Konten dari Pengguna

Edgar Allan Poe: Sastrawan Pencetus Kisah Detektif Modern Pertama

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
20 April 2017 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Edgar Allan Poe (Foto: bhermanson.com)
zoom-in-whitePerbesar
Edgar Allan Poe (Foto: bhermanson.com)
“The death of a beautiful woman is unquestionably the most poetical topic in the world”
ADVERTISEMENT
– Edgar Allan Poe
Selain karya-karya sastra masa romantisisme klasik yang sarat akan pesan moral terhadap kehidupan saat itu, Edgar Allan Poe hadir dengan imajinasinya yang gila terhadap cerita-cerita horror gore, gothic dan misterius.
Pria kelahiran Boston, Amerika Serikat, pada 19 Januari 1809 tersebut dianggap sebagai salah satu perintis kisah fiksi detektif dan kriminal yang diakui dunia hingga saat ini.
Siapa sangka Poe yang menjadi yatim piatu beberapa tahun setelah ayah dan ibunya yang seorang meruapakan aktor dan aktris figuran melahirkannya ke dunia bisa menjadi sastrawan legendarais dunia.
Sempat mengalami jalan hidup yang berat dan diadopsi oleh seorang British, Poe memilih kembali ke Amerika untuk kemudian memulai karir menulisnya setelah ditolak menjadi perwira kadet, dan keluar dari Universtas Virginia karena tidak punya biaya.
ADVERTISEMENT
“Tamerlane and Other Poems” (1827) merupakan karyanya yang pertama berbentuk cerpen. Karya lainnya adalah “Politian” (1835) yang merupakan satu-satunya karya Poe berbentuk drama. Sedang karyanya berbentuk puisi dan tidak kalah fenomenal yaitu “The Raven”.
Cerita-ceritanya yang penuh teka teki dan misterius di kalangan sastrawan yang karyanya dipuja oleh banyak orang, Poe hadir sebagai pengarang dengan bait yang mampu membuat orang terkagum dan bergidik.
Selain “The Facts in the Case of M. Valdemar”, karya Poe yang menceritakan tentang seorang pasien sekarat yang dihipnotis di saat ajal siap menjemputnya.
Beberapa kisah lainnya yang tak kalah menakutkan adalah “The Tell-Tale Heart”, “The Pit and The Pendulum”, “The Mask of the Red Death”, “The Fall of the House of Usher”, serta kisah “The Black Cat” yang gadang-gadang sebagai salah satu karya Poe yang paling menakutkan.
ADVERTISEMENT
Namun setelah kenyang dengan cerita-cerita horor-nya kemudian munculah "The Murders in the Rue Morgue".
"The Murders in the Rue Morgue" adalah sebuah cerita pendek yang dikarang oleh Edgar Allan Poe dan diterbitkan di Majalah Graham pada tahun 1841. Cerita pendek ini diklaim sebagai cerita detektif modern pertama yang pernah di terbitkan, atau bisa dikatakan sebagai karya pencetus genre ini.
Sebagai cerita fiksi bernuansa detektif, Poe Dupin memberikan pengaruh yang cukup besar pada sastra fiksi bertema detektif selanjutnya, termasuk Sherlock Holmes dan Hercule Poirot. Seiring berjalannya waktu akhirnya banyak karakter yang lahir sebagai adaptasi tokoh-tokoh besutan Poe.
Dalam ceritanya The Murders in the Rue Morgue memunculkan banyak makna kiasan yang menjadi elemen umum dalam fiksi misteri, yaitu eksentrik tapi jenius, yang malah membuat pihak Kepolisian menjadi kikuk.
ADVERTISEMENT
Setelah rilis, lebih dari itu The Murders in the Rue Morgue selain dianggap sebagai karya ‘detektif’ pertama tapi juga Poe dibanjiri pujian karena menciptakan hal baru yang lebih masuk akal dan logis dalam sebuah cerita fiksi pada saat itu
Kebesaran karyanya yang menarik perhatian para penikmat sastra membuat The Murders in the Rue Morgue diadaptasi ke berbagai media mainstream secara berulang-ulang, seperti radio, film dan televisi.
“Murder in Rue Morgue” yang digarap oleh Universal Pictures pada 1932, disutradarai oleh Robert Florey dan dibintangi Bela Lugosi, Leon Ames dan Sidney Fox, dengan Arlene Francis menjadi film adaptasinya yang pertama.
Pada 1954 oleh Warner Brothers, disutradarai oleh Roy Del Ruth dan dibintangi Karl Malden dan Patricia Madinah “Phantom of the Rue Morgue” menjadi film adaptasi kedua yang dirilis.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan karya-karyanya dan sumbangsihnya yang diakui hingga sekarang, nyatanya tidak membuat hidup Poe juga bahagia, sang istri yang meninggal 1842, membuat Poe semakin tenggelam dalam kecanduan alkohol dan opium.
Puncaknya adalah ketika Ia menghilang dari sebuah pesta ulang tahun pada 1849. Pada tanggal 3 Oktober 1849, Poe ditemukan dalam keadaan linglung di Baltimore Street dan sedang terbaring meracau di sebuah selokan.
Ia kemudian dilarikan ke Washington Medical College, namun akhirnya meninggal empat hari kemudian.
Edgar Allan Poe: Sastrawan Pencetus Kisah Detektif Modern Pertama  (1)
zoom-in-whitePerbesar
foto : www.eapoe.org