Perang Malvinas, Konflik Dua Negara Beda Benua

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
20 Januari 2021 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tentara Inggris ketika Perang Malvinas. | ThoughtCo
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Inggris ketika Perang Malvinas. | ThoughtCo
ADVERTISEMENT
Konflik yang terjadi antara Inggris dengan Argentina dalam memperebutkan kepulauan Falkland berakhir dengan seruan perang di antara dua negara beda benua itu. Perang yang dikenal dengan Perang Malvinas tersebut terjadi pada tahun 1982 di wilayah Falkland.
ADVERTISEMENT
Argentina mengklaim dirinya sebagai pemilik sah dari kepulauan Falkland, termasuk Pulau Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, karena jarak pulau yang berdekatan dengannya. Mereka pun menganggap Spanyol telah memberikan hak wilayah Falkland kepada Argentina sejak tahun 1810. Namun, segala klaim yang dibuat oleh Argentina tidak cukup kuat untuk merebut Falkland dari tangan Inggris.
Letak Pulau Falkland. | Wikimedia Commons
Tanggal 19 Maret 1982, Argentina sudah menyatakan perang terhadap Inggris, dengan cara menguasai pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera Argentina di pulau sengketa tersebut. Kemudian Argentina pun berusaha menyusun berbagai macam strategi untuk mengalahkan pasukan Inggris.
Argentina tahu bahwa Inggris adalah negara yang sangat kuat di medan perang, karena mereka sudah berperang sejak abad ke-19. Pasukan Argentina ingin menandingi pengalaman Inggris dengan jumlah kekuatan tentara perang mereka yang sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Kapal-kapal perang Argentina, dengan persenjataan lengkap, mulai memasuki wilayah kepulauan yang berada di selatan Samudera Atlantik itu. Pasukan Argentina benar-benar mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk menghadapi pasukan Inggris, termasuk melakukan gertakan dengan kapal-kapal perang itu.
Kapal perang Argentina. | Wikimedia Commons
Namun, Inggris sama sekali tidak gentar dengan pasukan Argentina. Mereka melakukan berbagai pengamatan untuk membuat strategi melemahkan pasukan Argentina.
Pada 12 April 1982, Inggris mengumumkan Zona Eksklusif Maritim 200 mil di sekitar pulau-pulau sengketa itu untuk memperlemah kekuatan Argentina yang mulai berani mendekat. Akhirnya perang pun pecah ketika pasukan Argentina memasuki Zona Eksklusif Maritim Inggris itu.
Perang berlangsung kurang lebih selama 2 bulan. Kedua belah pihak mengerahkan seluruh kekuatannya untuk memenangkan perang ini. Wilayah Falkland yang sebelumnya sangat damai, berubah menjadi medan perang yang mengerikan.
HMS Broadsword dan HMS Hermes selama Perang Malvinas. | Wikimedia Commons
Korban mulai berjatuhan, baik dari pihak Inggris maupun Argentina. Jalan damai pun rasanya sudah tertutup untuk menyelesaikan permasalahan mereka.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Argentina ternyata terbukti, pasukan Inggris sangat leluasa melancarkan serangan mereka. Pengalaman yang dimiliki Inggris berhasil mengalahkan pasukan Argentina yang unggul dalam jumlah itu.
Dari 134 pesawat tempur Argentina, separuhnya berhasil dihancurkan pasukan Inggris. Sementara, Argentina hanya berhasil menjatuhkan 3 pesawat tempur Inggris.
Argentina dibuat kewalahan dengan serangkaian serangan yang dilakukan oleh Inggris. Mereka tidak cukup berpengalaman untuk menghalau serangan Inggris yang variatif.
Tenggelamnya ARA Belgrano milik Argentina ketika Perang Falklands 1982. | Wikimedia Commons
Setelah jumlah korban yang semakin banyak, dan sejumlah peralatan perang hancur, Argentina pun menyerah pada 14 Juni 1982. Salah satu faktor kekalahan Argentina dalam Perang Malvinas itu disebabkan oleh kurangnya dukungan dari masyarakat Argentina sendiri.
***
Referensi: