Konten dari Pengguna

Jual Air Minum Kemasan, Pria Ini Jadi Orang Terkaya Asia dengan Harta Rp 1.032 T

2 September 2022 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zhong Shanshan. Foto: STR/CNS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Zhong Shanshan. Foto: STR/CNS/AFP
ADVERTISEMENT
Jika melihat miliarder dunia, kerap mereka adalah orang-orang yang hadir sebagai inovator teknologi, taipan investasi, atau sang maestro mode.  Tetapi orang terkaya di Asia ini bukan datang dari gelar-gelar itu.
ADVERTISEMENT
Zhong Shanshan adalah pendiri dan CEO perusahaan air minum kemasan bernama Nongfu Spring. Zhong mengubah Mata Air Nongfu menjadi kerajaan yang memberinya kekayaan bersih lebih dari USD 69,3 miliar  atau setara dengan Rp 1.032 Triliun.
Masuk dalam daftar miliarder yang terdiri dari para pemimpin di perusahaan teknologi, farmasi, manufaktur, dan real estat, Zhong Shanshan benar-benar membedakan dirinya dari yang lainnya.
Meskipun ia telah berkelana ke bidang farmasi, sebagian besar pendapatan kerajaan bisnisnya masih berasal dari air Nongfu. Bahkan ia telah melampaui pengusaha India terkemuka dan Ketua Reliance Industries, Mukesh Ambani.
Mantan Pekerja Konstruksi dan Reporter Hingga Bangun Bisnis Minuman Kemasan
From zero to hero, pengusaha terkaya di China dan di Asia ini dulunya merintis di beberapa pekerjaan termasuk bekerja sebagai pekerja konstruksi dan penjual minuman.
ADVERTISEMENT
Pada 1980-an, ia bekerja sebagai reporter berita dan terlibat di lapangan selama sekitar lima tahun.  Melihat peluang besar dalam bisnis air, Zhong mendirikan perusahaan distributor air di Cina Selatan dan kemudian memproduksi merek produk kesehatan bernama Yangshengtang pada tahun 1993.
Melihat kesuksesan dalam mendirikan perusahaan air pertamanya, Zhong mendirikan Mata Air Nongfu pada September 1996. Dengan air yang bersumber dari Danau Pulau Seribu Zhejiang atau juga dikenal sebagai Danau Qiandao, Nongfu secara resmi meluncurkan air minum kemasan pertamanya pada tahun 1997.
Selain menjadi perusahaan saham gabungan pada tahun 2001, Nongfu Spring juga memperluas portofolionya dengan menjual teh dan jus dalam kemasan dengan merek Farmer's Orchard, Scream, dan Oriental Leaf.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, perusahaan Zhong tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun ke depan selain itu Mata Air Nongfu menjadi produsen air minum dalam kemasan terbesar di China.  Nongfu juga merupakan salah satu pembuat teh dan jus botol terkemuka di negara ini.
Namun, lintasan Mata Air Nongfu sempat dihentikan karena dituduh oleh media terkemuka China, Beijing Times, tidak mematuhi standar air nasional.  Setelah beberapa bulan pertukaran sengit antara perusahaan dengan media tersebut tuduhan itu akhirnya terbukti salah.
Otoritas kesehatan Zhejiang melakukan pemeriksaan acak pada empat batch air minum kemasan Nongfu dan masing-masing melewati standar provinsi dan nasional.  Perusahaan mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Beijing Times dan menuntut ganti rugi sebesar 60 juta yuan USD 9,7 juta.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya untuk memperluas ke pasar global, Zhong mendirikan Yang Sheng Tang Group pada tahun 2016 yang mencakup Nongfu Spring dan perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise dan Hainan Yangshengtang Pharmaceuticals.  Zhong mengakuisisi saham utama di Beijing Wantai pada tahun 2001 yang merupakan salah satu dari sedikit perusahaan farmasi dan biotek China yang turut mengembangkan vaksin COVID-19.
Pernah Putus Sekolah dan Gagal Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Pria kelahiran 1954 ini berasal dari Hangzhou di provinsi Zhejiang, Tiongkok. Ia tumbuh selama masa revolusi budaya Tiongkok atau Revolusi Besar Kebudayaan Proletar pada 1960-an yang membuatnya putus sekolah.
Sementara orang tuanya dianiaya bersama jutaan warga sipil lainnya. Namun, ia berhasil bertahan dari masa yang penuh gejolak dalam sejarah Tiongkok dan melanjutkan pendidikannya selama tahun 1970-an.
ADVERTISEMENT
Kemudian  Zhong menyelesaikan pendidikannya di Universitas Terbuka China.  Dia benar-benar gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi dua kali sebelum mendarat di universitas yang terletak di Beijing itu.