Dari Merapikan Lemari Pakaian, Pelajar Ini Dapat Cuan Nyaris Rp 10 Juta/Bulan

Konten dari Pengguna
22 Januari 2022 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: Tinkerjoy
zoom-in-whitePerbesar
Source: Tinkerjoy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki pekerjaan sebelum lulus adalah mimpi sebagian besar orang. Apalagi, jika pekerjaan tersebut sudah memberikan penghasilan yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Ella McMahon adalah pelajar dari Leicester yang baru berusia 19 tahun. Walau belum memiliki ijazah, ia kini sudah memiliki penghasilan nyaris Rp 10 juta setiap bulan dari pekerjaannya.
Bukan bekerja kantoran, Ella mendapat cuan sebesar itu dari merapikan lemari yang berantakan.
The Sun melansir, Ella membuka jasa untuk merapikan lemari pakaian agar lebih terorganisir. Ide ini muncul setelah Ella begitu mahir mengatur isi lemari keluarga dan teman-temannya.
“Saya suka fashion dan melihat pakaian itu menyenangkan. Saya bisa melakukannya sepanjang hari setiap hari, karena saya terobsesi dengan pengorganisasian,” ucap Ella McMahon, mengutip The Sun, Sabtu (22/01).
Tak hanya sekadar dirapikan, Ella juga menyusun setiap pakaian klien menurut warnanya. Dengan demikian, klien akan lebih mudah untuk mencari barang, dan lemari terlihat lebih tertata.
ADVERTISEMENT
Ella mengenakan tarif £15 hingga £20 atau sekitar Rp 290 ribu sampai Rp 388 ribu per jam untuk layanannya. Biasanya tarif ini bergantung pada besarnya lemari baju yang ia tangani.
Kini Ella sudah menangani cukup banyak klien. Bila ditotalkan, penghasilannya dari menata lemari dapat mencapai £ 500 atau Rp 9,7 juta per bulan. Pemasukan tersebut bisa dibilang cukup besar untuk seorang pelajar.
“Saya memiliki sekitar 20 klien tetap yang harus saya kunjungi setiap dua minggu,” kata Ella.
Ella dapat menghabiskan tiga sampai sembilan jam untuk merapikan dan mengoordinasikan warna pakaian di lemari klien. Penghasilan dari bisnis yang ia beri nama “Cinderella’s Closet” itu sudah bisa Ella tabung untuk membeli rumah.
ADVERTISEMENT
Dari merapikan lemari, Ella juga kadang dapat mengumpulkan banyak pakaian klien yang ternyata sudah tidak digunakan lagi dan hanya memenuhi lemari.
“Setiap bersama klien baru, kami selalu memeriksa kembali pakaian yang ada. Kemudian kami kantongi bisa jadi empat hingga enam tas penuh, lalu saya berikan kepada toko amal,” ucap Ella.
Bagian yang paling Ella sukai dari pekerjaan uniknya ini adalah ketika melihat reaksi bahagia klien. Hal tersebut dikarenakan, lemari yang terorganisir dapat menghemat banyak waktu dan mengurangi kerumitan saat sedang bersiap-siap.