Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Pangeran Philip, Ibunya Alami Gangguan Jiwa hingga Nikahi Putri Raja
11 April 2021 12:47 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Publik Britania Raya saat ini sedang berduka cita atas meninggalnya suami dari Ratu mereka, yakni Pangeran Philip pada Jumat (9/4). Lelaki berjuluk Duke of Edinburgh tersebut merupakan pasangan dari Ratu Elizabeth II sejak 1947 silam.
ADVERTISEMENT
Sebagai suami penguasa Inggris, tidak banyak yang mengetahui bahwa kehidupan Pangeran Philip tak seperti kebanyakan penguasa pada umumnya. Siapa sangka? Sebelum resmi diangkat menjadi bagian dari pemerintahan Inggris, Pangeran Philip punya masa lalu yang jauh dari kata baik.
Lahir di Kerajaan Yunani pada 10 Juni 1921, Philip merupakan putra Pangeran Andrew, putra penguasa Yunani dan Denmark, dan Putri Alice dari Battenberg, anak dari Putri Victoria Mountbatten yang juga keturunan Ratu Britania Raya di masa lalu, Ratu Victoria I. Pamannya merupakan raja Yunani saat itu, yakni Raja Kontantinus I.
Mirisnya, di usianya yang belum genap setahun, terjadi konflik di tengah Kerajaan Yunani yang mana memaksa pamannya untuk turun dari takhta Raja. Akibatnya, keluarganya diasingkan dari Yunani dan terpaksa mengungsi ke Paris. Di sana, mereka tinggal di sebuah rumah kecil pinjaman dari bibi tiri Philip. Status kewarganegaraan mereka juga dicabut dari Yunani.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut, ibunya dianggap mengalami gangguan jiwa setelah tiba-tiba menjadi sangat religius sampai mengaku memperoleh pesan ketuhanan. Ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa dan berpisah denga suaminya. Philip yang saat itu mulai memasuki usia remaja akhirnya dikirim ke Inggris untuk mengenyam pendidikan, ia tinggal bersama neneknya.
Pada 1939, Philip menjadi kadet di Akademi Angkatan Laut Britania, tepat menjelang dimulainya Perang Dunia II oleh Nazi Jerman. Ia bertugas mendampingi dua putri kerajaan saat itu, Putri Margaret, dan Putri Elizabeth yang kelak menjadi istrinya.
Philip sangat berpresatsi di angkatan laut sehingga memasuki tahun 1940, ia langsung ditugaskan di medan perang Samudera Hindia. Ia berpartisipasi penuh hingga Perang Dunia II usai pada 1945. Dua tahun kemudian, ia akhirnya menikahi Ratu Elizabeth II setelah bertunangan sejak 1943.
ADVERTISEMENT
Tahun 1952 merupakan tahun yang cukup sibuk bagi mereka berdua, dimana Pangeran Philip diangkat menjadi Laksamana pertama di Angkatan Laut Inggris, sementara Elizabeth diangkat menjadi Ratu, Namun, saat itu pula Philip mulai meninggalkan kegiatannya di militer karena harus rutin mendampingi Elizabeth sebagai Ratu Inggris.
Meski harus melepaskan karier militernya yang cemerlang di Angkatan Laut Inggris, kecemerlangan Pangeran Philip justru tidak meredup dalam mendampingi Ratu Elizabeth II dalam menjalankan tugas kerajaan.
Sejak 1952, Pangeran Philip sudah berhasil menuntaskan 22.219 tugas solo, memberikan 5.496 pidato dalam kunjungannya ke lebih dari 76 negara, berhasil menulis 14 buku, serta menduduki posisi sebagai pengasuh sekaligus pelindung bagi 785 organisasi. Berkat keseriusannya tersebut, ia dianggap sebagai sosok pendamping Ratu paling setia.
ADVERTISEMENT
Padahal sebenarnya, Pangeran Philip memiliki latar belakang karakter yang keras dan kuat, yang berasal dari masa lalunya yang kelam serta pengalamannya di militer. Uniknya, ia bisa sukses mendampingi Ratu sepenuh hati dan bahkan rela menempatkan dirinya di posisi kedua di bawah istrinya yang merupakan sosok tertinggi di Inggris.
Kesetiaannya mendampingi istrinya dalam melaksanakan tugas kerajaan akhirnya berhasil ia tuntaskan hingga ia pensiun pada 2 Agustus 2017. Sejak saat itu, Pangeran Philip menikmati sisa masa tuanya di Istana Buckingham.
Pada 9 April 2021, Pangeran Philip menghembuskan napas terakhirnya di usia 99 tahun. Ia meninggal dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100 tahun. Pangeran Philip dinobatkan sebagai pendamping Ratu Inggris dengan masa pengabdian terlama dalam sejarah Kerajaan Britania Raya.
ADVERTISEMENT