Konten dari Pengguna

PPK Ormawa HIMFA UMY Kreasikan Potensi Toga Desa Hargorejo jadi Pengobatan Alami

HIMFA UMY
Informasi terkini seputar Himpunan Mahasiswa Farmasi UMY
1 Oktober 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari HIMFA UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah satu potensi lokal yang dimiliki oleh Desa Hargorejo dengan persebaran tumbuhan cukup banyak. Untuk memanfaatkan potensi lokal tersebut Tim Program Penguatan Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa HIMFA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan mengusung tema "TEROPONG JIWA : Terapi Okupasi Orang Dengan Gangguan Jiwa Berbasis Bank Sampah Melalui Pengoptimalan Kader Kesehatan Desa Hargorejo" telah menggalakkan program Demo Hore (Demo Home Remedies) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu fokus dari kegiatan ini adalah memanfaatkan TOGA menjadi pendamping pengobatan seperti penambah nafsu makan dan meningkatkan sistem imun. (10/08/24)
ADVERTISEMENT
Salah satu TOGA yang banyak ditemui di Desa Hargorejo adalah kunyit. Sehingga, Tim PPK Ormawa memilih untuk memanfaatkan kunyit untuk dibuat menjadi beberapa olahan yang inovatif. Kunyit mengandung banyak zat aktif yang berkhasiat untuk menambah nafsu makan dan juga meningkatkan sistem imun. Inovasi olahan kunyit yang dibuat oleh Tim PPK Ormawa HIMFA adalah curcuma jelly dan jamu imuno. Dengan memanfaatkan potensi lokal berupa kunyit, harapannya dapat membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumentasi Media PPK Ormawa HIMFA UMY Foto saat Pengolahan Inovatif dari Kunyit di Balai Desa Hargorejo
Untuk memperkenalkan inovasi olahan kunyit Tim PPK Ormawa melaksanakan kegiatan Demo Hore sebanyak dua kali. Target sasaran pada kegiatan pertama adalah kader posyandu, yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemanfaatan tanaman herbal. Pada pertemuan pertama Tim PPK Ormawa HIMFA bekerja sama dengan salah satu mitra yaitu Jamu Kiringan. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan ini adalah pengenalan TOGA dan manfaatnya, demo pembuatan jamu immuno, dan pengenalan produk inovasi lainnya yaitu curcuma jelly. Kegiatan ini mendapatkan respon baik salah satunya diungkapkan oleh kader posyandu Dusun Gunung Rego “Kami sangat senang mendapatkan pelatihan ini, selama ini kunyit hanya sebagai bumbu dapur saja tetapi melalui kegiatan ini ternyata kunyit memiliki banyak manfaat dan dapat dijadikan olahan yang enak dan menyehatkan” (Ibu Tri)
Dokumentasi Media PPK Ormawa HIMFA UMY Foto saat Pengolahan Inovatif dari Kunyit di Posyandu Gunung Rego Desa Hargorejo
Untuk mengukur pemahaman Tim PPK Ormawa HIMFA melakukan monitoring demo hore bersama kader posyandu di salah satu padukuhan di Desa Hargorejo. Pada kegiatan ini kader posyandu melakukan demo mandiri didampingi tim Tim PPK Ormawa untuk memperkenalkan cara pembuatan produk inovasi yaitu curcuma jelly kepada peserta posyandu.
ADVERTISEMENT
Masing-masing produk inovasi memiliki khasiat yang berbeda. Produk curcuma jelly memiliki khasiat untuk menambah nafsu makan, selain itu bentuknya yang menarik membuat produk ini cocok diberikan untuk anak-anak. Produk inovasi jamu immuno memiliki khasiat untuk meningkatkan sistem imun, jamu ini juga memiliki rasa yang cenderung manis, sehingga cocok dinikmati untuk segala usia sesuai dengan takaran. Dalam upaya memperkenalkan produk inovasi kepada masyarakat luas tim PPK Ormawa HIMFA bersama kader posyandu dan juga kader jiwa melaksanakan pendistribusian hasil produk inovasi yang telah dibuat.
Alasan mengapa diadakannya program DEMO HORE adalah untuk memperkenalkan manfaat tanaman herbal dan tata cara pengolahannya, harapannya masyarakat dapat mengolah TOGA sebagai alternatif pendamping pengobatan. Selain tanaman ini mudah didapat dan alami, masyarakat tidak memiliki ketergantungan kepada obat-obatan sehingga lebih aman bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT