Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Profil Benny Likumahuwa, Legenda Jazz yang Dirikan Sekolah Musik Farabi
9 Juni 2020 11:21 WIB
Tulisan dari Profil Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musisi senior Benny Likumahuwa meninggal dunia pada Selasa (9/6) pukul 08.30 WIB. Kakak dari Utha Likumahuwa itu meninggal pada usia 73 tahun.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang kariernya, Benny dikenal sebagai musikus yang sangat andal. Mari simak seperti apa perjalanan kariernya selama ini.
Sejak masih anak-anak, Benny Likumahuwa sudah mengenal dan mencintai musik. Saat remaja, ia menggemari alat musik pukul dan mulai mempelajari dengan serius alat musik bongo.
Beranjak dewasa, pria yang lahir di Kediri, Jawa Timur, itu justru lebih fokus mempelajari instrumen bas gitar. Di saat bersamaan, Benny mulai mengenal musik jazz dan fusion.
Selama menjadi pecinta jazz, Benny mempelajari lebih banyak lagi alat musik, mulai dari clarinet hingga saksofon dan trombon.
Pada 1966, Benny hijrah ke Bandung dan bergabung dengan Cresendo Band. Dua tahun setelahnya, ia diajak oleh Bangun Sugito atau yang akrab dikenal sebagai Gito Rollies untuk memperkuat band The Rollies.
ADVERTISEMENT
Di The Rollies, Benny Likumahuwa dipercaya untuk menjadi peniup trombon. Di masanya, The Rollies dianggap sebagai salah satu band paling fenomenal, karena berhasil menggabungkan unsur musik funk, rock, dan jazz dalam setiap karya yang diciptakan.
Berkat The Rollies, Benny bisa mencicipi tur keliling Indonesia. Ia juga makin mengenal industri musik dan bahkan sempat ditarik oleh label asal Amerika Serikat, Polygram, untuk melakukan sesi rekaman di Singpura.
Di era '70an, Benny mengharumkan nama Indonesia dan bermain di berbagai acara di Asia Tenggara. Setelah kembali ke Indonesia, ia langsung diajak bergabung dengan grup The Jazz Raiders.
Ayahanda Indra Lesmana, Jack Lesmana, juga sempat mengajak Benny untuk membentuk band Jack Lesmana Combo. Di akhie era '70an, ia bersama dua pianis andal, Abadi Soesman dari God Bless dan Candra Darusman membentuk grup Trio ABC.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun '80an, Benny memperkuat Ireng Maulana All Star. Selain itu, ia pun kerap menjadi pengiring bagi banyak musisi ternama.
Banyak festival jazz internasional telah ia jajaki, mulai dari Asean Jazz Festival di Malaysia, International Dixie Land Festival di Dresden, Jerman, hingga The North Sea Jazz di Belanda. Pada 1996, Benny memberanikan diri untuk membentuk band sendiri yang bernama Benny Likumahuwa Big Band.
Memasuki era 2000an, usia Benny tidak lagi muda. Namun, semangatnya dalam bermusik tidak pernah padam.
Selain sempat membuat dua album rohani, Ireng Maulana All Stars juga pernah mempercayainya untuk ikut rekaman di The Lion Studio, Singapura.
Selain bermusik, Benny Likumahuwa juga sangat peduli pada pendidikan musik di Indonesia. Pada 1985, bersama Jack dan Indra Lesmana, ia membentuk sekolah Farabi yang hingga kini, masih terus mencetak musisi hebat.
Benny Likumahuwa merupakan ayah dari salah satu musisi jazz yang sangat tersohor di Indonesia saat ini, yakni Barry Likumahuwa . Barry merupakan buah cinta Benny dengan istrinya, Ria Likumahuwa.
ADVERTISEMENT
Tidak mengikuti jejak sang ayah, Barry lebih dikenal sebagai pemain bas gitar yang sangat andal. Ia juga memiliki band sendiri yang bernama Barry Likumahuwa Project.