Konten dari Pengguna

Arif P. Rachmat, Anak Konglomerat RI yang Jadi Juri '30 Under 30 Asia' Forbes

30 Mei 2022 18:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Putra Taipan Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat), Arif P. Rachmat ditunjuk sebagai Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menggantikan sang ayah dan Garibaldi Thohir yang mundur dari komisaris ESSA.  Foto: Dok. PT Triputra Agro Persada
zoom-in-whitePerbesar
Putra Taipan Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat), Arif P. Rachmat ditunjuk sebagai Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menggantikan sang ayah dan Garibaldi Thohir yang mundur dari komisaris ESSA. Foto: Dok. PT Triputra Agro Persada
ADVERTISEMENT
Majalah Forbes kembali merilis daftar anak muda yang masuk dalam jajaran 30 Under 30 Asia 2022. Daftar tersebut menampilkan sejumlah anak muda yang sukses yang berasal dari berbagai negara di Asia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa anak muda Indonesia yang berkarya masuk dalam jajaran tersebut termasuk, Prilly Latuconsina, Apriyani Rahayu, dan Vina Mauliana.
Tidak hanya itu, juri dari pemilihan peserta 30 Under 30 Asia 2022 ini turut diisi oleh anak konglomerat Indonesia, yakni, Arif P. Rachmat.
Lantas siapa sebenarnya Arif P. Rachmat yang disebut anak konglomerat atau pengusaha kaya raya dari Indonesia?
Pria kelahiran tahun 1975 itu merupakan anak dari Theodore Permadi Rachmat, mantan CEO Astra. Arif P. Rachmat belum lama ini ditunjuk sebagai Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Arif juga seorang Co-Founder & CEO PT Triputra Agro Persada (TAP) yang merupakan bisnis dari ayahnya. Group TAP ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Dia memimpin grup kelapa sawit dan karet itu dengan sekitar 40.000 karyawan dan 20.000 kemitraan petani kecil.
ADVERTISEMENT
TAP bahkan termasuk perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 300.000 hektar cadangan lahan, di mana lebih dari 150.000 hektar telah ditanami.
Tak bisa dipungkiri lagi, perusahaan besarnya itu menjadikan Arif sebagai pemegang saham mayoritas PT Triputra Persada Rahmat dengan kepemilikan saham di Bank BTPN Syariah.
Sebagai Dewan Direktur Triputra Group, Arif membawahi sebuah perusahaan induk swasta dengan investasi signifikan di berbagai perusahaan publik seperti Adaro Energy yang merupakan energi batu bara terbesar di Indonesia, DSN (kelapa sawit dan kayu), Kirana Megatara (karet), Assa (mobilitas dan logistik), serta kelompok swasta seperti Daya Group (dealer Honda).
Tidak berhenti di situ, Arif juga pernah menjabat sebagai Board of Advisors The Nature Conservancy (TNC) Indonesia, Rabobank Food Agri in Asia, GAPKI dan Center for Strategic and International Studies (CSIS).
ADVERTISEMENT
Bahkan, di bidang organisasi, dia juga aktif sebagai Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pangan dan Kehutanan Indonesia dan Ketua Yayasan GK Indonesia. Anggota Young Global Leaders World Economic Forum, Young President Organization dan APINDO.
Di bidang filantropi dan kepengurusan, Arif menjabat sebagai Ketua Yayasan GK Indonesia. Dia adalah anggota Pemimpin Muda Global Forum Ekonomi Dunia serta Organisasi Presiden Muda (YPO).
Berkat berbagai usaha raksasanya itu, Arif sempat berada di peringkat nomor 15 dalam 100 Konglomerat Terbesar di Indonesia Globe Asia Agustus 2014.
Sebelum memperoleh gelar konglomerat besar RI, Arif menempuh pendidikan di Amerika Serikat hingga memperoleh gelar sarjana dan magister dalam Riset Operasional dan Teknik Industri di Cornell University, Ithaca, New York.  Setelah lulus, ia bekerja di General Electric di Amerika Serikat dan negara lain selama 7 tahun di berbagai level manajerial.
ADVERTISEMENT