Robert Baden Powell, Bapak Pandu Dunia dan Perintis Gerakan Pramuka

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2020 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mayor Jenderal Robert Stephenson Smyth Baden-Powell saat bertugas di Afrika Rhosedia untuk menangani Pemberontakan Matabele pada tahun 1896. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Mayor Jenderal Robert Stephenson Smyth Baden-Powell saat bertugas di Afrika Rhosedia untuk menangani Pemberontakan Matabele pada tahun 1896. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Hari ini, tepat 59 tahun lalu, gerakan Praja Muda Karana atau Pramuka di Indonesia diresmikan pada 14 Agustus 1961. Sebelum tahun 1961, gerakan ini dikenal dengan istilah kepanduan, yang berfokus sebagai pendidikan karakter generasi muda.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal pramuka atau gerakan kepanduan, tak lepas dari sang pendirinya, Robert Baden Powell, yang mengembangkan gerakan ini pada 113 tahun lalu. Robert merupakan seorang perwira angkatan darat Kerajaan Inggris sehingga ia banyak bersinggungan dengan kegiatan kepanduan militer.
Ia lahir dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden-Powell di Paddington, London, Inggris, pada 22 Februari 1957. Baden Powell merupakan nama ayahnya, seorang profesor ilmu geometri di Universitas Oxford, sedangkan ibunya, Henrietta Smyth, adalah istri ketiga ayahnya.
Keluarga Sir George Baden Powell dan Henrietta Grace Smyth. Robert Baden Powell berdiri di kanan belakang dan adik perempuannya yang membantunya mendirikan Girl Guides berdiri kedua dari kiri. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Ayahnya meninggal dunia saat Robert menginjak usia tiga tahun dan sejak itu ia dididik secara disiplin oleh ibunya. Saat usia sekolah hingga remaja ia banyak diajarkan tentang kehidupan alam bebas seperti tumbuhan dan hewan.
ADVERTISEMENT
Pengalaman inilah yang membuatnya memilih berkarier sebagai tentara Inggris dan berpangkat letnan pada tahun 1876. Ia banyak dikirim dalam misi pengintaian di beberapa negara seperti Rusia, Jerman, dan Austria, dan menuliskan pengalamannya dalam beberapa buku tentang pengintaian dan kepanduan.
Robert Baden Powell (duduk di tengah) dan stafnya di Mafeking, Afrika Selatan, saat misi Perang Afrika Selatan-Boer. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Pada tahun 1899 ia menerbitkan buku Aids to Scouting yang berisi ilmu pengintaian dan mencari jejak untuk tentara muda Inggris. Namun buku ini juga mendapat minat tinggi di kalangan masyarakat umum sebagai panduan pelajaran kepanduan di sekolah-sekolah.
Saat berpangkat Letnan Jenderal, ia memimpin tentara Inggris untuk mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari sekitar 5.000 tentara Boer selama 217 hari. Namanya mulai terkenal ke seluruh Inggris sebagai pahlawan perang dan banyak diundang ke acara pelatihan kepemudaan.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Pramuka

Seri pertama dari buku Scouting for Boys. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Ia bertemu dengan William Smith, pendiri Boys Brigade di Glasgow, Inggris, pada tahun 1904. Smith memintanya untuk menulis ulang Aids to Scouting agar bisa relevan dibaca untuk pelatihan kepanduan sipil di Inggris.
Gagasan-gagasan Robert Baden Powell soal kepramukaan akhirnya tertuang dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1906. Buku itu diterbitkan dalam seri enam yang menjadi publikasi pertama dari Sumpah Pramuka dan Hukum Kepanduan.
Pada musim panas tahun 1907, Robert mempraktekkan gagasan kepanduannya dengan melatih 22 anak laki-laki berusia 10-17 tahun dari Boys Brigade selama seminggu di Pulau Brownsea, lepas pantai Dorset. Materi pelatihan mencakup berkemah, memasak, melacak, menyanyi, dan mendongeng.
Michael Rosenthal dalam The Character Factory menyebut aktivitas yang digagas Robert itu merupakan awal dari gerakan pemuda paling signifikan di abad kedua puluh. Scouting for Boys juga menjadi buku panduan pertama kepramukaan yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di dunia.
ADVERTISEMENT

Bapak Pandu Dunia

Robert Baden Powell dan perkemahan Pramuka pertama di Pulau Brownsea, Inggris, sekitar Agustus 1907. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Gerakan pramuka internasional baru menggeliat setelah Baden Powell pensiun dari dinas militer pada 1910 dan mempromosikan gerakan ini ke Amerika Selatan, Rusia, Kanada, dan Hindia Barat. Gerakan ini nyatanya juga diminati kalangan anak perempuan--sekitar 8.000 anak perempuan terdaftar dalam pramuka di Inggris.
Ia mengajak adiknya, Agnes Baden Powell, membentuk gerakan pramuka untuk anak perempuan bernama Girl Guides dan buku panduannya terbit pada tahun 1912--Boy Scout Association, juga resmi berdiri.
Di tahun yang sama, ia bertemu dengan Olave St. Clair Soames, dalam perjalanan ke Hindia Barat dan menikahinya. Pasangan itu menikah pada 30 Oktober 1912 dan memiliki tiga anak bersama: Peter (1913), Heather (1915), dan Betty (1917).
World Scout Jamboree pertama di Olympia Arena, London, Inggris. Sekitra 500 anggota Wolf Cubs--kelompok Siaga di Indonesia--melakukan Grand Howl. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Bersama istrinya, Robert terus memperkenalkan pramuka dan Jambore pertama bernama World Scout Jamboree diadakan di Olympia, London, pada 1920. Saat penutupan acara yang dihadiri 8.000 anggota Pramuka dari 34 negara itu, Boden Powell dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Dunia--gelar ini dipegang hingga ia meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sembilan tahun kemudian, pada Jambore Dunia ketiga di Gilwell Park, Inggris, Pangeran Wales memberikan gelar Lord sebagai bangsawan Kerajaan Inggris kepada Baden Powell. Gilwell Park hingga kini menjadi pusat pelatihan internasional untuk para pemimpin Pramuka.
Robert Baden Powell meninggal dunia saat berusia 83 tahun di Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941. Istrinya, Olave, terus mempromosikan gerakan pramuka dan Girl Guides di seluruh dunia sampai kematiannya pada tahun 1977--dimakamkan di samping makam Baden Powell.
Makam Robert Baden Powell dan istrinya di Nyeri, Kenya. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
***
Referensi:
ADVERTISEMENT