Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Joseph Pulitzer, Pencetus Penghargaan Bergengsi di Dunia Jurnalistik
4 Maret 2021 15:30 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nama Joseph Pulitzer sangatlah tidak asing di kalangan para penggiat media seperti wartawan, Joseph Pulitzer merupakan jurnalis gelendaris dunia dan sosok di balik lahirnya penghargaan paling bergengsi di dunia jurnalistik, Pulitzer Prize. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada wartawan dan penulis yang memuat karya tulis terbaik.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarahnya, penghargaan Pulitzer Prize sudah berumur 100 tahun lebih. Pulitzer Prize pertama kali diadakan pada tahun 1917.
Lahir di Mako, Hungaria, pada 10 April 1847, Joseph sudah mengalami awal kehidupan yang pahit. Beberapa dari saudara kandungnya meninggal dunia ketika ia masih berusia sangat belia. Hingga akhirnya Ia hanya memiliki seorang adik. Ketika mengijak umur 11 tahun, giliran sang ayah yang wafat karena sakit. Ia menjadi seorang anak yatim hingga ibunya menikah lagi beberapa tahun kemudian.
Beberapa tahun berselang, Joseph mencoba mendaftar sebagai tentara di angkatan perang kerajaan Austria, namun ditolak. Tak cukup sampai disitu, angkatan perang Prancis dan Inggris juga menolak permohonannya. Pada akhirnya kavaleri Amerika Serikat menerimanya sebagai tentara.
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi seorang tentara Amerika, Joseph menjalani tugas pertamanya pergi ke kota Boston guna membantu mengakhiri Perang Saudara yang tengah melanda Amerika Serikat kala itu. Ketika Perang Saudara berakhir, maka berakhir pula tugas Joseph sebagai tentara Amerika. Sejak saat itulah Joseph kembali harus mengalami kehidupan yang sulit dan tak memiliki pekerjaan.
Pada suatu hari, ketika Joseph tengah berada di New York, Joseph berpikir keras dan mencari jalan keluar dari masalah ekonomi yang tegah ia hadapi. Ia lantas memutuskan untuk pergi ke St. Louis, Missouri, untuk mencari peruntungan. Saat tiba di St. Louis, Joseph pernah menjalani pekerjaan sebagai buruh pengangkut batu bara, supir, pelayan restoran dan penggali kuburan ketika wabah kolera sedang melanda daerah tersebut.
Dengan tekad yang gigih, Joseph selalu menyempatkan untuk belajar bahasa Inggris dengan tekun, bahkan ia sering menghabiskan waktunya di perpustakaan. Hingga pada akhirnya, pemilik surat kabar Westliche Post saat itu, Carl Schurz menemukan Joseph. Pada tahun 1868, Joseph Pulitzer resmi mengawali karirnya di dunia jurnalistik. Dimana ia diterima sebagai seorang wartawan.
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi seorang wartawan, banyak pihak yang memuji kinerja Joseph yang dinilai patut untuk diteladani. Hal tersebut dikarenakan kegigihannya ketika mencari data dan fakta dari suatu berita. Semenjak itu karier Joseph di dunia jurnalistik semakin menanjak, ia bahkan memutuskan untuk menggeluti dunia politik dan mendaftar sebagai anggota Partai Demokrat.
Sebagai seorang mantan jurnalis, Joseph tentunya tidak begitu disukai pejabat dan politisi lain di kota St. Louis. Nalurinya sebagai seorang wartawan masih sangat kuat meski sudah menduduki kursi parlemen. Bahkan, Joseph beberapakali berusaha membongkar kebobrokan antar pengusaha dan politisi dalam sejumlah proyek penting. Ulahnya tersebut mengakibatkan banyak pejabat geram dan merasa terancam sehingga menyebutnya sebagai ‘big liar’ atau pembohong besar. Singkat cerita, konflik antara Joseph dan para politisi lain terus berlanjut dan pada tahun 1870 ia gagal di pemilihan.
ADVERTISEMENT
Seketika karir di dunia politiknya pun hancur. Joseph akhirnya memilih untuk kembali ke dunia jurnalistik. Beruntung, saat itu Westliche Post mau menerimanya kembali dan bahkan dipercaya untuk mengisi posisi sebagai Managing Editor. Faktanya, Joseph memang sangat berbakat di dunia jurnalistik dan keseriusannya pun berbuah hasil. Joseph melahirkan surat kabar baru bernama Post-Dispatch.
Surat kabar milik Joseph menuai kesuksesan besar. Para pembaca sangat tertarik lantaran isinya yang terbilang berani. Seperti ketika surat kabar tersebut mencoba membongkar kebobrokan para pejabat setempat, kasus korupsi, perjudian, hingga penipuan asuransi. Surat kabar tersebut laku keras. Meski Joseph melahirkan banyak musuh seperti pejabat dan politisi lantaran pemberitaannya yang selalu tajam, namun oleh banyak pihak Joseph dianggap sebagai salah satu jurnalis tersukses.
ADVERTISEMENT
Pada Mei 1883, surat kabar New York World diambil alihnya dengan gaya investigasi mendalam seperti surat kabar milik Joseph sebelumnya. Namun, saat itu kondisi kesehatannya mulai memburuk. Ia bahkan nyaris mengalami kebutaan sehingga harus memakai alat bantu untuk bekerja.
Joseph Pulitzer wafat pada 29 Oktober 1911 karena sakit jantung pada usia 64 tahun. Sosoknya yang sangat berani akan selalu dikenang sebagai jurnalis legendaris dunia oleh para wartawan saat ini. Warisannya, Pulitzer Prize adalah bentuk kecintaannya di dunia jurnalistik.
***
Referensi: