Konten dari Pengguna

Pengabdian Seumur Hidup Demi Kebebasan Berpikir ala Bertrand Russell

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
31 Mei 2021 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bertrand Russell | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Bertrand Russell | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Hasil pemikiran Bertrand Russell telah memengaruhi sebagian besar analisis logis dalam filsafat abad ke-20. Dilahirkan di Trelleck, Wales, pada 18 Mei 1872, ia mendapat pendidikan dari Trinity Collage, Cambridge University. Setelah lulus pada 1894, Bertrand Russell memilih untuk menghabiskan waktunya dengan berkeliling Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sejak muda, Bertrand Russell selalu berusaha menumbuhkan kepekaan sosialnya, di samping ia meningkatkan pengetahuannya dalam bidang studi logika dan matematika. Bertrand Russell menjadi pakar dalam bidangnya itu, dan banyak diminta mengisi kuliah di berbagai institusi di seluruh dunia.
Bertrand Russell meraih ketenarannya ketika menerbitkan karya pertama dan utamanya pada 1902, yaitu The Principles of Mathematics. Dalam karyanya itu, Bertrand Russell berusaha menghilangkan gagasan filsafat abstrak pada matematika, dan memberikan bingkai ilmiah yang lebih jelas.
Bertrand Russell bersama dengan kedua anaknya, John dan Kate. | Wikimedia Commons
Selama 8 tahun setelahnya, ia bekerja sama dengan matematikawan dan filsuf Inggris, Alfred North Whitehead, untuk menghasilkan karya monumental lainnya, berjudul Principia Matematica. Buku itu diterbitkan sebanyak 3 volume antara tahun 1910 sampai 1913. Kedua filsuf dunia itu berhasil menciptakan sebuah mahakarya bagi dunia pemikiran rasional.
ADVERTISEMENT
Dalam karya penting lainnya, The Problems of Philosophy, Bertrand Russell banyak menggunakan gagasan-gagasan dari berbagai disiplin ilmu seperti, sosiologi, psikologi, fisika, dan matematika.
Buku itu diciptakan untuk menyangkal berbagai pendapat idealisme dan mazhab yang dominan saat itu, yang selalu mengatakan bahwa obyek dan pengalaman adalah produk para cendekiawan.
Bertrand Russell adalah seorang realis, yang memercayai bahwa obyek yang diterima oleh indra memiliki realitas yang mandiri dan lebih besar dalam pikiran. Sehingga ia menolak dengan tegas berbagai gagasan yang tidak masuk akal. Saat Perang Dunia I berlangsung, Bertrand Russell mengutuk kedua belah pihak yang terlibat.
Russell (tengah) dan istrinya, Edith ketika melakukan kampanya anti nuklir dan peperangan di London pada 18 Februari 1961. | Wikimedia Commons
Pandangannya yang tidak mengenal kompromi, dan selalu keras membuat Bertrand Russell didenda, dipenjara, dan dikeluarkan dari Cambridge. Selama berada di dalam penjara, ia menulis sebuah buku berjudul Introduction to Mathematical Philosophy. Karyanya itu mengkombinasikan dua bidang ilmu yang menurutnya tidak dapat dipisahkan, yaitu filsafat dan matematika.
ADVERTISEMENT
Setelah perang berakhir, Bertrand Russell mengunjungi Rusia. Dan di dalam bukunya, Practice and Theory of Bolshevism, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap bentuk sosialisme yang dipraktikkan di sana, yang baginya sangat tidak sesuai dengan prinsip dasar dan keadaan lingkungan Rusia.
Referensi: