Konten dari Pengguna

Alessandro Volta dan Penelitian Listrik Statis

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
6 Juli 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alessandro Volta | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Alessandro Volta | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Alessandro Volta terlahir dari keluarga bangsawan terhormat di wilayah utara Italia, yang jatuh miskin ketika keluarganya gagal mempertahankan statusnya. Keadaan itu membuat Volta tidak mendapat pendidikan yang cukup baik. Ketika ia masuk di sekolah dasar, prestasinya begitu buruk sehingga orang tuanya khawatir jika Volta mengalami gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika beranjak remaja, keadaan Volta mulai terlihat cukup stabil. Bahkan prestasinya terus meningkat, dan ia pun berusaha mengejar ketertinggalan perlajarannya. Volta mulai menyadari keinginannya di bidang ilmu pengetahuan sangatlah besar. Oleh karenanya, ia berkeinginan untuk menjadi seorang ilmuwan dan melakukan berbagai penemuan.
Pada 1774, Volta menjadi profesor di bidang fisika dari Royal School of Como. Tahun berikutnya, ia berhasil menciptakan sebuah alat bernama electrophorus, yaitu alat yang dapat menghasilkan sekaligus menyimpan listrik statis.
Electrophorus memiliki bantalan karet keras yang diinsulasikan di bagian bawahnya, dan plat logam dibagian atasnya. Karet kerasnya itu akan mengambil muatan negatif ketika digosok, sehingga ketika bagian atasnya ditanamkan plat, sambil mengulangi prosesnya, maka akan terjadi akumulasi pemisahan muatan yang kuat di antara platnya.
Ilustrasi elecrophorus. | Wikimedia Commons
Pada 1776, Volta dipercaya menjadi kepala bidang fisika di Universitas Pavia. Ia terus melakukan penelitian mengenai arus listrik. Pada 1780, rekan Volta, Luigi Galvani, seorang ilmuwan medis, melakukan penelitian terhadap seekor katak. Ia mengatakan bahwa katak yang mati, kakinya akan berkejut ketika disentuh oleh objek yang bermuatan listrik statis.
ADVERTISEMENT
Sejak 1794, Volta memfokuskan dirinya untuk mengadakan eksperimen-eksperimen secara mandiri, di mana ia mencari tahu bagaimana listrik dapat dihasilkan.
Ketika Volta menyentuh kaki katak yang sudah mati dengan dua logam yang berbeda, seperti tembaga dan seng, kaki katak mati itu berkejut. Volta lalu menyadari bahwa aliran listrik tercipta bukan karena jaringan tubuh hewan, melainkan faktor lain di dalamnya.
Volta lalu mengganti kaki katak dengan kain yang sebelumnya telah direndam air garam. Ia kemudian memasang dua sampel logam berbeda pada kain tersebut. Ternyata, dua logam berbeda yang dipisahkan oleh air bermuatan garam itu mampu menghasilkan listrik. Dari sana lah kemudian Volta berhasil menciptakan “sel Voltaic”.
Ia membuat sebuah alat yang terdiri dari cakram tembaga yang dipisahkan dengan cakram seng oleh kain hasil rendaman garam. Ketika Volta menyentuh bagian atas dan bawah dari alat tersebut menggunakan kawat, aliran listrik pun tercipta, walau dalam daya yang masih lemah. Volta mengatakan bahwa arus listrik dihasilkan dari reaksi kimia dalam alatnya tersebut. Untuk meningkatkan jumlah tenaga listrik yang dihasilkan, Volta menumpukkan beberapa sel voltaic menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Menjelang tahun 1800, Volta mengembangkan untuk pertama kali apa yang sekarang disebut sebagai baterai listrik. Penemuannya itu menghasilkan arus listrik yang cukup stabil dengan reaksi kimiawi.
Volta menjelaskan prinsip penelitiannya kepada Napoleon pada tahun 1801. | Wikimedia Commons
Pada 1801, di Paris, Volta mendemonstrasikan alatnya di depan Napoleon, yang kemudian memberikan gelar bangsawan kepada Volta berkat berbagai prestasinya. Ia berhasil mengambil kembali kebanggaan yang sebelumnya pernah hilang akibat ketidakmampuan keluarganya.
Penemuan-penemuan Volta merangsang para ilmuwan untuk menciptakan berbagai macam alat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kelistrikan sehingga dapat menghasilkan arus listrik selain listrik statis. Untuk menghormati berbagai prestasi dan jasa seorang Alessandro Volta, maka ditetapkan “Volt” satuan arus listrik.
***
Referensi: