Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Penembakan Pangeran Ito Hirobumi oleh Gerilyawan Korea Tahun 1909
4 Juli 2021 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:56 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pangeran Ito Hirobumi merupakan pakar tata negara Jepang yang berperan penting pada kemajuan negaranya selama masa-masa peralihan kekuasaan. Sebagai pakar tata negara, ia dianggap memiliki sikap yang cenderung memihak Barat.
ADVERTISEMENT
Sikapnya itu tentu ditentang oleh para samurai yang selama ini menjaga Jepang agar tidak dimasuki oleh pengaruh-pengaruh asing. Berbagai pertentangan yang dilayangkan kepadanya membuat hidup pangeran muda ini selalu dihantui ancaman pembunuhan dari para samurai.
Salah satu peristiwa yang hampir membunuhnya saat para samurai melakukan serangan dadakan ke kediaman Ito Hirobumi. Ia berhasil selamat setelah bersembunyi di sebuah tempat penyimpanan teh, dibantu oleh seorang perempuan yang kelak menjadi istrinya.
Gagalnya peristiwa pembunuhan itu rasanya harus disyukuri oleh seluruh masyarakat Jepang, karena nyatanya Ito Hirobumi menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam proses modernisasi Jepang dan berhasil menjadikan Jepang sebagai negara militer besar yang disegani oleh dunia.
Pada 1895, kecerdikan Ito Hirobumi berhasil mengalahkan dua negara besar, yaitu China dan Rusia. Kemenangan Jepang tersebut memberikan perubahan besar pada kedudukan Jepang di mata dunia. Perang Rusia-Jepang, yang terjadi pada 1904 sampai 1905, merupakan kemenangan pertama bangsa Asia melawan bangsa Eropa pada zaman modern.
Kemenangan besar Jepang lainnya terjadi saat keberhasilannya menduduki Korea. Ito Hirobumi lantas dikirim ke Korea sebagai wakil pemerintah Jepang untuk misinya membuat perubahan total pada pemerintahan Korea menjadi negara yang menggunakan sistem pemerintahan imperialisme Jepang. Para pejuang Korea tentu tidak dapat menerima hal itu, dan melakukan serangkaian perlawanan terhadap pemerintahan Jepang di Korea.
ADVERTISEMENT
Dunia mulai resah dengan kabar mengenai adanya praktik kekejaman pasukan Jepang terhadap rakyat Korea yang melakukan perlawanan. Untuk menepis isu tersebut, Ito Hirobumi mengutus salah seorang misionaris Amerika yang menetap di Korea, Durham Steven.
Durham Steven diutus untuk menginformasikan kepada masyarakat Amerika Serikat mengenai pendudukan Jepang di Korea, yang dapat diterima dengan senang hati oleh rakyat Korea. Kebohongan itu lantas membuat marah masyarakat Korea yang tinggal di Amerika Serikat. Akibatnya pada 23 Maret 1908, Durham Steven dibunuh oleh dua orang mahasiswa Korea yang tinggal di sana, yaitu Chang In-Hwan dan Chon Myong-Un.
Selama empat tahun menjadi pejabat tinggi Jepang di Korea, Ito Hirobumi tidak pernah mendapat ancaman pembunuhan. Hal itu tentu sangat aneh, mengingat sebagian rakyat Korea menaruh dendam kepadanya. Namun, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi pada tahun 1909.
ADVERTISEMENT
Bulan Juni 1909, Ito Hirobumi kembali ke Jepang setelah menyelesaikan tugasnya di Korea. Pada Oktober 1909, ia dikirim ke Manchuria untuk bertemu wakil Rusia di kota Harbin. Tujuannya untuk meyakinkan pemerintah Rusia bahwa Jepang tidak mempunyai kepentingan apapun terhadap Manchuria, walaupun pada kenyataannya kota itu kelak dikuasai oleh Jepang.
Pada akhirnya, seorang aktivis pergerakan kemerdekaan, Ahn Jung-geun, mendirikan perkumpulan rahasia bernama Aliansi Jari Putus bersama dengan 11 aktivis lain pada tanggal 2 Maret tahun 1909. Sesudah itu, ia dibawa ke Penjara Lushun di Cina sebab menembak Ito Hirobumi pada tanggal 26 Oktober tahun 1909 dan dihukum mati pada tanggal 26 Maret tahun 1910 di penjaranya.
Referensi: