Louis Pasteur dan Pengetahuan Pertama tentang Kemunculan Bakteri

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
4 Mei 2021 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Louis Pasteur | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Louis Pasteur | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-17, para dokter percaya bahwa belatung muncul begitu saja dari daging yang membusuk, yang mereka namakan “generasi spontan”. Kepercayaan para dokter itu kemudian diuji secara ilmiah oleh peneliti alam asal Italia, Francesco Redi, pada tahun 1668.
ADVERTISEMENT
Ia melakukan pengujian dengan menyiapkan botol berisi daging untuk menarik perhatian lalat. Beberapa botol ditutup, sementara lainnya dibiarkan terbuka. Lalat kemudian mulai mengerubungi daging pada botol-botol tersebut.
Setelah dibiarkan beberapa lama, daging yang berada di dalam botol terbuka dipenuhi oleh belatung; sementara pada daging di botol tertutup, belatung timbul hanya di tutupnya saja. Redi pun kemudian membuat kesimpulan bahwa belatung bukan berasal dari daging yang membusuk, tetapi dari lalat.
Ilustrasi bakteri. | Wikimedia Commons
Hampir 200 tahun setelah percobaan pertama itu, peneliti asal Prancis Louis Pasteur, mengikuti langkah Redi dengan melakukan uji coba untuk membuktikan teori tentang bakteri yang dihasilkan oleh bakteri lain, bukan oleh proses misterius.
Pasteur merupakan seorang ahli kimia, tetapi banyak dari temuannya yang mempengaruhi bidang lain, mulai dari vaksinasi, sampai penjualan susu di supermarket.
ADVERTISEMENT
Pada 1857, Pasteur mendemonstrasikan proses fermentasi –pemecahan komponen oraganik yang dapat dilakukan oleh bakteri– dengan mendidihkan cairan nutrien sebagai langkah sterilisasi, kemudian menyaring udara yang masuk ke dalam botol tempat menyimpan agar bakteri tidak dapat masuk dari luar.
Louis Pasteur | Wikimedia Commons
Setelah beberapa kali melakukan pengecekan, Pasteur tidak menemukan adanya bakteri dalam cairan tersebut. Dengan demikian, Pasteur telah membuktikan bahwa teori generasi spontan yang sejak abad ke-17 diyakini oleh para ilmuwan adalah kesalahan besar.
Pasteur juga menemukan bahwa dengan membunuh bakteri dan mencegah kontaminasi lebih lanjut, ia dapat mengehentikan proses fermentasi. Salah satu mikroorganisme yang diuji untuk dibunuhnya adalah bakteri yang mengubah anggur menjadi arak.
Dari berbagai percobaan yang dilakukan oleh Pasteur selama bertahun-tahun, ia pun akhirnya menyadari bahwa penyebab berbagai penyakit adalah bakteri (kuman) yang ditularkan kepada manusia melalui makanan dan minuman. Gagasannya itu kemudian dikenal sebagai “the germ theory of diseas”.
ADVERTISEMENT
Untuk mencari solusi dari kekhawatiran akan kuman tersebut, Pasteur pun melakukan percobaan dengan mendesinfeksi berbagai makanan. Ia menemukan bahwa dengan memanaskan makanan pada suhu 57,2 derajat Celcius akan membunuh bakteri yang membahayakan.
Temuan Pasteur itu berhasil mengubah sudut pandang ilmu kedokteran, dan merangsang berbagai penelitian lebih lanjut untuk mencegah terjadinya infeksi. Sementara itu, Pasteur terus mengembangkan proses “Pasteurisasi”, dengan memanaskan makanan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit seperti tifoid dan tuberkulosis.
Louis Pasteur | Wikimedia Commons
Pada 1868, Pasteur menderita stroke dan kelumpuhan untuk waktu yang cukup lama. Setelah sembuh, ia kembali melanjutkan penelitiannya terhadap bakteri dan penyakit, yang akhirnya mengarah pada penciptaan banyak vaksin penyakit.
Referensi: