Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Henky Solaiman, dari Panggung Teater ke Peran Kocak yang Bikin Beken
16 Mei 2020 10:45 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Duka melanda dunia hiburan dan industri film Indonesia pada hari Jumat (15/05). Aktor kawakan Indonesia, Henky Solaiman menghembuskan nafas terakhirnya di usia yang ke 78 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepulangan Henky diduga karena kanker usus yang dideritanya. Penyakit tersebut yang membuatnya harus pensiun dari perannya sebagai Wak Sain di sinetron dunia terbalik. Ia mengundurkan pada bulan Januari lalu lantaran harus melakukan pengobatan.
Pria yang kerap disapa om Henky ini juga pernah menjalani operasi pengangkatan tumor di Rumah Sakit Sumber Waras pada hari Rabu (18/03). Operasi tersebut membuat Henky harus mengalami pendarahan dan memerlukan transfuse darah.
Henky adalah salah satu aktor terkemuka yang dimiliki oleh Indonesia. Dilansir dari Kumparan, Henky mendapatkan penghargaan “Lifetime Achievement” dari Festival Film Bandung pada tahun 2006 atas dedikasinya di industri film Indonesia. selain itu, hingga tahun 2018, nama Henky masih berada di dalam nominasi untuk penghargaan “Aktor Tersilet” dari ajang Silet Awards.
ADVERTISEMENT
Dari pemain teater hingga sutradara
Kesuksesan yang diraih tokoh-tokoh di dalam profil orang sukses tidak datang dengan begitu saja. Mereka bekerja keras dan memiliki dedikasi untuk memperjuangkan keberhasilan yang mereka kerja, Begitupun Henky.
Pria kelahiran Bandung, 30 Agustus 1941, ini sudah berkecimpung di dunia seni peran ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu, ia kerap kali diajak bermain peran di pementasan untuk natal.
Seiring berjalannya waktu, ketertarikan Henky terhadap dunia seni peran semakin terlihat. Henky mengenyam pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia yang terletak di Yogyakarta.
Selain belajar, Henky juga aktif sebagai aktor di Teater Populer HI, yang diprakarsai oleh sahabatnya, Teguh Karya. Teguh Karya sendiri merupakan sutradara kenamaan Indonesia. dari kepiawaiannya, lahir aktor dan aktris ternama Indonesia seperti Slamet Rahardjo dan Christina Hakim.
ADVERTISEMENT
Adapun momen pertama Henky dan Teguh berada di dalam satu proyek film adalah ketika Teguh menggarap film “Wadjah Seorang Laki-Laki” pada tahun 1971. Film ini juga menjadi langkah awal Henky di industri perfilman Indoenesia. Di Film itu Henky didapuk menjadi pemeran pendukung.
Setelah bermain di film pertamanya, karir Henky kian melambung. Ia bermain di beberapa film seperti “Cinta Pertama” (1973), “Kawin lari” (1974), “Rembulan dan Matahari” (1979), dan “Doea Tanda Mata” (1984), “Kejarlah Daku Kau Kutangkap” (1985), dan “Lupus” (1987).
Selain menjadi pemeran, Henky juga pernah berada di belakang layar sebagai sutradara. Film pertamanya adalah “Romantika” (1985) yang mendapatkan perhatian masyarakat. Film yang dimainkan oleh Meriam Bellina dan Paramitha Rusady ini menceritakan persaingan dua remaja perempuan bernama Atiek dan Tia.
ADVERTISEMENT
Film bukan film satu-satunya yang di mana ia menjadi sutradara. Dilansir dari Tirto.id, Henky juga menyutradarai beberapa film seperti “Neraca Kasih” (1982), “Sorga Dunia di Pintu Neraka” (1983), “Titik-Titik Noda” (1984), “Kecil-Kecil Jadi Pengantin” (1987), dan “Si Kabayan Anak Jin” (1991).
Henky juga tetap eksis dan tampil di film-film terkenal pada tahun 2000 an. Ia bermain di film “Radit dan Jani” (2008), Laskar Pelangi (2008) Get Married 2 (2009), Soegija (2012), Malam Minggu Miko (2014), dan “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Part 1” (2016).
Melalui akun Instagram, salah satu program dari Dewan Kesenian Jakarta bernama Kineforum menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 1971-2018, Henky sudah terlibat di dalam 117 film baik sebagai aktor, sutradara ataupun penata skrip.
ADVERTISEMENT
Selain bermain di layar lebar, Henky juga kerap tampil di layar perak. Selain di serial “Dunia Terbalik” (2017-2020), ia juga tampil di beberapa serial lain seperti “Wulan (2006-2007) dan Putri (2012).
Sepak terjang Henky di dunia perfilman dan hiburan tanah air menunjukkan bahwa dirinya memiliki dedikasi yang tinggi disamping kualitasnya sebagai seniman dan kini ia telah berpulang sebagai seorang legenda.