Konten dari Pengguna

Arsitektur UPH Juara 1 Kompetisi PUPR lewat Desain JPO Berstandar Profesional

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
30 Januari 2023 8:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arsitektur UPH Juara 1 Kompetisi PUPR lewat Desain JPO Berstandar Profesional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil mendapatkan juara 1 dalam Lomba Konsep Rancangan Jembatan Gantung Penyebrangan Orang (JPO) dalam Rangka Hari Jalan Tahun 2022.
ADVERTISEMENT

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 3-30 November 2022 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini merupakan kompetisi tingkat nasional dengan peserta mahasiswa dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia.

Tim UPH yang diwakili oleh mahasiswa prodi Arsitektur UPH angkatan 2021, yakni Enriko Daniel Tangkere, Yelina Khosasih, dan Kevin Dary Ahmad berhasil menampilkan hasil karya desain rancangan JPO yang diberi nama “Titian Emas Nusantara”. JPO ini diciptakan sebagai penghubung antar wilayah dengan bentang sepanjang 1,2 meter dan lebar lengkung rantai panjang pada bagian tengah (katenari) 1,8 meter. Untuk menjamin fondasi yang kokoh, JPO ini didesain dengan material baja, pagar (railing) terbuat dari kaca, ramp, serta tumpuan anchor terbuat dari beton.
ADVERTISEMENT
“Latar belakang kami memutuskan untuk mengikuti kompetisi ini adalah karena Indonesia memiliki banyak daerah dengan akses yang sangat terbatas. Untuk mengatasi hal ini, kami sebagai mahasiswa Arsitektur ingin berkontribusi melalui rancangan jembatan yang kokoh dengan spesifikasi material yang tangguh,” jelas Enriko.
Penilaian konsep rancangan JPO dilakukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu utilitas, etika, dan estetika yang terinspirasi dengan keindahan budaya Indonesia. Melalui desain JPO, tim UPH berharap bahwa dapat meningkatkan kemakmuran, kemudahan, kesejahteraan rakyat Indonesia, dan membawa kemajuan menuju Indonesia emas 2045.
“Kami membuat konsep bentuk lengkung dari sistem kabel dengan merepresentasikan bentuk atap Rumah Vernakular Indonesia; seperti Rumah Bolon (suku Batak Toba), Rumah Gadang (Suku Minangkabau), dan Tongkonan (Suku Toraja). Kemudian kami membentuk kabel melebar ke atap untuk memberikan kesan ruang terbuka yang luas dengan bentuk tegak lurus. Untuk menjaga kestabilan struktur, kami menggunakan batang pengikat pada pylon (tiang) dengan bentuk struktur yang terinspirasi dari sikap kuda-kuda Pencak Silat Indonesia. Untuk melengkapi struktur, kami merancang pylon dengan bentuk segi delapan untuk merepresentasikan berlian sebagai kekayaan Indonesia,” jelas Kevin.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Enriko menjelaskan kerusakan jembatan pada umumnya kebanyakan terletak pada kerusakan sendi (joint), bukan terputusnya kabel jembatan. Untuk itu dalam rancangannya, tim UPH membuat jembatan Titian Emas Nusantara dengan menyesuaikan joint berdasarkan kebutuhan jumlah yang lebih sedikit dan menambahkan paku cadangan di tiap joint sebagai penahan struktur. Jembatan juga menggunakan konsep lengkung katenari yang dibentuk dengan untuk mempercepat proses pembangunan dan menghemat biaya. Selain struktur joint, tim UPH juga merancang fondasi dengan bentuk aerodynamic untuk meminimalisir benturan arus sungai.
Berbekal konsep rancangan JPO tersebut, Enriko dan tim berhasil menyabet juara satu dan mengalahkan 149 tim dari 124 universitas di seluruh Indonesia. Enriko menambahkan seluruh tim memiliki keunggulannya masing-masing dan merupakan kompetitor yang berat. Hal ini mendorong mereka untuk bekerja lebih keras, dan bersemangat untuk meraih prestasi terbaik di kompetisi ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai kesuksesan ini, banyak tantangan telah dilalui oleh tim UPH. Diakui Yelina, tantangan terbesar yaitu pada tahapan pembuatan 3D modeling yang harus kompleks, detail, dan menyesuaikan dengan logika perhitungan struktur. Namun ketiganya bersyukur karena mereka telah diperlengkapi melalui mata kuliah di UPH yang relevan dengan konsep perancangan jembatan. Beragam mata kuliah yang mereka implementasikan dalam kompetisi ini antara lain Studio Riset Arsitektur, Studio Desain Arsitektur, Sistem Konstruksi dan Material, Dasar Arsitektur Digital, dan Sejarah Arsitektur.
Enriko, Yelina, dan Kevin berharap ke depannya dapat mengikuti kompetisi tingkat internasional sehingga tidak hanya mengharumkan nama UPH tetapi juga membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Atas pencapaian yang membanggakan ini, UPH mengapresiasi tim UPH yang telah mampu menunjukkan kualitas terbaiknya. Sebagai universitas yang mengedepankan pendidikan transformatif dan holistis, UPH akan selalu mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mengikuti beragam kegiatan baik di dalam maupun luar UPH. Dengan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, UPH memastikan mahasiswa siap berkompetisi dan menjadi ‘The Great Achiever’ di mana pun mereka berada.
ADVERTISEMENT
Tentang Arsitektur UPH
Arsitektur UPH memperlengkapi mahasiswa dengan disiplin ilmu fundamental dari segi artistik, ilmiah, dan humanistis yang terkait dalam perancangan bangunan. Mahasiswa dibekali dengan kurikulum yang relevan dengan perkembangan wacana dan teknologi arsitektur yang bergerak dinamis, dengan tetap berakar pada pengetahuan arsitektur mendasar; sehingga siap memasuki dunia kerja profesional. Mari bergabung dan daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901 atau daftar di sini.