William Douglas Burden, Ilmuwan Asing Pertama yang Mengenalkan Komodo pada Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
17 November 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: William Douglas Burden. Dok: findagrave.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: William Douglas Burden. Dok: findagrave.com
ADVERTISEMENT
Pada 1926, ilmuwan asal Amerika Serikat, William Douglas Burden, mendarat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Pulau yang terletak di antara Sumbawa dan Flores itu menjadi rumah bagi reptil purba terbesar yang masih eksis di dunia, yakni komodo (Varanus komodoensis).
ADVERTISEMENT
Ekspedisi yang dilakukan Burden pada awal abad ke-20 ini tidak dilakukannya seorang sendiri. Burden diketahui membawa istri dan sejumlah ilmuwan lainnya, termasuk Dr. E.R. Dunn, seorang zoologi yang mempelajari tentang reptil dan amfibi. Ekspedisi yang dilakukan Burden mendapat dukungan dari Museum Sejarah Alam Amerika Serikat.
Sejak pertama tiba di Pulau Komodo, ia dibuat takjub oleh kondisi alam pulau tersebut. Melalui Dragon Lizards of Komodo: an Expedition to the Lost World of the Dutch East Indies, Burden menuliskan pengalamannya mengesankannya selama menjelajahi pulau Komodo.
ADVERTISEMENT
Pada Juni 1926, Burden dan seluruh anggota ekspedisinya mendarat di Telok Sawa (Teluk Slawi). Setelah sekian lama berada di laut, mereka akhirnya sampai ke pulau yang mereka maksud.
Dok: Indonesia.travel
Burden dan para anggota ekspedisi lainnya bergegas membangun perkemahan di sana. Meskipun hanya bermodalkan kayu dan anyaman daun, mereka berhasil mendirikan camp sementara.
Untuk sumber makanan sepertinya bukan masalah bagi mereka karena kala itu rusa liar dan babi hutan masih berkeliaran dalam jumlah yang banyak di hutan. Sebagai orang yang senang berburu, Burden bertugas sebagai orang yang mengumpulkan bahan makanan. Suatu ketika Burden yang sedang berburu rusa, ia bertemu dengan komodo pertama dalam hidupnya. Pada sebuah bukit landai yang ditumbuhi rerumputan pendek, reptil raksasa itu sedang mencari buruannya.
ADVERTISEMENT
Komodo pertama yang ditemukan Burden ini diperkirakan memiliki panjang antara 20-30 kaki atau sekitar 6-9 meter. Dengan lidah yang berwarna kuning menjulur keluar masuk berkali-kali. Burden terkejut dengan gerakannya yang cepat untuk ukuran hewan sebesar itu.
Dok: Wikimedia Commons.
Burden melihat ada sejumlah bekas luka di komodo tersebut. Burden mengira komodo tersebut baru saja terlibat dalam pertarungan dengan komodo lainnya. Burden yakin bahwa komodo yang ia lihat sulit untuk didekati. Dengan warna kulitnya yang hitam memberikan kesan jika hewan itu tidak ramah.
ADVERTISEMENT
Besoknya, Burden kembali ke tempat dimana ia menemukan komodo pertamanya dengan membawa sejumlah anggota tim ekspedisi lainnya. Ia dan yang lainnya bermaksud untuk mengabadikan komodo tersebut. Namun, ia tidak berhasil mendapatkan apa yang dicari. Namun, ia menemukan komodo lain yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Setelah diukur panjangnya tidak lebih dari 3 meter, jauh lebih kecil dari reptil yang ia temui di hari sebelumnya.
Burden mencoba menangkapnya hidup-hidup. Dengan peralatan yang ia bawa dari Batavia (Jakarta), Burden membuat sebuah jebakan berbahan kayu dan kawat. Ia menyimpan beberapa bangkai binatang di dalamnya sebagai umpan. Namun, ternyata penangkapan hewan reptil itu tidaklah mudah. Hingga pada akhirnya, Burden dan tim ekspedisi dari Amerika Serikat lainnya berhasil menangkap satu komodo yang berukuran sedang.
ADVERTISEMENT
Komodo tersebut diikat dan dibawa ke perkemahan mereka. Ketika pagi tiba, Burden dan anggota lain terkejut ketika melihat kandang yang menyimpan komodonya telah rusak. Isi di dalamnya pun sudah tidak ada. Komodo itu berhasil melepaskan ikatan dan merusak kandang yang mengurungnya. Burden yang sudah merasa aman dengan hasil tangkapannya meresa kecolongan karena lengah.
"Kecolongan kali ini merupakan kekecewaan paling besar dari seluruh ekspedisi," kata Burden.
Namun, Burden dan tim ekspedisinya berhasil mengumpulkan banyak sampel dan foto dari reptil raksasa itu. Sampai saat ini Burden dikenal sebagai salah satu ilmuwan pertama yang mengabdikan dirinya untuk meneliti perilaku reptil besar itu di Pulau Komodo.
Dok: Wikimedia Commons
Pada 1927, Burden mengklaim dirinya sebagai orang luar pertama yang berhasil sampai di Pulau Komodo. Burden berdalih dengan dasar apa yang ia dengar dari penduduk lokal, selama berada di pulau itu tidak ada satu waga lokal pun yang pernah bertemu dengan orang asing.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Pamela Nagami dalam Bitten: True Medical Stories of Bites and Stings, keberadaan komodo pertama kali diketahui pada tahun 1910 oleh pemerintah Hindia Belanda. Ketika itu, salah satu pegawai administrasi kolonial Hindia Belanda, Letnan Steyn van Hensbroek mendengar kabar cerita tentang "hewan yang menyerupai naga" dari seorang pilot yang pesawatnya jatuh di sebuah pulau asing di timur. Belakangan diketahui pulau itu adalah Pulau Komodo.
**
Referensi: