Mengenal Adi Kusma, Pendiri Layanan Internet Biznet Asli Indonesia

Adi Kusma, President Director Biznet (tengah) dan Adrianto Sulistyo, Senior Manager Marketing (kanan). Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan

Salah satu pemain besar di bidang layanan internet Indonesia adalah Biznet. Didirikan oleh Adi Kusma, Biznet berhasil mengoperasikan teknologi fiber optic untuk internet yang lebih kencang bagi masyarakat Indonesia.

Adi Kusma adalah seorang Presiden Direktur dari Biznet Networks. Ia merupakan lulusan Oregon State University jurusan Teknik Industri pada 1998. Adi memiliki ketertarikan yang cukup besar di bidang komputer dan memiliki keinginan untuk membuat sesuatu yang dapat dinikmati oleh semua orang dari bisnisnya.

Sebelum mendirikan Biznet, ia pernah bekerja sebagai Software Developer sejak Juli 1998 hingga Februari 2000 di Software House International, Amerika Serikat. Berkat pengalamannya di profesi tersebut, Adi memprediksi bahwa internet akan menjadi sebuah kebutuhan primer bagi semua orang di dunia.

Sebelum itu, orang tua Adi terangan untuk ia melanjutkan usahanya dengan menjadi penerus bisnis baja milik orang tuanya. Oleh karena itu, ia dikirim ke AS untuk berkuliah di jurusan Teknik Industri dan Manufaktur.

Adi kembali pulang ke Indonesia untuk membuat bisnis layanan internet Biznet pada tahun 2000. Pada awalnya, ia membidik segmen korporasi untuk dijadikan target pasar layanan internet miliknya.

Ia beranggapan bahwa perusahaan pasti membutuhkan koneksi internet yang memadai untuk mendukung kinerja. Dan ternyata keputusannya berhasil untuk mengembangkan bisnisnya, dalam waktu singkat pelanggan dari kalangan korporat terus bertambah, adapun kebanyakan pelanggan tersebut berasal dari perusahaan yang berbasis di SCBD.

Saat ia mendirikan Biznet, ia nekat menggunakan tabungan pribadinya sebagai modal. Adi menganggap bahwa peluang kebutuhan internet masih banyak.

Adi Kusma, President Director Biznet. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan

Selain itu, saat Adi ingin mendirikan provider layanan internet, kendala yang dihadapinya yakni seluruh layanan internet Indonesia masih dibawahi oleh PT Telkom yang mana saat itu juga kondisinya masih belum stabil. Oleh karena itu, ia harus mencari ke luar negeri untuk mendapatkan layanan internet yang stabil.

Adi menerapkan sistem growth slowly secara organik. Menurutnya, kesiapan pasar dalam menerima produk internet menjadi sebuah perhatian utama.

Memulai dari usaha kecil yang hanya kurang dari 10 karyawan, kini Biznet semakin berkembang menjadi salah satu layanan internet yang kuat di bidangnya. Selain memberikan layanan internet, Biznet juga mengembangkan layanan Data Center, Cloud Computing dan IPTV.

Pada tahun 2005, Biznet meluncurkan jaringan Fiber Optic pertamanya di kawasan CBD Jakarta-Sudirman dengan teknologi Metro Ethernet dengan konfigurasi ring. Adapun total rute Biznet Fiber saat itu baru mencapai 10 kilometer (km).

Dua tahun berselang, teknologi Biznet Fiber with Fiber to the Home (FTTH) diluncurkan. Jaringan ini merupakan jaringan FTTH pertama di Asia Tenggara.

Kini, pada tahun 2022, Biznet telah menyambungkan koneksi antar kota, antar pulau di Indonesia dengan total 65 ribu km rute Fiber Optic di Indonesia. Data per September 2022 yang dilansir dari Bisnis.com menunjukkan bahwa area coverage Biznet telah berhasil menjangkau 180 kota/kabupaten, 2.515 kelurahan dan 6.172 gedung serta 1,700,951 Homepass.

Adi sendiri memiliki prestasi individunya selama menjalani studi di AS, termasuk Oregon State Award 2009 sebagai Council of Outstanding Early Career Engineers, Microsoft Certified System Engineer (MCSE) dan Computer Associated Certified Unicenter TNG Administrator. Selama menjalani bisnisnya, Adi aktif terlibat dalam berbagai asosiasi, lokal dan internasional, dengan menjadi anggota Institut Teknik Industri (IIE), APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), APITI (Asosiasi Penyedia Internet Telepon), Mastel (Komunitas Telematika Indonesia) dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).