Kapolresta Bogor: Ojek Online Jangan Percaya Berita Hoax

22 Maret 2017 22:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bima Arya dan Kapolres Bogor. (Foto: Aditia Rijki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Arya dan Kapolres Bogor. (Foto: Aditia Rijki/kumparan)
Ratusan pengendara ojek online bentrok dengan pengemudi angkot di Bogor, Rabu (22/3). Massa ojek online merusak tiga angkot di Terminal Laladon. Aksi bentrok tersebut kemudian disusul dengan unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Bogor Kombes Ulung Sampurna Jaya melaporkan pihaknya telah mengamankan empat orang dalam aksi tersebut dan masih akan terus melakukan pemeriksaan di lapangan.
"Mengamankan empat orang tapi msh di cek lagi oleh anggota di lapangan. Belum tahu itu dari pihak ojek online atau angkot," ujar Ulung di balai Kota Bogor, Rabu (22/3).
Ulung mengatakan bentrokan dan unjuk rasa itu dipicu oleh kabar yang beredar mengenai rencana Pemerintah Kota Bogor yang akan mengatur keberadaan transportasi online di Bogor.
Untuk itu Ulung mengimbau para pengendara ojek online agar tidak mudah terpengaruh dengan beredarnya informasi yang belum diketahui kebenarannya.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau masyarakat terutama dari ojek dan angkot jangan percayaa informasi yang beredar, di cek kembali. Jangan dilaporkan sama teman-temannya untuk ramai-ramai, kalau sudah begitu pasti bentrok nanti padahal banyak yang hoax," kata Ulung.