Konten dari Pengguna

Gilberto Totomone, Mahasiswa UPH Raih Medali Perunggu Shorinji Kempo PON 2024

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
1 Oktober 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gilberto Farelino Totomone, mahasiswa Psikologi UPH angkatan 2024. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, ia bersama rekannya berhasil menorehkan Medali Perunggu di kategori ‘Embu Berpasangan Putra Kyu Kenshi’ cabang olahraga Shorinji Kempo mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
zoom-in-whitePerbesar
Gilberto Farelino Totomone, mahasiswa Psikologi UPH angkatan 2024. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, ia bersama rekannya berhasil menorehkan Medali Perunggu di kategori ‘Embu Berpasangan Putra Kyu Kenshi’ cabang olahraga Shorinji Kempo mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) membuktikan kualitasnya dalam meraih prestasi, tidak hanya di bidang akademis tetapi juga non-akademis. Salah satu pencapaian gemilang datang dari Gilberto Farelino Totomone, mahasiswa Psikologi UPH angkatan 2024. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, ia bersama rekannya berhasil menorehkan Medali Perunggu di kategori ‘Embu Berpasangan Putra Kyu Kenshi’ cabang olahraga Shorinji Kempo mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berkat kerja keras dan kegigihannya dalam mempersiapkan diri, Gilberto membuktikan bahwa dedikasi yang telah ditempa selama bertahun-tahun akan membuahkan hasil yang maksimal.
ADVERTISEMENT
“Puji Tuhan, rasanya sangat senang bisa meraih juara dalam kompetisi ini. Kemenangan di PON sangat berarti bagi saya, dan tentunya juga untuk orang tua dan semua yang mendukung, termasuk UPH. Tanpa dukungan mereka prestasi ini tidak akan tercapai,” ujar Gilberto.

Shorinji Kempo, khususnya embu berpasangan, adalah cabang bela diri yang mengharuskan peserta menampilkan serangkaian teknik serangan, pertahanan, kuncian, dan bantingan secara berpasangan. Penilaian didasarkan pada kekompakan dan presisi gerakan. Menurut Gilberto, proses menuju PON sangat menantang. Setiap hari, ia bersama rekannya berlatih dari pagi hingga malam, berfokus pada penyempurnaan teknik dan sinkronisasi gerakan. Terdapat tantangan besar tersendiri yang harus dihadapi, salah satunya adalah menyeimbangkan waktu antara kuliah dan latihan.

“Terkadang kelelahan fisik dan mental membuat saya sulit fokus, tapi dengan dukungan dari orang-orang terdekat, saya bisa melewati semuanya. Saya juga bersyukur bahwa UPH selalu mendukung bakat saya ini dengan memberikan dispensasi waktu sehingga saya bisa fokus pada persiapan kompetisi tanpa meninggalkan studi,” jelas Gilberto.
ADVERTISEMENT
Bagi Gilberto, motivasi utamanya dalam mengikuti kompetisi ini adalah untuk menguji kemampuan diri setelah sepuluh tahun berlatih Shorinji Kempo. Pengalaman bertanding di PON memberinya banyak pelajaran berharga, terutama dalam hal menghadapi tekanan di tingkat nasional dan pentingnya kerja sama dengan pasangan embu. “Saya belajar untuk tetap tenang dan fokus meskipun dalam situasi yang menegangkan. Pengalaman melawan atlet-atlet terbaik Indonesia membuat saya semakin termotivasi untuk terus berkembang,” tambahnya.
Setelah meraih prestasi ini, Gilberto berharap dapat terus mengembangkan kemampuannya dan membagikan pengalaman dengan atlet muda. Ia juga berencana untuk mengikuti kompetisi yang lebih tinggi dan meraih prestasi yang lebih besar di masa depan.
Selamat kepada Gilberto! Keberhasilannya menunjukkan bahwa UPH tidak hanya berkomitmen untuk mendukung mahasiswa menjadi lulusan yang unggul dalam akademis, tetapi juga mendukung pengembangan potensi di bidang non-akademis. UPH terus berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas unggul dan mendukung dalam Pengembangan karakter mahasiswa agar siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak positif bagi bangsa.
ADVERTISEMENT