Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Isaac Merritt Singer dan Mesin Jahit 'Singer'
2 April 2020 18:45 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah melihat ibu atau nenek yang sedang menjahit dengan mesin jahit berwarna hitam dengan corak keemasan bermerek ‘Singer’? Atau yang kini telah bermetamorfosis menjadi warna putih.
ADVERTISEMENT
Ya! Mesin jahit legendaris yang ternyata memiliki sejarah tersendiri sebelum akhirnya diproduksi secara massal dan tersebar di seluruh dunia. Isaac Merritt Singer, merupakan sosok yang mematenkan mesin jahit tersebut dengan mencantumkan nama belakangnya sebagai merk dagang resmi.
Siapakah sebenarnya Isaac Merrit Singer dan bagaimana kisah hidupnya sampai mendapatkan hak paten mesin jahit ‘Singer’? Yuk kita simak kisahnya berikut ini.
Masa Muda Isaac Merritt Singer
Keluarga Singer (The Singers) merupakan keluarga imigran berkebangsaan Jerman yang tinggal di wilayah New York, Amerika Serikat. Isaac lahir pada tahun 1811 dalam kondisi keluarga yang serbasulit dan minim akses terhadap dunia pendidikan.
Ketika mulai menginjak usia remaja dan dewasa, Isaac mulai menemukan minatnya dalam dunia teater. Isaac mulai mendalami dunia teater hingga akhirnya ia bekerja sebagai seorang aktor. Di samping menerima tawaran pekerjaan sebagai aktor teater, Isaac juga mejalankan usaha touring yang terbilang tidak cukup mulus.
ADVERTISEMENT
Di masa mudanya, Isaac juga bekerja sebagai seorang mekanik dan perajin lemari. Isaac kemudian memutuskan pindah ke Fredericksburg, Ohio demi mendapatkan penghasilan yang lebih layak. Di Ohio, Ia bekerja di sebuah pabrik kayu.
Ia mengembangkan sebuah mesin di pabrik tersebut yang dinilai memiliki teknologi yang cukup bagus dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Isaac kemudian pindah ke Boston pada tahun 1851 dan bekerja di sebuah toko mesin.
Saat ia bekerja di toko tersebut, Isaac bertugas memperbaiki sebuah mesin jahit yang rusak. Sebelas hari kemudian, Isaac berhasil memperbaiki mesin tersebut dan bahkan meningkatkan kualitas mesin jahit tersebut.
Isaac Merritt Singer dan Mesin Jahit ‘Singer’
Isaac bukan merupakan penemu mesin jahit pertama di dunia. Dari pengalamannya memperbaiki sebuah mesin jahit di tempat ia bekerja, Isaac kemudian mendesain sebuah mesin jahit yang praktis dan efisien.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Isaac juga menerapkan teknologi mutakhir dalam proses manufakturnya sehingga mesin jahit tersebut dapat diproduksi secara massal dalam waktu singkat. Isaac juga lah yang merevolusi perilaku konsumen pembeli mesin jahit dengan menerapkan sistem kredit yang mudah bagi para konsumen. Seluruh kegiatan tersebut ia lakukan di bawah perusahaan I.M. Singer & Company yang ia dirikan bersama dua orang rekannya, Zieber dan Phelps.
Persaingan di dunia industri mesin jahit ternyata berpihak pada Isaac dan kawan-kawan. Ia berhasil menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan manufaktur mesin jahit ‘Singer’ dengan hak paten yang disahkan pada tanggal 12 Agustus 1851.
Kehidupan Kontroversial Isaac Singer
Dalam beberapa media dikatakan bahwa Isaac bermasalah dengan kedua orang rekan bisnisnya. Demi mendapat keuntungan yang lebih besar, Isaac mengeluarkan Phelps dari perusahaan. Isaac bahkan dikatakan menipu Zieber hingga ia jatuh sakit.
ADVERTISEMENT
Isaac meyakinkan kedua rekannya bahwa ia melakukan hal tersebut karena ia banyak berutang kepada keluarganya dan harus menyelesaikan utang tersebut segera.
Namun demikian, Isaac justru sering terlihat berkeliling dengan kendaraan mewah di kota New York dengan mobil-mobil mengkilap bergambar kuda. Ia bahkan dikatakan sangat agresif dalam hal percintaan. Isaac berkali-kali menikah, bercerai, dan berganti pasangan selama hidupnya. Isaac meninggal pada tahun 1875 di usianya yang ke-63 tahun.
Sumber: Cavendish, Richard .8 Augustus 2001. The Singer Sewing Machine is Patented. Diambil kembali dari laman History Today Volume 51.