Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cerita Kedai Kopi Tertua di Indonesia
4 April 2020 20:09 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kedai kopi di Indonesia kini jumlahnya sudah tak dapat dihitung dengan jari. Kopi kini sudah tidak lagi sebatas secangkir minuman yang dinikmati di kala senja oleh kalangan lansia, tetapi sudah menjadi gaya hidup bagi kalangan anak muda. Mulai dari sekadar ngobrol, nongkrong, mengerjakan tugas kuliah dan kantor, serta kegiatan lainnya rasanya tidak afdal jika tidak dikerjakan di kedai kopi.
ADVERTISEMENT
Kedai kopi bahkan sekarang dijajakan di pinggir jalan dengan konsep gerobak modern, desain kekinian, dan merek yang beraneka ragam demi menarik pangsa pasar. Namun demikian, di tengah perkembangan industri kopi yang melesat, kopi klasik tetap memiliki ruang spesial di hati para penikmat kopi sejati. Kedai kopi klasik biasanya lebih banyak menyajikan cita rasa khas kopi Indonesia ketimbang kopi-kopi dengan varian rasa kekinian.
Perlu kita ketahui bahwa sebetulnya kedai kopi atau warung kopi sudah ada sejak empat abad yang lalu di Indonesia. Biji kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah bibit kopi Yemen dari India atau sekarang lebih dikenal dengan nama kopi arabika. Pada tahun 1696 tersebut, India mengirimkan kopi Yemen untuk pemerintah Belanda yang saat itu menduduki kota Batavia. Dari pengiriman pertama tersebut, penanaman kopi sempat gagal karena banjir yang melanda Batavia.
ADVERTISEMENT
Penanaman kopi baru berhasil setelah pengiriman kedua dari India. Dari hasil penanaman tersebut, hasil panen kopi mulai dikirim ke Eropa pada tahun 1711. Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, pengiriman kopi ke Eropa mulai melonjak tajam hingga 60 ton per tahun. Indonesia mulai dikenal sebagai pemasok kopi selain Arab dan Ethiopia. Dari tahun tersebut, Indonesia mulai mengembangkan tanaman kopi hingga muncul berbagai kedai kopi klasik sejak tahun 1878. Kedai apa saja yang termasuk kedai kopi tertua di Indonesia? Yuk simak daftar kedai kopi berikut ini!
1. Warung Tinggi Tek Sun Ho (1878)
Sebelum berganti nama menjadi Warung Tinggi, kedai kopi ini dulunya bernama Tek Sun Ho. Kedai kopi yang berlokasi di Hayam Wuruk-Jakarta Barat ini didirikan oleh Liaw Tek Soen pada tahun 1878. Kedai yang telah berusia lebih dari 1 abad ini terkenal dengan dua menu andalannya, kopi jantan dan kopi betina.
ADVERTISEMENT
Kopi jantan memiliki rasa dan aroma yang sangat kuat dan berkhasiat untuk meningkatkan vitalitas pria. Sementara itu, kopi betina lebih banyak digemari oleh kalangan muda. Kedai kopi ini masih beroperasi hingga sekarang dari jam 09.00-15.00 WIB di Jl. Sekolah Tangki No. 26, Hayam Wuruk, Jakarta Barat.
2. Warung Kopi Ake (1921)
Warung Kopi Ake adalah salah satu tempat legendaris yang ada di Belitung. Warung Kopi ini berdiri pada tahun 1921 di daerah Tanjung Pandan, Belitung. Kedai kopi yang berusia hampir 100 tahun ini dibangun dengan resep turun-temurun. Menu favorit dari Warung Kopi Ake adalah kopi susu dan teh susu. Jika penasaran dengan dua menu andalannya, Anda bisa mengunjungi warung kopi ini dari pukul 08.00-22.30. Lokasi warung kopi ini ada ini Jalan KV Senang 57, Tanjung Pandan, Belitung.
ADVERTISEMENT
3. Kedai Massa Kok Tong (1925)
Lim Tee Kee adalah seorang perantau asal negeri Tirai Bambu, Tiongkok yang merintis kedai kopi Massa Kok Tong. Ia membangun kedai kopi pertamanya di usia 17 tahun. Kedai Massa Kok Tong berdiri pada tanggal 29 Juni 1925. Kedai kopi ini dulunya bernama Heng Seng dan berlokasi di Jalan Cipto No. 109/115, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dengan kualitas kopi yang dijaga dengan baik, cita rasa klasik Kedai Massa Kok Tong terkenal dengan kopi orisinalnya. Kedai ini bahkan memiliki pabrik pengolahan kopi sendiri untuk mempertahankan kualitas kopi pilihan.
4. Kedai Es Kopi Tak Kie (1927)
Kedai Es Kopi Tak Kie mungkin menjadi salah satu kedai kopi yang sudah tak asing lagi bagi kita karena sering muncul sebagai latar tempat beberapa film Indonesia. Suasana kedai es kopi ini sangat identik dengan suasana dan ornamen khas pecinan. Kedai Es Kopi Tak Kie pertama kali dibangun pada tahun 1927 oleh seorang pendatang dari Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong.
ADVERTISEMENT
Bisnis kopi ini kemudian diturunkan pada generasi selanjutnya sampai generasi ketiga, Latif Yulus atau Ayauw dan Liong Kwang Joe. Menu andalan dari kedai es kopi ini adalah perpaduan kopi robusta, arabika, Toraja, sampai Sidikalang. Kedai Es Kopi Tak Kie dapat dikunjungi mulai dari pukul 06.30-14.00 WIB di Jl. Pintu Besar Selatan III No. 4-6, Glodok, Jakarta Barat.
5. Warung Kopi Purnama (1930)
Warung Kopi Purnama awalnya bernama Chang Chong Se yang artinya ‘silakan mencoba’. Kedai ini kemudian berganti nama sesuai dengan kebijakan pemerintah yang pada saat itu mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia tahun 1966. Kedai kopi ini didirikan oleh Yong A Thong di Jl. Alkateri, Bandung pada tahun 1930. Menu favorit yang masih dicari hingga sekarang adalah kopi susu dan roti bakar selai sarikaya. Anda dapat mencoba kedua menu tersebut mulai dari pukul 06.30-17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
6. Warung Kopi Phoenam (1946)
Phoenam berarti ‘tempat singgah di selatan’. Warung Kopi Phoenam didirikan oleh Liong Thay Hiong pada tahun 1946 di daerah pelabuhan, tepatnya di Jl. Nusantara, Makassar. Racikan andalan dari warung kpi ini menggunakan kopi Toraja pilihan. Menu yang banyak dicari di warung kopi ini selain kopi susu adalah ramuan kopi, madu, dan telur. Sajian kopi nikmat ini biasa menjadi pelengkap roti bakar dan pisang panggang. Warung kopi ini kini sudah membuka cabang dan dapat ditemui di Jakarta.
7. Warung Kopi Solong (1974)
Warung Kopi Solong terkenal dengan kekhasan rasa kopi Acehnya. Benar saja karena warung kopi ini terletak di Jl. Teuku Iskandar No. 13-14 Ulee Kareng, Banda Aceh. Warung kopi ini didirikan pada tahun 1974 oleh seorang pemuda berdarah Tionghoa. Menu favorit di kedai kopi ini adalah campuran kopi robusta, jagung, biji jagung, gula, dan mentega. Campuran bahan-bahan tersebut membuat kopi ini menjadi sajian yang dinanti ketika berkunjung ke Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Laman Coffeeland Indonesia