Profil Nadia Riwu, Runner Up Miss Indonesia 2020 yang Diduga Melakukan Penipuan
Konten dari Pengguna
30 Maret 2021 14:17 WIB
Tulisan dari Profil Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
Nadia Riwu Kaho sedang menjadi sorotan netizen. Runner up 2 Miss Indonesia 2020 asal NTT ini diduga menjadi pelaku kasus penipuan uang hingga ratusan juta.
ADVERTISEMENT
Tak sendirian, Nadia Riwu melakukan hal tersebut bersama ibu kandungnya, Rosca Leonita Riwu Kaho. Dengan modus undian berhadiah yang bekerja sama dengan RCTI, keduanya menipu beberapa korban hingga ratusan juta rupiah.
Terbongkarnya dugaan penipuan tersebut pertama kali diketahui oleh salah satu korban yang bernama Ester Yullaopaulina Doko dan Raff Messah. Keduanya mencoba untuk buka suara atas tindakan penipuan yang diduga dilakukan Nadia bersama ibunya. Hal ini pun membuat kaget warga NTT.
Lantas, bagaimana sosok Nadia Riwu sebenarnya?
Profil Nadia Riwu
Nadia Riwu Kaho atau yang akrab disapa Nadia Riwu merupakan perempuan kelahiran Kupang, 7 April 2000. Nadia merupakan seorang model di Indonesia.
Sebelumnya, Nadia mengawali kariernya sebagai seorang model asal Kupang. Ia terus berkembang dan akhirnya memiliki sederet prestasi, yakni dengan menjuarai Top Model NTT pada tahun 2015, Putri Kebaya NTT pada tahun 2017, Putri Kupang pada tahun 2017, dan Miss NTT di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Salah satu penghargaan yang paling berkesan baginya adalah ketika ia terpilih menjadi runner up 2 Miss Indonesia pada tahun 2020. Sejak menjadi runner up, namanya pun semakin dikenal oleh masyarakat.
Berbicara mengenai pendidikan, perempuan 20 tahun ini sedang menjalankan pendidikannya di Universitas Nusa Cendara dengan jurusan psikologi. Ia juga tergolong sebagai mahasiswi yang pintar karena memiliki indeks prestasi 3,62.
Selain itu, Nadia juga jago memainkan alat musik sasando dan melakukan tarian modern.
Anak dari Uly Riwu Kaho dan Rosca Leonita ini ternyata sangat hobi membaca dan mendengarkan lagu. Ia juga mengikuti salah satu organisasi modelling di Kupang yang bernama ‘Timor Creative People (TCP)’.