Sandiaga: Tim Sinkronisasi Akan Bantu Putuskan Penghentian Reklamasi

13 Mei 2017 18:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno  (Foto: Instagram/@sandiuno)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (Foto: Instagram/@sandiuno)
Komitmen Anies-Sandi menolak reklamasi akan dirumuskan oleh tim sinkronisasi mereka. Tim yang diketuai oleh mantan menteri ESDM Sudirman Said itu akan menghentikan proses reklamasi dalam lima bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno, mengimbau seluruh pihak bersabar menunggu langkah penghentian reklamasi yang akan segara tim mereka lakukan secara intensif.
"Saya minta teman-teman bersabar karena tim sinkronisasi akan mulai aktif secara intensif beberapa hari ke depan. Posisi kami tetap sama pada masa kampanye, yaitu kami menolak dan berencana untuk menghentikan reklamasi," tegas Sandi di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5).
Sandi berharap dapat segera bertemu dengan pihak pemerintah pusat untuk membahas masalah tersebut. Ia pun berencana akan mengundang sejumlah pihak terkait yang menolak pemberhentian reklamasi untuk berdiskusi bersamanya secara terbuka.
"Tentunya kami akan terbuka, berdialog, dan tim sinkronisasi lagi memastikan data-data kita up to date. Sekarang sudah selesai kampanyenya dan kita pastikan diskusinya terbuka, transparan, dan kita pastikan prosesnya terbuka," kata Sandi.
ADVERTISEMENT
Meski belum mengetahui detil perkembangan hasil diskusi dengan sejumlah pihak tersebut oleh tim sinkronisasi, Sandi memastikan timnya akan bekerja sesuai prioritas yang telah ditetapkan.
"Kita lihat dari prioritasnya, tapi tim transisi akan bekerja sampai sebelum pelantikan, setelah itu selesai tugas," ujar Sandi.
Sejak menjalani masa kampanye hingga terpilih memenangkan Pilgub DKI, Anies-Sandi konsisten pada pendirian mereka untuk menghentikan proyek reklamasi, meski Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, menentang penghentian itu.
Luhut menyebut pembangunan reklamasi itu mengantongi izin lewat Keputusan Presiden di era Presiden Soeharto. Salah satu hal yang menjadi alasan reklamasi harus tetap dilanjutkan adalah karena permukaan tanah Jakarta yang semakin turun.
ADVERTISEMENT