Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hammurabi, Raja Perancang Undang-undang Hukum Pertama di Dunia
22 Juli 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hammurabi dianggap sebagai Raja Babilonia Lama (memerintah 1792-1750 SM) yang paling besar pengaruhnya dalam perkembangan peradaban di wilayah Mesopotamia.
ADVERTISEMENT
Tidak ada satupun raja setelahnya yang berhasil membangun sebuah sistem pemerintahan yang sangat baik. Bahkan beberapa ahli percaya bahwa sistem yang diterapkan oleh Hammurabi menjadi dasar sistem pemerintahan di beberapa peradaban dunia lainnya. Hammurabi merupakan keturunan Bangsa Amori dari garis keturunan keenam Raja Sumuabum.
Sebenarnya ada beberapa keturunan Bangsa Amori yang berhasil membangun sebuah peradaban di wilayah Mesopotamia, tetapi tidak memiliki pengaruh yang besar seperti yang dilakukan oleh Hammurabi.
Hammurabi berhasil menciptakan sistem ekonomi dan politik di wilayah Babilonia dengan sangat baik, serta perkembangan kebudayaan yang cukup pesat. Untuk membangun peradaban Babilonia Lama menjadi peradaban yang besar, Hammurabi melakukan berbagai usaha untuk menyatukan kerajaan Babilonia dengan suku-suku kecil di wilayah sekitarnya yang berasal dari keturunan bangsa Amori.
Walau terlihat mudah, tetapi penyatuan yang dilakukan berdasarkan hubungan keturunan itu sangat sulit dihadapi Hammurabi, mengingat Bangsa Amori dikenal sebagai bangsa yang sangat kuat ambisinya untuk menguasai sebuah wilayah dengan tangannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Hammurabi berhasil menjadi penguasa yang mampu menyatukan seluruh wilayah Mesopotamia yang didiami oleh banyak kerajaan-kerajaan kecil. Hammurabi sangat ingin membangun sebuah peradaban yang mirip dengan peradaban Bangsa Sumeria. Ia mengagumi kehebatan raja-raja Sumeria terdahulu yang berhasil membangun sebuah sistem kehidupan dengan amat sangat baik.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Hammurabi terkenal cukup kejam dan sangat tegas. Ia sangat menjunjung tinggi hukum yang dibuatnya agar kehidupan bangsanya berjalan dengan baik.
Hammurabi lantas membuat sebuah hukum tertulis yang diukir pada sebuah lempengan batu besar, dikenal dengan sebutan Codex Hammurabi. Peraturan kenegaraan ini dipercaya sebagai undang-undang pertama yang dibuat di dunia. Ia menyimpan Codex Hammurabi di pusat kota agar semua orang dapat melihat peraturan yang dibuatnya itu.
ADVERTISEMENT
Codex Hammurabi merupakan kumpulan kasus hukum yang menguraikan segala macam tindakan kejahatan ringan hingga kejahatan berat, dan menunjukkan hukuman yang akan diterima jika melanggar peraturan yang ada di dalam Codex Hammurabi.
Undang-undang tertulis yang dibuat oleh Hammurabi ternyata sangat efektif dalam menekan segala tindak kejahatan di wilayah Babilonia. Jika sebelumnya banyak kasus kejahatan yang terjadi, maka setelah adanya Codex Hammurabi itu tindak kriminal di masyarakat semakin berkurang, bahkan tidak ada satupun masyarakat yang berani melanggar peraturan yang ada.
Codex Hammurabi diterapkan dengan sangat baik oleh pemerintahan Hammurabi. Peraturan itu tidak memandang bulu, siapa pun yang melanggar, bahkan raja sekalipun dapat dihukum setimpal. Bahkan dalam beberapa kasus, seperti tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebuah keluarga terhadap anggota keluarganya, akan diikat dan dilempar ke dalam air. Beberapa pihak banyak yang menentang tindakan kejam yang dilakukan oleh Hammurabi, terutama dalam menerapkan peraturannya itu.
ADVERTISEMENT
Ketika Hammurabi lengser dari jabatannya sebagai raja, Babilonia Lama secara perlahan mulai mengalami keruntuhan. Terjadi banyak pemberontakan di wilayah Mesopotamia, utamanya dilakukan oleh suku-suku kecil yang hanya ingin tunduk di bawah kekuasaan Raja Hammurabi.
Namun akhirnya muncul sebuah kelompok dari bangsa Kassi yang berhasil mengambil alih kekuasaan Babilonia Lama dari tangan bangsa Amori. Walaupun mereka tetap tidak dapat menghindari kehancuran yang sedang dihadapi oleh peradaban Babilonia Lama.
***
Referensi: