Kisah Inspiratif Mahasiswa Tunanetra yang Semangat Menjalani Kuliahnya

Lisa Kusumawardani
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Konten dari Pengguna
16 Mei 2023 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Kusumawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Potret Sosok Rizal Kurniawan Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Potret Sosok Rizal Kurniawan Hidayat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang merasa sulit untuk menjalani kuliah karena berbagai alasan. Seorang mahasiswa tunanetra ini justru mampu mengatasi tantangan yang lebih besar. Rizal Kurniawan Hidayat, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang gigih untuk menempuh pendidikannya di bangku perkuliahan. Meskipun ia tidak dapat melihat seperti mahasiswa lainnya, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar. Kisah inspiratif ini tidak hanya mengajarkan kita untuk pantang menyerah, tetapi juga mengingatkan kita untuk bersyukur dan menerima kondisi diri kita saat ini.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa asal Malang itu kerap disapa Rizal yang kini menjalani kuliah semester enam di prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ya, ia merupakan mahasiswa yang merantau dari Malang ke Surabaya. Berbekal semangatnya, ia mampu menjalani perkuliahan dan berhasil mengikuti beberapa kegiatan yang digemarinya. Rizal juga berkata bahwa ia terbuka untuk orang-orang yang ingin bertanya atau ingin tau bagaimana caranya menjalani keseharian.
“Aku open aja sih sama temen-temen, kalau ada yang mau tanya misalnya apa gitu silakan aja aku ga kenapa-kenapa, lha wong ya cuman tanya, kan harus dijawab,” katanya.
Rizal ingin dirinya dapat bersosialisasi seperti mahasiswa lainnya. Oleh karena itu, ia selalu berusaha berbaur dengan teman-teman dan ikut membahas berbagai topik yang dibicarakan. Ia juga bersyukur mendapatkan teman yang baik dan mau menerima dirinya.
ADVERTISEMENT
“Selama aku kuliah ini temennya baik-baik sih, mau berbaur sama aku juga, ngga beda-bedain gitu,” ungkapnya.
Rizal juga mengikuti beberapa kegiatan yang dapat menunjang kemampuannya dalam menulis puisi. “Aku kan suka nulis puisi, jadi sering ikut lomba-lomba gitu buat mengasah hobiku,” jelasnya.
Baginya, menulis merupakan satu hal yang sejalan dengan jurusan yang ia ambil saat ini. Ia mengikuti lomba puisi sebanyak tiga kali. Pertama, ia berhasil menjadi penulis terpilih pada lomba itu. Kedua, ia masuk dalam 100 penulis terbaik. Ketiga, ia menjadi kontributor dalam lomba tersebut.
Ia tidak pernah merasa insecure dengan kondisi yang dimiliki, hanya saja saat SMA pernah merasa bingung harus melakukan hal apa. “Aku sih ga pernah insecure atau ga PD, cuman waktu SMA dulu sempet bingung gitu kudu ngapain atau melakukan apa,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil menggali kemampuannya, kini ia aktif di satu organisasi tingkat provinsi. Rizal menjabat sebagai ketua biro humas dan publikasi pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Jawa Timur. “Aku ikut satu organisasi tapi tingkat provinsi, aku di situ jadi ketua biro humas dan publikasi pertuni, pertuni itu kepanjangannya persatuan tunanetra Indonesia di Jawa Timur,” katanya menjelaskan secara detail.
Kesulitan yang dihadapinya ketika berada di kampus adalah menghafal ruangan yang digunakan untuk perkuliahan. “Selama perkuliahan ini sih tantangannya ngehafal jalan ya, itu bener-bener butuh perjuangan yang lebih, soalnya kan kelasnya pindah-pindah juga,” keluhnya. Biasanya Rizal juga meminta tolong pada satu orang teman laki-lakinya yang bersedia untuk mengarahkan ke kelas.