'Dear Friend', Surat Mahatma Gandhi ke Hitler untuk Cegah Perang Dunia ke-2

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman, dan Mahatma Gandhi, tokoh perdamaian India. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman, dan Mahatma Gandhi, tokoh perdamaian India. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Mahatma Gandhi dan Adolf Hitler merupakan dua tokoh yang paling berpengaruh di abad ke-20. Kedua punya sudut pandang yang berseberangan; Gandhi yang menjadi simbol perdamaian sipil dan menentang kolonialisme, sementara Hitler sebagai tokoh fasis yang memicu terjadinya perang dunia ke-2.
ADVERTISEMENT
Mereka tidak pernah bertemu secara fisik, saat itu umur Gandhi 20 tahun lebih tua dari Hitler. Saat ketegangan di Eropa memanas saat Hitler menjadi kanselir Jerman pada tahun 1933, Gandhi mulai meramalkan agar terjadi kekerasan berujung peperangan.
Saat berkunjung ke London, Inggris, pada tahun 1931 setelah Pakta Delhi India-Inggris, Gandhi sempat berhenti di Roma dan bertemu dengan diktator Italia, Benito Mussolini. Pertemuan itu tercatat pada buku catatan harian milik Gandhi yang tertulis "At 6 o’clock Mussolini" pada 12 Desember 1921.
Tujuan Gandhi dalam pertemuan itu untuk memberikan pandangan ke pemimpin fasis Italia itu tentang kepemimpinan tanpa kekerasan. Namun, hal tersebut jelas tidak bisa memengaruhi Mussolini yang pada 1935 justru menyerang Ethiopia dengan pasukannya.
ADVERTISEMENT
Gandhi ternyata juga pernah menulis dua surat kepada Hitler pada tahun 1939 dan 1940 menyapanya sebagai "teman". Surat pertama ditulis Gandhi pada 23 Juli 1939 atas permintaan teman-temannya demi kemanusiaan. Berikut terjemahan surat tersebut:
"Untuk Teman. Teman-teman mendesakku untuk menulis kepadamu demi kemanusiaan. Tapi aku menolak permintaan mereka, karena perasaan bahwa surat apa pun dariku akan menjadi kekurangajaran. Cukup jelas bahwa kamu adalah satu-satunya orang di dunia ini yang dapat mencegah perang yang dapat mengurangi kemanusiaan menjadi negara biadab," tulis Gandhi dalam surat pertama.
Mussolini dan Hitler di Munich, Jerman, pada 19 Juni 1940. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Meski begitu, Hitler tetap menyerbu Polandia pada 1 September 1939 dan menandai awal Perang Dunia ke-2. Merasa frustasi dengan perilaku ekspansionis Hitler, Gandhi pun mengirimkan surat kedua pada Desember 1940.
ADVERTISEMENT
Surat kedua itu ditulis lebih panjang dan detail, namun Gandhi tetap menyapa Hitler sebagai "teman". Gandhi bahkan menjelaskan panggilan itu bukan sekadar formalitas.
"Saya memanggilmu sebagai teman bukanlah formalitas. Saya tidak punya musuh. Tujuan saya dalam hidup selama 33 tahun terakhir untuk meluaskan persahabatan dengan sesama, terlepas dari ras, warna kulit, atau kepercayaan,” tulis Gandhi.
Ia bahkan tetap memuji Hitler sebagai pemimpin partai fasis Nazi yang dianggap monster oleh pasukan Sekutu.
"Kami tidak ragu soal pengabdianmu pada tanah airmu, kami juga tidak percaya kamu adalah monster seperti yang digambarkan oleh lawanmu," lanjutnya.
Tapi Gandhi juga mengutuk tindakan Hitler yang mengerikan saat invasi di Polandia, Cekoslowakia, dan Denmark. Ia juga mengatakan tidak akan menerima bantuan Jerman untuk melawan kolonialisme Inggris.
ADVERTISEMENT
"Kami telah mencari cara yang tepat tanpa kekerasan untuk memerangi kekerasan paling terorganisir di dunia yang diwakili Inggris. Anda telah menantangnya. Masih harus dilihat mana yang lebih terorganisir, Jerman atau Inggris. Tetapi kita tidak akan pernah ingin mengakhiri pemerintahan Inggris dengan bantuan Jerman, "tulisnya.
Gandhi lantas meminta Hitler untuk segera menghentikan perang. “Karena itu, saya meminta Anda atas nama kemanusiaan untuk menghentikan perang. Anda tidak akan kehilangan apa-apa dengan membawa masalah Anda dan Inggris ke pengadilan internasional, pilihan bersama Anda. Jika Anda memenangkan perang, itu tidak akan membuktikan bahwa Anda benar. Itu hanya akan membuktikan bahwa kehancuranmu lebih besar.”
Salinan surat Mahatma Gandhi ke Hitler pada 23 Juli 1939. Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Surat-surat itu tidak pernah dikirim

Hingga kekalahan Hitler pada April 1945, tak ada bukti sejarah surat balasan dari Hitler ke Gandhi. Nyatanya pihak kolonial Inggris tidak pernah mengirimkan surat-surat Gandhi ke Jerman.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diramalkan Gandhi dalam penggalan terakhir surat keduanya, Jerman tidak pernah mengakui dan membanggakan warisan perang Nazi. Hitler pun kalah dan bunuh diri apda 30 April 1945.
"Kalau bukan orang Inggris, kekuatan lain pasti akan mengalahkan Anda dengan senjata Anda sendiri. Anda tidak meninggalkan warisan ke orang-orang Anda di mana mereka akan merasa bangga. Mereka tidak bisa bangga dengan perbuatan kejam yang direncanakan dengan baik," pungkas Gandhi dalam surat keduanya meramalkan kekalahan Hitler.
***
Referensi: