Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Legenda Anak-anak Hijau dari Desa Woolpit, Inggris
10 Februari 2021 17:09 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Legenda ini dimulai ketika seorang bocah laki-laki dan saudara perempuannya ditemukan oleh seorang petani di dekat parit yang digunakan untuk menjebak serigala di St Mary's of the Wolf Pits (Woolpit), Inggris.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemukan, petani tersebut kaget ketika melihat kulit dari kedua anak tersebut berwarna hijau dan mereka mengenakan pakaian dari bahan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Bahkan, ketika hendak berkomunikasi dengan mereka, petani tersebut tidak dapat memahami apa yang mereka katakan.
Petani tersebut lantas membawa mereka ke suatu desa, di mana mereka akhirnya diterima oleh Sir Richard de Caine diterima untuk menetap sementara di rumahnya di Wilkes.
Richard yang melihat mereka kelaparan lantas menyajikan makanan untuk mereka, namun mereka tidak menyantap hidangan tersebut. Para penduduk desa yang mengetahui kisah tersebut lantas membawa kacang yang baru saja dipanen untuk diberikan kepada kedua anak tersebut. Mereka memakan kacang tersebut, dan selama berbulan-bulan mereka hanya makan kacang sampai akhirnya mereka mencoba sebuah roti.
Karena sakit, anak laki-laki tersebut meninggal dunia. Sementara, si anak perempuan semakin sehat dan warna hijau pada kulitnya perlahan menghilang menghilang. Tidak sampai disitu, ia juga mulai belajar berbicara bahasa Inggris supaya dapat menceritakan asal-usul mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut beberapa sumber, anak perempuan tersebut mengadopsi nama 'Agnes Barre' dan ia dirumorkan menikah dengan seorang pria yang diketahui adalah duta besar dari Henry II, meskipun hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
Setelah dapat berkomunikasi dengan lancar, Agnes Barre kemudian bercerita bahwa dia dan saudara laki-lakinya berasal dari kawasan Saint Martin, tempat tersebut tidak tersinari oleh matahari dan semua penghuninya berkulit hijau seperti dirinya. Dia menggambarkan bila tanah yang "bercahaya" hanya bisa dilihat di sebrang sungai.
Sebelum ditemukan oleh petani sekitar, ia dan saudara laki-lakinya menemukan sebuah gua ketika mencari mereka. Mereka memasuki gua tersebut dan berjalan di kegelapan dalam waktu yang lama sampai akhirnya mereka keluar dan melihat cahaya yang sangat terang.
ADVERTISEMENT
Cerita yang melegenda ini ditulis oleh dua penulis kronik pada abad ke-12, Ralph of Coggestall (meninggal tahun 1228), seorang kepala biara Cistercian di Coggeshall yang mencatat kisah ini dalam the Chronicon Anglicanum (English Chronicle) dan William of Newburgh (1136-1198), seorang sejarawan Inggris di Newburgh Priory Augustinian, yang mencakup kisah ini dalam karyanya di Historia rerum Anglicarum atau History of English Affairs.
Coggestall dan Newburgh menyatakan jika peristiwa tersebut terjadi ketika masa pemerintahan Raja Stephen (1135-54) atau Raja Henry II (1154-1189). Nyatanya, legenda ini telah bertahan selama delapan abad namun fakta dari cerita tersebut masih belum diketahui secara pasti.
Selama berabad-abad, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan legenda "si anak hijau" ini, salah satunya adalah mengenai penyebab warna hijau pada kulit mereka. Dalam sebuah laporan dituliskan bahwa anak-anak tersebut diduga menderita Anemia Hipokromik, atau awalnya dikenal sebagai Chlorosis (berasal dari kata Yunani 'Chloris', yang berarti kuning kehijauan).
ADVERTISEMENT
Anemia Hopokromik ini salah satunya disebabkan karena pola makan yang buruk sehingga memengaruhi warna dari sel darah merah dan menghasilkan warna kulit yang kehijauan.
Teori tersebut semakin diyakini akurat karena terdapat bukti bila kulit Agnes Barre, si anak perempuan yang semula berkulit hijau dapat kembali normal setelah dirinya menjalani pola hidup yang sehat dan teratur.
***
Referensi: