Dante Alighieri, Penulis Syair Kristen Terbesar Italia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
9 Januari 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dante Alighieri, penyair gereja tersohor di Italia (Foto: Dok: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Dante Alighieri, penyair gereja tersohor di Italia (Foto: Dok: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Penyair besar Italia, Dante Alighieri, dilahirkan d Florence, pada 1265. Ia mendapatkan pendidikan dari 3 universitas berbeda, yaitu Florence, Bologna, dan Padua. Dante menunjukkan bahwa dirinya mempunyai bakat seni yang luar biasa, terutama untuk bidang lukis dan syair.
ADVERTISEMENT
Beberapa tulisan awal yang dibuatnya mengandung banyak unsur politik, namun memperlihatkan pemikiran yang cerdik dari sudut pandangnya. Ia menulis dengan secara aktif mengambil latar belakang kehidupan masyarakat Florence, yang pada abad ke-13 dikenal sangat maju di Italia.
Salah satu karya terbaik yang pernah ditulis oleh Dante adalah Divine Comedy, suatu alegori yag dianggap sebagai puisi Kristen pertama. Bukunya itu masuk dalam karya agung kesusastraan dunia yang mempengaruhi banyak tulisan setelahnya.
Di dalam bukunya, Dante berpedoman pada karya-karya penyair Roma, Virgil. Ia menyebut bahwa dirinya telah melakukan pengamatan yang sangat baik tentang hukuman dan kebaikan dari perilaku manusia di dunia. Karyanya memperlihatkan adanya hubungan dengan ajaran agama Kristen yang menguasai dataran Eropa saat itu.
Dante Alighieri, Penulis Syair Kristen Terbesar Italia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pada 1300, Dante terpilih mnenjadi anggota dewan kota Florence. Namun baru dua tahun menjabat, Dante, bersama lima orang lainnya, dikeluarkan dan disalahkan atas kejahatan membela Guelf –oposisi para penguasa di Italia.
Ia dianggap menentang kebijakan dari Paus Boniface VIII karena percaya bahwa kepausan harus terkait hanya dengan hal-hal yang bersifat rohani, tidak dalam struktur politik. Dante pun diusir dari Florence, dan diancam akan dibakar hidup-hidup jika kembali ke kota itu.
Setelah pembuangannya itu, Dante bergabung dengan ratusan warga Florence yang juga diasingkan di dekat kastil Arezzo. Mereka beberapa kali mencoba memaksa masuk ke dalam kota, tetapi selalu gagal karena dihalau oleh pasukan Florence. Dante pun mencoba berbagai cara untuk dapat kembali, namun nyatanya tidak berhasil.
ADVERTISEMENT
Selama sisa hidupnya, Dante melakukan perjalanan ke seluruh wilayah Italia, dan sesekali pergi ke negara lain di sekitar Italia. Di dalam pengembaraannya itu, Dante menulis sebuah buku, The Banquet, yang berisi berbagai hal yang dilihatnya, mulai dari alam, manusia, kebudayaan, dan sistem sosial di masyarakat.
Para ahli meyakini bahwa Dante menghabiskan saat-saat terakhir hidupnya di Revana, di bawah perlindungan Guido da Polenta, seorang penyair dan pemimpin kota. Ia meninggal di sana ada 1321, tidak lama setelah menyelesaikan Divine Comedy yang luar biasa.
Sumber: Perkins, Chritine N. 2005. 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia. Jakarta : Progress