. Sosok itu kemudian diketahui adalah Bagong Kussudiardja, sang maestro seni yang hari ini berulang tahun.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Yogyakarta 9 Oktober 1928 ini merupakan salah satu perlukis yang juga mendalami dunia koreografi. Awal pertemuannya dengan dunia seni sudah sejak ketika ia memulai Sekolah Tari Kredi Bekso Wiromo. Keseriusannya masuk ke dalam dunia seni ia lanjutkan dengan bergabung sebagi penari Jawa klasik di Yogyakarta.
Selain penari, dunia seni lukis juga tak kalah ia kuasai. Bagong dikenal sebagai perintis seni lukis batik kontemporer. Pada 5 Maret 1958 Pusat Latihan Tari besutan Bagong berhasil didirikan. Dalam dua puluh tahun setelahnya Padepokan Seni Bagong Kussudiardja berdiri pula.
Sebagai seorang koreografer ia berhasil menciptakan lebih dari 200 tarian, yang paling terkenal antara lain: tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, dan Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), juga Bedaya Gendeng (1980-an).
ADVERTISEMENT
Selama hidupnya puncak pencapaian karirnya dalam dunia seni adalah pada Desember 1984, Bagong menggelar perhelatan konser tari ke berbagai negara di Eropa. Perjalanan ini memakan waktu lima bulan, dengan tujuh negara yang berhasil di gelar. Selain menampilkan berbagai pertunjukan tari, ia juga mengadakan seminar, lokakarya, pameran batik, dan demonstrasi melukis batik.
Selain di Eropa, di Indonesia pertunjukkan besarnya di gelar pada 20 Mei 1985 dengan Melibatkan hampir 710 penari dengan judul Pawai Lintasan Sejarah Indonesia. Sebulan kemudian, Bagong beserta 100 penari muncul di pesisir Parangtritis, 27 km di selatan Yogyakarta. Pentas tari kreasinya berjudul Kita Perlu Berpaling ke Alam dan Bersujud pada-Nya. Bulan berikutnya ia dengan 15 penari manggung di Malaysia, mementaskan tari Gema Nusantara,Igel-igelan, dan Ratu Kidul. Pada 5 Oktober 1985 di Jakarta, ia menampilkan Pawai Lintasan Sejarah ABRI yang melibatkan 8.000 seniman, militer, hansip, dan veteran.
ADVERTISEMENT
Kegemilangannya dalam dunia tari tidak serta merta mengkesampingkan keahliannya dalam dunia lukis, pada 1980 ia memperoleh medali emas dari pemerintah Bangladesh untuk lukisan abstraknya yang berhasil dipamerkan di Dacca, sedang penghargaan lain juga ia terima dari pemerintah Indonesia pada 1985.
Bagong Kussudiardja yang juga merupakan ayah dari seniman Butet Kertaradjasa adalah salah satu maestro seniman Indonesia yang melegenda dan dikenal dunia, meski ia meninggal pada 15 Juni 2004 lalu, namun dedikasinya terhadap dunia seni di Indonesia memang masih sangat layak di apresiasi tiap tahunnya, seperti google yang membuat noodlenya dengan tokoh Bagong.
Sekali lagi Selamat Ulang Tahun Romo Gong!
foto : beritagar.id