Kekejaman Sesungguhnya 'Pemimpin Rahasia', Martin Bormann

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
9 Mei 2021 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Martin Bormann | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Martin Bormann | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bormann memiliki sifat yang benar-benar buruk, sangat brutal, dan kejam terhadap orang-orang Yahudi, orang-orang Timur, dan para tawanan perang. Hal itu terlihat dari penandatanganan undang-undang atau dekrit yang dilakukannya pada 9 Oktober 1942.
ADVERTISEMENT
Dekrit tersebut berisi perubahan cara penghapusan kaum Yahudi di wilayah Jerman, dari yang sebelumnya dilakukan dengan emigrasi, berubah menjadi kekejaman di kamp-kamp khusus di Timur. Lebih lanjut, Bormann memberikan kuasa penuh kepada Adolf Eichmann pada 1 Juli 1943 untuk menangani kebijakan kaum Yahudi tersebut. Namun akhirnya kebijakan tersebut diambil alih oleh Gestapo.
Martin Bormann juga mengeluarkan memo pada 19 Agustus 1942, yang mengatakan bahwa orang-orang Slavia merupakan bangsa Soviet yang tidak memiliki hak kebebasan bernegara. Menurutnya, walau orang-orang Slavia bekerja untuk Partai Nazi tetapi mereka sudah tidak diperlukan sehingga boleh kapan saja dibunuh.
Ilustrasi Bormann (kiri) dan Hitler (kanan). | Wikimedia Commons
Akhir tahun 1942, Martin Bormann menjadi wakil Hitler, dan masuk dalam lingkaran orang-orang terdekat Hitler. Bormann sangat ahli dalam mempengaruhi Hitler untuk menyetujui rencana-rencana pribadinya. Bahkan Bormann berhasil mengendalikan akses orang-orang disekitar Hitler agar tidak mudah mendekati Sang Fuhrer, seperti Goring, Goebbels, Speer, dan Himmler.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir kekuasaan Hitler, Martin Bormann bersama dengan Joseph Gobbels dan Wilhelm Burgdorf menandatangani pernyataan yang ditulis oleh Hitler. Saat itu, Bormann menjabat sebagai Kepala Partai Kekanseliran yang baru, sementara Joseph Gobbels ditunjuk sebagai Kepala Pemerintahan dan Kanselir Jerman yang baru. Hingga menjelang akhir hayatnya, kepercayaan Hitler terhadap Bormann masih tetap besar. Hal itu terlihat saat Bormann dipercaya sebagai saksi atas pernikahan Hitler bersama Eva Braun.
Setelah melihat posisi Jerman yang semakin sulit, setelah pasukan Sekutu dan Uni Soviet mendesak masuk ke Berlin, Hitler dan Eva Braun melakukan bunuh diri pada 30 April 1945. Martin Bormann diktehui menyaksikan secara langsung peristiwa bunuh diri Hitler dan pembakaran mayat kedua pasangan tersebut.
Hitler (tengah) dan Bormann (kedua dari kiri). | Wikimedia Commons
Pada 2 Mei 1945, Pertempuran Berlin berakhir ketika Jenderal Artileri Helmuth Weidling, Komandan Daerah Pertahanan Berlin, menyerah tanpasa syarat kepada Jenderal Vasily Chuikov, komandan Pasukan Penjaga Soviet.
ADVERTISEMENT
Pada hari yang sama, Bormann melarikan diri meninggalkan bunker Hitler. Menurut beberapa sumber, Bormann meninggalkan bunker bersama dokter SS, dan Artur Axmann, ketua Kelompok Pemuda Hitler. Mereka melarikan diri melalui terowongan kereta bawah tanah.
Referensi: