Konten dari Pengguna

Peter the Cruel Si Raja Castile yang Kejam

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
29 November 2018 14:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peter the Cruel, Raja Castile yang Kejam (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Peter the Cruel, Raja Castile yang Kejam (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Peter dilahirkan pada 30 Agustus 1334 di Burgos, Spanyol. Ia merupakan putra dari Alfonso XI dari Castile, dan Maria dari Portugal. Ketika baru berusia 15 tahun, Peter telah diangkat menjadi raja Castile menggantikan ayahnya yang meninggal dunia. Ibunya, Maria, bertugas sebagai wali Peter sampai ia cukup umur untuk memerintah secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Sejak menjabat sebagai raja, Peter muda telah dijodohkan dengan banyak putri dari berbagai kerajaan, termasuk Joan dari Inggris, putra raja Edward. Walau akan memberikan kekuatan secara politik dan militer bagi kerajaan Castile, tetapi Peter tidak memilihnya.
Peter menikahi Blanche, putri Duke Bourbon dari Prancis, agar kerajaannya dapat bersekutu dengan Prancis yang saat itu memiliki kekuasaan yang sangat besar di Eropa. Setelah mendapatkan statusnya, Peter meninggalkan Blanche, yang menurut sebagian pendapat dibunuh oleh orang suruhan raja.
Peter lalu memilih Maria de Padilla, perempuan yang sangat dicintainya. Ia menjadikan Maria sebagai selir di kerajaan Castile, walau sebenarnya Maria telah menikah dengan seorang pejabat, dan telah tinggal di Portugal. Diketahui, Maria tetap menjadi selir Peter hingga kematiannya pada 1361.
ADVERTISEMENT
Ketika sedang berada di puncak kejayaannya, empat saudara Peter melakukan pemberontakan untuk merebut takhta Castile. Terjadi peperangan yang cukup besar di keluarga itu, hingga membunuh tiga orang saudaranya. Peter pun berhasil menghentikan pemberontakan untuk sementara waktu.
Peter the Cruel Si Raja Castile yang Kejam (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
Salah seorang saudaranya, Henry, yang berhasil selamat melarikan diri ke Prancis. Di sana ia mendapat bantuan dari Charles V, Paus Urban V, dan Peter IV dari Aragon. Henry berhasil menghimpun kekuatan yang cukup untuk melakukan serangan ke wilayah Castile.
Mengetahui hal itu, Peter segera meminta bantuan Edward, yang dikenal sebagai Pangeran Hitam dari Inggris. Bantuan dari Edward berhasil meredam serangan Henry, dan mampu mengembalikan kekuasaan ke tangan Peter setelah melalui peperangan yang panjang.
ADVERTISEMENT
Henry, yang masih berambisi besar menghancurkan saudaranya, segera membentuk kekuatan kedua di Prancis. Kekuatan yang dibentuk lebih besar itu akhirnya bisa mengalahkan Peter. Raja Castile itu kemudian ditangkap dan dibunuh pada 23 Maret 1369.
Setelah kematiannya, Henry merebut kekuasaan Castile dan memberikan sebagian kekuasaanya kepada Prancis. Sebagai salah satu cara mendapatkan hati rakyat Castile, Henry menyebut Peter sebagai “Raja Bengis”, sementara sebagian rakyat menyebutnya sebagai “Peter yang Adil” karena berbagai kebijakannya selama menjabat sangat membantu kesejahteraan rakyatnya.
Sumber: Luka, Monsanto. 2008. Tangan Besi : 100 Tiran Penguasa Dunia. Yogyakarta : Galang Press