Konten dari Pengguna

Kontribusi Emmy Noether Mengembangkan Teori Aljabar

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
2 Juli 2021 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Emmy Noether | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Emmy Noether | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ahli matematika awal abad ke-20, Amalie Emmy Noether, dikenal oleh dunia atas penelitian besarnya mengenai Aljabar abstrak. Ia juga menjadi salah satu orang yang mendapat apresiasi tinggi dari Albert Einstein.
ADVERTISEMENT
Bahkan pemilik teori relativitas itu menyebut bahwa Noether adalah “seorang jenius matematika yang kreatif dan paling siginifkan yang pernah ada sejak pendidikan yang lebih tinggi bagi wanita mulai diberlakukan”.
Emmy Noether dibesarkan di Erlangen, salah satu kota pendidikan di Jerman. Sejak kecil ia telah diberikan pelajaran yang sangat baik mengenai matematika oleh ayahnya, yang merupakan profesor di bidang matematika. Ia dan ketiga saudaranya dididik dengan sangat baik untuk menjadi seorang ilmuwan, dan banyak diperkenalkan teori-teori dari ilmu sains.
Ketika Noether menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah, Universitas Erlangen juga baru saja membuka penerimaan untuk murid perempuan. Pada tahun pendaftaran pertama itu, hanya dua orang perempuan yang terdaftar dari 1000 mahasiswa yang diterima, salah satunya Noether. Ia pun lulus dengan gelar kehormatan pada 1907.
Aljabar | Wikimedia Commons
Meskipun beberapa universitas di Jerman telah menerima perempuan sebagai mahasiswanya, tetapi mereka tidak mengizinkan gelar profesor diberikan kepada perempuan. Keadaan seperti itu memang wajar terjadi di berbagai negara di Eropa, sejak pendidikan mulai diterapkan di sana.
ADVERTISEMENT
Selama delapan tahun setelah lulus kuliah, Noether tinggal di rumah, tetapi tetap melakukan berbagai penelitiannya. Sejak penyakit ayahnya semakin parah, Noether sering menjadi dosen pengganti untuk kelas ayahnya. Noether dikenal sebagai pengajar yang baik, dan banyak memberikan pandangan ilmiah untuk mahasiswanya.
Pada 1916, David Hilbert dan Felix Klein, yang sedang meneliti Teori Relativitas Einstein di Universitas Gottingen, mengajak Noether untuk bergabung dalam tim riset mereka. Namun pihak universitas melarang Noether untuk mempublikasikan karya-karya atas namanya sendiri. Sehingga Hilbert pun mengizinkan Noether untuk menggunakan namanya setiap akan mempresentasikan hasil penelitiannya.
Noether semakin mendapat penghormatan dari para mahasiswa dan ilmuwan-ilmuwan yang sudah membaca tulisannya. Bagi mereka, Noether memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memahami konsep-konsep abstrak dan rumit, yang sangat sulit dimengerti oleh kebanyakan orang.
Emmy Noether | Wikimedia Commons
Pada 1920, Noether menyajikan suatu makalah yang berbasis aksioma mengenai pembangunan teori ideal yang benar-benar umum. Hasil karya Noether itu nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pengembangan konsep Aljabar.
ADVERTISEMENT
Setelah Adolf Hitler berkuasa di Jerman pada 1933, Noether memilih untuk pindah ke Amerika Serikat. Di sana ia mendapat gelar profesor dari College Bryn Mawr di dekat Philadelphia. Ia juga bekerja sebagai ahli matematika di Institut Studi Lanjutan di Univeritas Princeton.
Ketika ia meinggal dunia, akibat komplikasi pasca-operasi, pada usia 53 tahun, Albert Einstein memberikan penghormatan yang sangat besar baginya karena hasil karya Noether membantu Einstein untuk merumuskan beberapa teori relativitasnya, termasuk Teori Invarian.
***
Referensi: