Francouis Mauriac, Sastrawan Perancis Peraih Nobel

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
hari ini ia genap berusia 132 tahun
François Mauriac lahir pada 11 Oktpber 1885 di Bordeaux, Perancis. ia merupakan seorang Novelis, penyair, jurnalis dan dramawan Perancis. Francois sendiri adalah putera dari Jean Paul Mauriac. Sejak kecil Mauriac dimasukan ke sekolah yang dikelola oleh Ordo Marianite, dan perguruan tingginya ia masuk ke Univeristas Bordeaux dengan gelar M.A. pada 1906 dia pergi ke Paris untuk melanjutkan studinya di Ecole de Chartes, setelah berhasil di terima pada 1908 ternyata Mauriac tidak cukup cocok disana, akhirnya ia memutuskan untuk mengabdikan diri pada dunia kesusastraan.
ADVERTISEMENT
Ketika Perang Dunia II terjadi di Eropa ia ditugaskan di Balkan, yaitu Unit Palang Merah. Memasuki 1930-an Mauriac bekerja dengan menulis untuk surat kabar Le Figaro, dimana ia banyak bersuara mengecam fasisme, baru di akhir 1930-an ia mulai menulis drama. Dunia kesusastraan telah mengantarkan dia ke banyak penghargaan atas tulisannya.
Tulisan Mauriac memperlihatkan pengaruh dari beberapa penulis, seperti Raine, Marcel Proust dan Pascal. Karya-karyanya antara lainLes Mains Jointes (1909);Le Baiser au Lépreux (1922), yang meraih sukses besar; Le Déser de L'amour (1925); La Rencontre Aved Pascal(1926); Thérèse Desqueyroux (1927), yang diakui sebagai salah satu novel terbaik di Perancis; Voltaire et Centre Pascal (1930); Le Nœaud de Vipères (1932); Journal (1934-51 — 5 jilid.); La Phariseinne (1941); De Gaulle (1964); Mémoires Politiques (1967); dan lain-lain. Atas karya-karyanya tersebut ia meraih Nobel Sastra tahun 1952.
ADVERTISEMENT