Konten dari Pengguna

Carl Jung, Pencetus Psikologi Analitik yang Berselisih dengan Sigmund Freud

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
26 Juli 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Carl Jung. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Carl Jung. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Sigmund Freud mungkin dianggap sebagai tokoh psikolog paling berpengaruh pada awal abad ke-20. Namun ada sosok lain yang juga berperan besar dalam keilmuan psikologi, yaitu Carl Jung, temannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Carl Jung dikenal sebagai tokoh psikolog yang mengembangkan teori psikologi analitik. Gagasannya berfokus pada menjelajahi kehidupan batin seseorang untuk memahami perilakunya dan hasil pemikirannya yang paling dikenal saat ini yaitu pola kepribadian ekstrovert dan introvert.
Jung lahir di Kesswil, Swiss, dengan nama Carl Gustav Jung pada 26 Juli 1875--tepat 145 tahun lalu. Ayahnya seorang pendeta Protestan dan ibunya berasal dari keluarga bangsawan Basel yang terobsesi dengan hal gaib--hingga Jung amat takut dengan ibunya.
Jung kecil merupakan anak yang pendiam dan lebih suka bermain sendirian. Ia terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam mengamati perilaku orang dewasa di sekitarnya sehingga mengarahkan kariernya menjadi seorang psikolog kelak.
Namun, kehidupan Jung tak selalu baik, sebab ibunya yang mempercayai hal mistis dan dunia roh dianggap mengidap penyakit mental; masuk ke rumah sakit jiwa saat Jung berusia tiga tahun.
Dari kiri ke kanan: Ayah Carl Jung, Paul Achilles (1842-1896); adik Carl Jung, Johanna Gertrud (1884-1935); ibu Carl Jung, Emilie Preiswerk (1848-1923); dan Carl Jung (1875-1961).
Sementara Ayahnya mengharapkan Jung menjadi pendeta. Namun ia melawan tradisi dan banyak membaca filsafat secara luas di masa remaja. Lantas ia masuk ke University of Basel untuk mengenyam pendidikan kedokteran selama tahun 1895-1900.
ADVERTISEMENT
Jung juga memperoleh gelar medisnya dua tahun kemudian dari Universitas Zurich pada 1902. Kemudian ia mempelajari studi psikologi soal pikiran dan prosesnya di Paris, Perancis.
Ketika Perang Dunia Pertama pecah, ia sempat bertugas sebagai dokter tentara Inggris dan Jung menikahi rekan kerja ilmiahnya, Emma Rauschenbach, pada tahun 1903. Mereka memiliki lima anak dan tinggal di Küsnacht dekat Danau Zurich.

Pertemanan dan Perselisihan dengan Freud

Sigmund Freud (kiri bawah), G. Stanley Hall (tengah bawah), dan Carl Gustav Jung (kanan bawah) di Universitas Clark, Worcester, Massachusetts tahun 1909. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Jung memulai karier di bidang psikologi pada tahun 1900 sebagai asisten Eugen Bleuler--psikolog perintis studi penyakit mental--di Universitas Zurich. Ia dan rekan-rekannya meneliti pengaruh alam bawah sadar terhadap perilaku seseorang.
Ia kemudian membaca buku Interpretation of Dreams karya Sigmund Freud dan menemukan kesamaan gagasan dengan psikolog yang 20 tahun lebih tua darinya itu. Lantas ia mengirim publikasi ke Freud pada 1904 dan pada 1907 keduanya mulai berteman dan bekerja sama dalam pengembangan psikoanalisis.
ADVERTISEMENT
Freud bahkan sempat beranggapan Jung bisa menjadi penerusnya sebagai pencetus psikoanalisis. Namun, ada jurang sudut pandang sehingga muncul perselisihan di antara keduanya.
Jung fokus mempelajari alam bawah sadar seperti bermimpi, fantasi, mitos, dongeng, takhayul, dan okultisme (kepercayaan pada kekuatan atau kekuatan gaib). Sementara Freud telah menyusun teorinya tentang seksualitas sebagai penyebab dasar dari setiap psiko-neurosis atau gangguan mental seperti perasaan cemas, depresi, atau ketakutan dan menganggap alam bawah sadar hanya pemenuhan keinginan tersembunyi.
Freud menganggap ide-ide Jung tidak ilmiah, sedangkan Jung menganggap Freud berpikiran sempit; Freud dan para pengikutnya tidak menyetujui teori Jung karena penekanannya pada aspek spiritual jiwa. Perselisihan mereka memuncak saat Jung menerbitkan karyanya, Wandlungen und Symbole der Libido tentang psikologi ketidaksadaran yang banyak bertentangan dengan gagasan Freud.
ADVERTISEMENT
Ia pun keluar dari International Psychoanalytic Society--organisasi psikoanalitik yang dirikan Freud--pada tahun 1911. Setelah pertemannya dengan Freud berakhir, Jung terus menggali lebih dalam soal teori psikologi analitiknya.
Carl Jung di depan gedung di Burghölzi, Zurich, sekitar tahun 1909. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Selama tahun 1913 hingga 1921, Jung menerbitkan Two Essays on Analytical Psychology (1916 dan 1917) dan Psychological Types (1921). Pada 1932, Jung dianugerahi penghargaan sastra Zurich. Enam tahun kemudian ia terpilih sebagai anggota kehormatan Royal Society of Medicine Inggris.
Pada 1944 ia diangkat sebagai anggota kehormatan Akademi Ilmu Kedokteran Swiss. Karirnya juga meliputi jabatan profesor psikologi medis di Universitas Basel dan gelar profesor dari tahun 1933 hingga 1942 di fakultas ilmu filsafat dan politik dari Federal Institute of Technology di Zurich.
ADVERTISEMENT
Jung sempat mengalami serangan jantung pada 1944 dan namun ia masih terus menghasilkan karya seperti Modern Man in Search of a Soul (1933) dan The Undiscovered Self (1957).
Emma Rauschenbach, istri Jung, meninggal pada tahun 1955. Sementara Carl Gustav Jung meninggal di kediamannya di Küsnacht pada 6 Juni 1961.
***
Referensi: