Ruth Handler dan Penciptaan Boneka Barbie

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
22 Juli 2020 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok: Youtube/EverythingDolls
zoom-in-whitePerbesar
Dok: Youtube/EverythingDolls
ADVERTISEMENT
Keberadaan boneka Barbie tentu bukan lagi menjadi hal yang baru. Barbie biasanya terlihat cantik layaknya manusia dewasa dan dapat memberikan suatu ketertarikan kepada para pemilik maupun anak-anak yang memainkannya. Barbie mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu mainan yang paling terkenal dalam sejarah Amerika. Penemuan barbie ini rupanya berawal dari upaya seorang ibu ketika melihat apa yang sedang dimainkan oleh anak perempuannya. Ia adalah Ruth Handler, sosok perempuan yang ada di balik penciptaan Barbie.
Dok: Wikimedia
Ruth Handler lahir pada 4 November 1916 di Denver, Colorado. Perempuan yang memiliki nama asli Ruth Marianna Mosko ini merupakan anak dari pasangan Jacob dan Ida Moscow. Ia menikah pada tahun 1938 dengan Elliot Handler, pacarnya di masa sekolah. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak.
ADVERTISEMENT
Elliot bersama Harold “Matt” Matson membuat sebuah garage workshop pada tahun 1945. Usaha yang mereka jalankan tersebut bernama “Mattle”, gabungan nama keduanya yang akhirnya hingga kini menjadi perusahaan besar produsen mainan anak. Keberadaan Matson sebagai pemilik tidak bertahan lama, ia segera menjual kepemilikannya tersebut, sehingga keluarga Handler (Elliot dan Ruth) yang menjadi pemegang kendali penuh atas Mattle.
Ruth merupakan ibu dari anak perempuannya, Barbara mengamati perilaku anaknya yang senang bermain boneka kertas bersama temannya. Barbara bersama temannya sering berimajinasi dengan boneka kertas yang mereka mainkan dengan seolah memberikan karakter seperti anak kuliah, cheerleaders, dan orang-orang dewasa lain yang memiliki karier. Melihat apa yang mereka mainkan justru bukanlah boneka bayi atau baby doll, Ruth Handler merasa bahwa apa yang dibayangkan pada karakter-karakter boneka yang dimainkan anaknya tersebut merupakan suatu hal yang penting bagi anak-anak perempuan itu. Sebab, mereka mungkin akan membayangkan ketika mereka tumbuh nanti akan menjadi apa.
Dok: Laman Mattle
Sebagai bentuk ingin mewujudkan apa yang menjadi keinginan anaknya, Ruth mencoba untuk membuat bentuk boneka tiga dimensi untuk anak perempuannya. Hal tersebut dipicu dengan keberadaan boneka dewasa pada saat itu merupakan boneka kertas atau karton. Bentuk 3D yang diciptakannya diharapkan dapat menjadi sebuah boneka yang cukup hidup dan dapat menjadi inspirasi impian untuk putrinya di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Ruth membawa idenya tersebut ke eksekutif iklan Mattle Corp. Namun, semua komite laki-laki menolak gagasannya tersebut. Mereka berkata bahwa ide tersebut akan terlalu mahal dan memiliki potensi yang kurang terhadap daya tarik pasar yang luas. Ruth tidak patah semangat, saat ia melakukan perjalanan keluarga ke Swiss, ia membeli boneka “Lili”. Boneka tersebut merupakan boneka berbentuk karakter dari komik Jerman. Selain itu, boneka tersebut juga bukan merupakan boneka mainan untuk anak-anak, namun suatu boneka yang merupakan barang koleksi. Kemudian, Ruth Handler menghabiskan waktu merancang boneka yang memiliki dasar desain mirip dengan Lilli. Tak hanya itu, ia juga menyewa seorang desainer untuk membuat pakaian boneka realistis tersebut. Hasilnya adalah sebuah boneka bernama “Barbie”. Penamaan Barbie ini ia pilih berdasarkan nama anak perempuannya, Barbara.
Pejangan Boneka Barbie di Barbie Expo Les Cours Mont-Royal. Dok: Wikimedia
Upaya serta kerja keras yang dilakukan Ruth akhirnya membuahkan hasil. Mattle akhirnya setuju dan boneka Barbie pun melakukan debutnya di American Toy Fair di New York City pada tahun 1959. Kemunculan Barbie tersebut disambut sorakan para gadis-gadis dengan suka cita, dan Barbie memperoleh rekor penjualan baru untuk Mattle. Sekitar 351.000 boneka berhasil dijual, dengan masing-masing boneka memiliki harga sebesar 3 dolar. Sejak saat itu, kepopuleran Barbie pun meningkat. Barbie juga dapat dikatakan sebagai salah satu produk yang paling sukses dalam sejarah industri mainan. Tak hanya berkutat pada penciptaan Barbie, Ruth juga akhirnya membuat boneka Ken yang merupakan boneka laki-laki sebagai bentuk tampan dari Barbie. Penamaan Ken pun ia ambil dari anak laki-lakinya.
Karakter-karakter Barbie. Dok: Laman Mattle
Sejak awal Barbie menghadapi kritikan, terutama tuduhan dari kaum feminis dan lainnya bahwa dia memperkuat seksisme, mewakili seorang wanita muda dengan kecerdasan yang dipertanyakan dan fisik yang hampir mustahil. Bahkan pada akhir 1960-an muncul suatu organisasi bernama” Barbie Liberation Organization”. Terlepas dari kritik tersebut, bermain dengan boneka Barbie tampaknya meningkatkan citra diri gadis dan dapat memperluas potensi yang mereka miliki. Hal ini didukung dengan Barbie yang telah memperluas wawasannya. Barbie telah muncul sebagai dokter, astronot, pengusaha wanita, petugas polisi, sukarelawan UNICEF, dan atlet.
ADVERTISEMENT
Sumber: