Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Jejak Peradaban Purba dari Lukisan Pra-Sejarah di Gobustan
9 Januari 2019 17:34 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gobustan merupakan situs arkeologi di kawasan padang pasir di Azerbaijan Tengah. Area yang mencakup tiga dataran tinggi berbatu itu menyimpan koleksi sekitar 1.000 ukiran batu dengan 6.000 gambar yang terpisah, yang menjadi saksi perkembangan seni batu selama 4.000 tahun di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain ukiran dan lukisan batu, Situs Gobustan juga menyimpan reruntuhan pemukiman dan pemakaman yang memperlihatkan kebudayaan masyarakat yang tinggal di sana selama periode akhir zaman es, sekitar awal zaman Paleolitikum sampai abad pertengahan.
Situs seni batu Gobustan memiliki luas kurang lebih 537 hektare, dan menjadi bagian terbesar dari Cagar Budaya Gobustan. Dari catatan arekologi yang telah banyak ditulis oleh para ahli, diketahui bahwa area dataran tinggi yang luas di situs Gobustan belum tereksplorasi. Hanya bagian pemukiman dan area seni batu saja yang baru ditetapkan sebagai situs Gobustan.
Gambar-gambar yang ditemukan di dinding batu Gobustan sangat beragam, yang berisi lukisan binatang dan manusia. Di antara simbol-simbol yang telah ditemukan, terdapat gambaran mengenai sosok perempuan, pemburu, sapi, kuda, ikan, reptil, serangga, dan perahu.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Beberapa lukisan yang ada di sana bergaya realistis dan berukuran cukup besar, bahkan terkadang ukurannya telihat jauh lebih besar dari objek sesungguhnya. Misalnya, gambar seseorang di atas perahu panjangnya bisa mencapai 4 meter, dan beberapa gambar lembu jantan yang panjangnya lebih dari 2 meter.
Dari hasil penelitian para ilmuwan diketahui bahwa pada periode Neolitikum, area situs Gobustan ditandai dengan adanya ritual keagamaan dan sihir, seperti tari-tarian, dan pengrobanan hewan rusa, kambing, dan binatang ternak lainnya.
Selama abad Perunggu, gambar-gambar di Gobustan menjadi lebih lengkap, dan terdapat lebih banyak gambar hewan buruan, seperti rusa, kambing, kuda, dan lembu. Hal itu menunjukkan bahwa pada periode tersebut sumber makanan banyak ditemukan di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai tempat yang sakral, sebagian masyarakat lokal di sekitar Gobustan masih melakukan pemujaan seperti yang pernah dilakukan masyarakat di sana pada zaman dahulu. Mereka mempertahankan keberadaan ritual keagamaan itu untuk menjaga keberadaan ritual di Gobustan.
Catatan arkeologi menyebutkan bahwa lebih dari 20 situs telah digali di area Gobustan. Penggalian tersebut berhasil menemukan makam-makam, reruntuhan bangunan, sisa-sisa kehidupan, dan berbagai ukiran serta lukisan. Keberadaan Gobustan masih tetap dianggap suci dan seni batuan yang ada di sana secara alami terjaga dengan baik.
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 3. Surakarta: Batara Publishing.