Konten dari Pengguna

Janji Temurun Tari Caci: Harta Karun Indonesia di Tanah Manggarai Timur, NTT.

Nadia Putri
FISIP UAJY 14 - Komunikasi Massa & Digital ig/twitter: pnadiaputri Yogyakarta - Indonesia
10 Oktober 2018 19:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Janji Temurun Tari Caci: Harta Karun Indonesia di Tanah Manggarai Timur, NTT.
zoom-in-whitePerbesar
Suara irama terdengar makin kencang dari lapangan Desa Deno Bea Muring, Nusa Tenggara Timur (26/9). Tabuhan gendang dan gong mulai bersaut-sautan diiringi nyanyian neggo dan dare. Nampak berlomba-lomba warga berkumpul melihat Tari Caci. Menurut warga sekitar, pagelaran Tari Caci memerlukan dana cukup besar sehingga tidak setiap saat bisa ditonton.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menjadi tontonan istimewa, kabarnya Tari Caci hanya digelar satu tahun dua kali pada acara hang woja (ritual panen raya) dan penti (tahun baru).Bapa (bapak) Peter mengatakan bahwa Tari Caci ini adalah bentuk syukur warga atas pergantian tahun dan panen yang telah didapatkan selama musim tanam.
Janji Temurun Tari Caci: Harta Karun Indonesia di Tanah Manggarai Timur, NTT. (1)
zoom-in-whitePerbesar
Tetapi karena biyaya untuk mengadakan cukup mahal, maka tarian ini sudah jarang dipertontonkan. Namun, seiring berkembangnya zaman, Tari Caci kini dapat kita saksikan di Manggarai pada saat acara hajatan, upacara adat, pentahbisan iman, maupun menyambut tamu penting.
Sebelum Tari Caci dimulai, akan ada tarian penghantar atau pembukaan yang biasa disebut dengan Tari Tandak. Tari Caci sendiri merupakan tradisi warga Manggarai di mana laki-laki bertarung menguji ketangkasan mereka dengan alat pembantu cambuk dan perisai.
ADVERTISEMENT
Janji Temurun Tari Caci: Harta Karun Indonesia di Tanah Manggarai Timur, NTT. (2)
zoom-in-whitePerbesar
Sebelum bertarung biasanya mereka melakukan pemanasan dengan gerak tari dan menyanyikan lagu daerah. Mirip dengan pertandingan pada umumnya, Tari Caci memiliki aturan main, pemain hanya diperbolehkan mencambuk bagian tubuh seperti lengan, punggung dan dada. Kemudian sang lawan diperbolehkan menghindar atau melawan dengan perisai.
Alat cambuk yang digunakan dalam Tari Caci ini berasal dari kulit kerbau atau hewan yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Untuk pelengkap kostum penari Caci, biasa menggunakan penutup muka, celana panjang putih, dan kain songket khas Manggarai. Tak lupa menggunakan aksesoris tanduk kerbau dan lonceng supaya lebih memeriahkan suasana.
Tari Caci merupakan identitas warga Manggarai yang mengajarkan banyak hal seperti keberanian, persaudaraan, menghargai, serta rasa syukur kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT