Ular Besi di Antara Rivalitas Manchester dan Liverpool

Pasthiko Pramudhito
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
6 Maret 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pasthiko Pramudhito tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain Liverpool Darwin Nunez mencetak gol kelimanya saat hadapi Manchester United dalam pertandingan pekan ke-26 Liga Inggris 2022/23 di Stadion Anfield, Liverpool, pada Minggu (5/3/2023). Foto: Carl Recine/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool Darwin Nunez mencetak gol kelimanya saat hadapi Manchester United dalam pertandingan pekan ke-26 Liga Inggris 2022/23 di Stadion Anfield, Liverpool, pada Minggu (5/3/2023). Foto: Carl Recine/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, antara Manchester United dan Liverpool menjadi salah satu persaingan terbesar dalam sepak bola. Baik penonton maupun pemain, sama-sama pernah menunjukkan intrik laga keduanya berjalan panas.
ADVERTISEMENT
Rivalitas kedua klub tersukses di Inggris ini nyatanya lebih dari sekadar 90 menit pertandingan di lapangan. Rivalitas keduanya bisa ditelusuri juga karena persaingan ekonomi dan industri pada abad-19.
Akan tetapi, sebelum timbulnya rivalitas tersebut, Kota Liverpool dan Manchester merupakan kota yang memiliki hubungan harmonis. Hal ini ditandai dengan dibangunnya jalur kereta api yang menghubungkan kedua kota. Jalur kereta api antara Manchester-Liverpool bisa dibilang sebagai tonggak sejarah dalam dunia perkeretaapian.

Ide Pembangunan Kereta Api Manchester-Liverpool

Ilustrasi kereta api. Foto: Thinkstock
Manchester merupakan representasi dari wilayah Inggris bagian utara dengan industri kapasnya yang besar hingga dijuluki sebagai Cottonopolis. Sementara Liverpool adalah kota yang dianugerahi oleh geografi strategis di pesisir laut, hingga menjadikannya sebagai kota pelabuhan terbesar di Inggris.
ADVERTISEMENT
Sebagai kota pelabuhan, Liverpool menjadi tempat pertama yang menerima impor barang mentah—terbesar adalah kapas. Kapas tersebut akan dikirimkan ke pabrik tekstil yang ada di Manchester.
Kapas yang diolah menjadi kain akan dikirim lagi ke Liverpool untuk diekspor. Semakin banyaknya permintaan membuat dibutuhkannya jalur pengantaran yang lebih efisien. Pada saat itu dua pilihan jalur yang tersedia sama-sama tidak efisien.
Jalur utama melewati kanal dinilai memakan biaya terlalu mahal, sementara melalui jalur darat akan memakan waktu yang lama dengan tenaga kuda, serta jalan yang jelek.
Dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah ini. Pada 1822, ide untuk pembangunan kereta api muncul. Promotornya adalah pengusaha kaya Liverpool, Joseph Sanders, dan pemilik pabrik kapas terbesar di Manchester, John Kennedy.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Perusahaan Kereta Liverpool dan Manchester (The Liverpool and Manchester Railway Company) berdiri pada tanggal 20 Mei 1824 yang berisi para pengusaha dari Kota Manchester dan Liverpool.

Rintangan Pembangunan Rel Kereta Api

Ilustrasi stasiun kereta api paling sunyi di dunia. Foto: Kev Gregory/Shutterstock
Joseph Sanders dan John Kennedy kemudian meminta seorang surveyor, William James untuk melakukan survei rute kereta yang paling efisien antara kedua kota. Namun, James gagal menuntaskan tugasnya setelah ia bangkrut dan dipenjara pada November 1824.
Akhirnya perusahaan merekrut seorang engineer, George Stephenson untuk melanjutkan pekerjaan James. Namun surveinya juga meleset karena ada beberapa tuan tanah yang tak setuju lahan mereka dilewati jalur kereta salah satunya adalah Marquess of Stafford.
Alhasil survei jalur yang dibuat Stephenson menjadi tidak sempurna, rencana alternatifnya malah justru mesti mengeluarkan biaya yang tinggi saat diajukan ke parlemen. Hal ini membuat rancangan rel kereta api ditolak parlemen pada bulan Mei 1825.
ADVERTISEMENT
Perusahaan kemudian merekrut engineer dan surveyor, George dan John Rennie serta Charles Blacker Vignoles untuk menggantikan George Stephenson. George dan John Rennie berunding dengan Marquess of Stafford yang sebelumnya menolak pembangunan rel kereta melewati tanahnya di Kanal Bridgewater.
George dan John Rennie meyakinkan Marquess soal pentingnya jalur kereta api. Mereka dibantu anggota parlemen, William Huskisson untuk meyakinkannya. Akhirnya Marquess mengubah pikirannya dan membantu finansial pembangunan rel kereta api.
Setelahnya, Charles Blacker Vignoles berhasil melakukan survei jalur kereta api dengan akurat. Hal ini mendorong disahkannya RUU pada Mei 1826. Pembangunan rel kereta pun segera dijalankan.
George Stephenson memegang mandat kembali pembangunan rel kereta, meskipun ia sebelumnya gagal melakukan survei rel dengan akurat. Pembangunan rel melewati Huyton, Bridgewater, Parr Moss, Newton, daerah rawa di Chat Moss, serta melewati terowongan sepanjang 1,25 mil dari Edge Hill untuk sampai ke pelabuhan Liverpool. Pengerjaan memakan waktu tiga tahun.
ADVERTISEMENT

Era Baru Dunia Transportasi

Ilustrasi kursi kereta api. Foto: Shutterstock
Rel kereta Liverpool-Manchester rampung pada 15 September 1830. Duke of Wellington menjadi orang pertama yang menjajal kereta ini bersama beberapa anggota parlemen lainnya. Sayang, momen duka terjadi saat pembukaan kereta ini.
Salah satu anggota parlemen yang berjasa dalam izin pembangunan kereta William Huskisson meninggal karena terjatuh dan tertabrak kereta yang melintas dari arah berlawanan. Hal ini menjadikannya kecelakaan kereta api pertama di dunia.
Meskipun begitu, momen duka tak menutup pencapaiaan menakjubkan ini. Untuk proyek pada abad ke-19 tentu ini adalah pencapaian yang menakjubkan.
Pembangunan jalur kereta antara Liverpool dan Manchester merupakan pencapaian yang besar. Jalur sepanjang 35 mil tetap merupakan hal yang menakjubkan, mengingat teknologi pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Kereta Liverpool-Manchester menjadi kereta api serba pertama; Kereta antar kota pertama yang ada di dunia; memiliki double track; menggunakan tenaga uap, serta memiliki jadwal berangkat penuh kapanpun.
Kereta api ini sukses menghubungkan Kota Liverpool dan Manchester dengan mengangkut banyak penumpang dan barang dengan waktu tempuh hanya dua jam. Rute Liverpool-Manchester kemudian hari dapat dilihat menjadi permulaan era baru bagi transportasi.