Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Antonio Stradivari, Pencipta Biola Paling Sempurna dalam Sejarah
2 Maret 2021 14:35 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Antonio Stradivari tentunya sudah cukup familier di kalangan penikmat musik, khususnya bagi pemain alat musik biola. Antonio merupakan seorang musisi, komposer, sekaligus pencipta alat musik terbaik di dunia, terutama biola.
ADVERTISEMENT
Biola ciptaan Antonio Stradivari dianggap sebagai salah satu alat musik paling sempurna, dan sampai detik ini nyaris tidak ada seorang pun sanggup melebihinya.
Biola ciptaan Antonio yang dinilai sempurna sebagai alat musik sehingga tak heran jika banyak kalangan musisi dan seniman Italia menjulukinya “dewa” di dunia seni.
Perjalanan Antonio Stadivari menciptakan alat musik biola bermula setelah ia bekerja lepas di tempat pembuatan biola, Niccolo Amati. Pada tahun 1666, ia mulai menciptakan model biolanya sendiri.
Awalnya karya Antonio tersebut mengikuti model biola ciptaan gurunya, Niccolo Amati, dengan bentuk body lebih kecil memakai lapisan pernis kuning yang tebal.
Pada tahun 1684, ia melakukan perubahan pada bentuk biola ciptaannya, dengan menciptakan bentuk yang lebih besar, dan pernis yang berwarna lebih gelap. Antonio mulai bereksperimen dengan biola ciptaannya tersebut, dan ia berani untuk lepas dari aturan baku utama pembuatan biola secara tradisional yang sudah sangat lazim digunakan pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Antonio selesai menciptakan proporsi biolanya di tahun-tahun pertama abad ke-18 dimana ketika ia berhasil membuat badan biola yang lebih dangkal dan ramping yang mampu mengeluarkan nada-nada lebih kuat dan lebih lebar.
Bagi sebagian ahli, salah satu keistimewaan utama dari biola ciptaan Antonio terletak pada pernisnya, yang sampai sekarang belum bisa ada yang menyainginya.
Selama masa hidupnya, Antonio juga sempat memperbaiki bentuk dari viola dan selo, yang sejatinya memiliki banyak kemiripan dengan biola. Pada tahun 1715, Antonio dianggap memasuki puncak kejayaan dalam menciptakan alat musiknya.
Setiap alat musik ciptaan Antonio mempunyai ciri khas label salib Maltese dan ukiran inisial ‘A.S.’ yang merupakan singkatan dari namanya sendiri, Antonio Stradivari, yang berikutnya ditambah inisial anak-anaknya, guna membedakan dengan alat musik lain sekaligus untuk menjaga keasliannya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, tidak sembarang orang bisa memiliki biola ciptaan Antonio Stradivari. Dengan begitu, sangat wajar jika biola Antonio Stradivari dikenal sebagai biola termahal di dunia. Alat musik yang ia buat pada periode 1700 hingga 1720 dianggap memiliki harga paling tinggi.
Pada tahun 1998, Maxim Vengerov, pemain biola asal Rusia, membeli biola Kreutzer Stradivarius buatan tahun 1727 seharga 1,6 juta USD atau sekitar 21 miliar rupiah.
Sementara pada tahun 1990, biola Red Mendelssohn Stradivarius buatan tahun 1720 laku terjual dengan harga 1,7 juta USD atau sekitar 22,5 miliar rupiah. Pembelinya merupakan kakek dari pemain biola terkenal, Elizabeth Pitcairn, sebagai hadiah ulang tahun cucunya.
Untuk biola Lady Tennant Stradivarius buatan tahun 1699 laku terjual 2,032 juta USD atau setara 27 miliar rupiah dalam sebuah lelang di Balai Christie. Pada 16 Mei 2006, biola Antonio, The Hammer buatan 1707 terjual hingga 3,544 juta USD atau sekitar 47 miliar rupiah.
ADVERTISEMENT
Terakhir, pada tahun 2011, biola The Lady Blunt Stradivarius buatan 1721 terjual 9,8 juta poundsterling atau sekitar 198 miliar rupiah. Rekor penjualan tersebut tercapai dalam rangka pengumpulan dana untuk para korban gempa bumi dan tsunami yang menimpa Jepang saat itu.
Antonio Stradivari dan biolanya, Stradivarius merupakan legenda dunia. Maka, sejatinya tak perlu heran jika harga biola buatannya semakin tinggi setiap waktunya. Beberapa orang bahkan rela mengeluarkan uang banyak demi mengoleksi karya sang legenda.
***
Referensi: