Konten dari Pengguna

Abélard dan Héloïse, Kisah Romantis yang Berakhir Tragis (Part II)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
1 Januari 2021 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ketika Fulbert memergoki Abélard dan Héloïse. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketika Fulbert memergoki Abélard dan Héloïse. Dok: Wikimedia Commons.
Brittany merupakan tempat di mana Abélard lahir. Untuk melindungi harga diri dan nama baik keponakannya yang telah tercemar dan agar Héloïse bisa kembali ke Paris, Canon Fulbert kemudian mengatur pernikahan rahasia untuk Héloïse dan Abélard. Namun, setelah Héloïse dan Abélard menikah, mereka menyadari jika rencana Fulbert sebenarnya ingin menghancurkan Abélard dan menjaga Héloïse untuk dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Héloïse kemudian menyelamatkan diri dengan pergi ke biara yang berada di Argenteuil. Nasib tragis menimpa Abélard. Fulbert percaya jika Abélard ingin menyingkirkan Héloïse dengan cara memaksa Héloïse agar menjadi seorang biarawati, Fulbert bersama dengan sekelompok orang masuk ke kamar Abélard di Paris yang kemudian mengebirinnya.
Ilustrasi ketika Héloïse melarikan diri ke biara. Dok: Wikimedia Commons.
Peristiwa yang dialami oleh Abélard merupakan sebuah siksaan dan membuat Abélard memutuskan untuk tidak melanjutkan profesinya sebagai guru di Notre Dame. Saat itu Canon Bedell meminta kepada Abélard agar tidak meneruskan hubungannya bersama Héloïse.
Abélard dan Héloïse kemudian setuju untuk mengambil tahbisan sebagai biarawan dan biarawati. Dalam hal ini, Héloïse harus merelakan anaknya dan tidak bertemu dengannya lagi.
Kehidupan di biara membuat mereka berdua semakin jauh. Namun, meskipun terpisah selama 20 tahun, keduanya masih saling bertukar surat dan menjaga perasaan mereka. Sampai suatu ketika Héloïse dan Abélard bertemu secara singkat dalam suatu perayaan di Paris.
ADVERTISEMENT
Ketika itu mereka menyadari bahwa perasaan kuat yang mereka bagikan satu sama lain adalah alasan dari eksistensi manusia. Sebuah jawaban yang yang dicari oleh Héloïse muda dahulu kala saat ia pertama kali bertemu dengan Abélard. Setelah itu, mereka tidak pernah bertemu kembali sampai akhir hanyat mereka tiba.
Selang 6 abad kemudian, Josephine Bonaparte yang mengagumi dan merasa tersentuh dengan perjalanan kisah Héloïse dan Abélard memerintahkan agar sisa-sisa dari tubuh Héloïse dan Abélard dimakamkan bersama di pemakaman Pére Lachaise, Paris.
Makam Héloïse dan Abélard yang bereada di pemakaman Père Lachaise Cemetery, Paris. Dok: Wikimedia Commons.
Dengan begitu dibutuhkan lebih dari 600 tahun agar mereka bisa dipertemukan kembali satu sama lain. Sampai saat ini, para pengagum Héloïse dan Abélard dari seluruh dunia mengunjungi makam di mana sisa-sisa dari Héloïse dan Abélard beristirahat selamanya bersama-sama.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: