Konten dari Pengguna

Peter yang Agung dan Proses Modernisasi Rusia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
30 Oktober 2018 15:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peter yang Agung, Tsar Rusia (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Peter yang Agung, Tsar Rusia (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peter yang Agung dikenal sebagai Tsar Rusia yang berhasil membawa negara itu pada sebuah perubahan menuju era modern. Beberapa prestasi yang diukirkan oleh Tsar Peter adalah pendirian ibu kota baru, membangun angkatan laut, dan memperluas perbatasan negaranya hingga mendapat akses ke Laut Baltik.
ADVERTISEMENT
Peter dilahirkan di Moskow pada 1672, putra dari Tsar Alexis Mikhailovich Romanov dan istri keduanya, Natalia Naryshkin. Setelah kematian Tsar Alexis pada 1682, terjadi serangkaian pertempuran di Rusia untuk perebutan takhta kerajaan di antara keluarga-keluarga dari istri pertamanya dengan istri keduanya.
Akhirnya diputuskan bahwa Peter dan suadara tirinya, Ivan, dinobatkan sebagai Tsar bersama, sementara saudara perempuannya, Sophia, diangkat menjadi wali. Pada 1689, Peter merencanakan penyerangan untuk menyingkirkan saudara perempuannya dari kedudukannya. Setelah kematian Ivan pada 1696, Peter secara resmi dinyatakan sebagai Tsar tunggal, tanpa wali, atas seluruh wilayah Rusia.
Tsar Peter adalah seorang yang sangat pandai, dan dikenal kejam, walaupun dalam beberapa keadaan ia dinilai sangat murah hati. Dari awal pemerintahannya, Tsar Peter sudah merencanakan untuk memodernisasi Rusia. Ia merencanakan pembentukan Angkatan Laut Rusia, pembangunan pelabuhan perdagangan, dan akses menuju negara lain.
ADVERTISEMENT
Pada 1679, ia melakukan sebuah perjalanan keliling Eropa untuk mempelajari berbagai hal, mulai dari teknik, bahasa, budaya, serta ekonomi, dari negara-negara yang dianggapnya memiliki kekuatan besar. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menjalankan rencananya memodernisasi Rusia.
Setelah kembali ke Rusia, Tsar Peter mulai menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang ia dapatkan selama perjalanannya. Ia memerintahkan para bangsawan Rusia untuk mencukur jenggotnya, dan berpakaian layaknya orang-orang Eropa, khususnya daerah Barat. Gereja mulai diatur agar tunduk terhadap negara, dan penanggalan Rusia yang lama diubah dengan penganggalan Yulianus di Barat.
Pada akhir tahun 1690-an, Peter yang Agung mendatangkan ahli kapal dari Austria dan Prusia untuk membangun kapal-kapal perang bagi angkatan laut Rusia. Armada itu disiapkan untuk merebut benteng Turki di Laut Azov, agar Rusia dapat membangun pangkalan lautnya di sana.
Peter yang Agung dan Proses Modernisasi Rusia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Setelah merasa angkatan lautnya siap untuk bertempur, Peter memulai suatu pergerakan menentang Swedia. Ia berencana mengendalikan tanah-tanah di tepi Laut Baltik untuk kepentingan negaranya. Pada pertempuran pertama, yang dikenal sebagai Perang Utara Besar, Rusia menderita kekalahan yang cukup besar di tangan pasukan Swedia.
Setelah kekalahan tersebut, Peter segera melakukan pembaruan yang ketat untuk tentara Rusia. Ia bahkan menyewa insinyur-insinyur terbaik Eropa untuk memproduski senjata dan peralatan perang lainnya.
Pada 1704, Rusia kembali melancarkan serangan, dan kali ini mereka berhasil menaklukkan Narva. Pada 1709, Tsar Peter memperoleh suatu kemenangan yang menentukan pada Perang Poltava.
Pada 1721, Peter menandatangani Perjanjian Nystad, yang isinya memberikan hak kepada Rusia untuk menguasai pantai Baltik. Perjanjian itu memberikan kesempatan kepada Rusia untuk memperluas kekuasaannya ke Barat menuju negara-negara besar Eropa.
ADVERTISEMENT
Tsar Peter lalu menggunakan beberapa wilayah Swedia yang ditaklukkannya untuk membangun sebuah ibu kota baru di sepanjang Sungai Neva, yang dikenal sebagai St. Petersburg.
Peter yang Agung meninggal dunia pada Februari 1725 akibat penyakit yang telah dideritanya dalam waktu lama. Kekuasaan atas Rusia kemudian digantikan oleh istrinya, Catherine.
Sumber: Paparchontis, Kathleen. 2005. 100 Pemimpin Dunia yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma