Konten dari Pengguna

Robin Zeng, Bos Baterai Kendaraan Listrik yang Masuk Jajaran Orang Terkaya Asia

14 Juli 2022 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Produsen baterai China, CEO CATL, Robin Zeng menghadiri konferensi pers di Berlin, Jerman, 9 Juli 2018.  Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
zoom-in-whitePerbesar
Produsen baterai China, CEO CATL, Robin Zeng menghadiri konferensi pers di Berlin, Jerman, 9 Juli 2018. Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin belum pernah mendengar tentang Contemporary Amperex Technology (CATL), sebuah perusahaan pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Perusahaan itu memasok lebih dari 30 persen baterai EV dunia, beberapa kliennya termasuk Tesla, Kia, dan BMW. Pendiri dan ketuanya adalah Zeng Yuqun atau yang dikenal sebagai Robin Zeng
Di bawah kepemimpinannya, nilai CATL telah melonjak menjadi 1,2 triliun yuan Tiongkok atau sekitar USD 179 miliar, lebih dari gabungan General Motors dan Ford.
Sebagian dari kekayaan itu dibangun dengan memiliki saham dalam proyek pertambangan di China, Republik Demokratik Kongo, dan Indonesia. Saham ini membuat CATL menjadi rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.
CATL mencapai kapitalisasi pasar lebih dari USD 200 miliar pada 15 Oktober karena saham mencapai 569 yuan atau USD 89, kenaikan meroket dari harga IPO 25,14 yuan tiga tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Zeng mendirikan pembuat baterai ATL setelah mendapatkan gelar Ph.D dari Institut Fisika Akademi Ilmu Pengetahuan China. Dia menjual ATL ke TDK Jepang, dan pada tahun 2011 mendirikan CATL di kampung halamannya, Ningde di Provinsi Fujian.
Raksasa baterai itu berdiri sebagai mata rantai penting dalam rantai pasokan teknologi hijau yang semakin didominasi oleh China. Perusahaan-perusahaan China, khususnya CATL, telah mengamankan pasokan bahan mentah dalam jumlah besar yang masuk ke dalam baterai.
Pejabat Pemerintah Tiongkok turut memastikan bisnis CATL tetap berada di tangan Tiongkok agar mereka tetap bisa menciptakan pasar captive pelanggan baterai.
Berkat bisnisnya itu Robin Zeng menjadi salah satu orang terkaya di Asia dengan kekayaan sekitar USD 46,1 miliar. Markas bisnisnya itu menjulang tinggi, berbentuk seperti baterai lithium besar, dan beberapa pabrik terbesarnya berada di kampung halamannya yakni, Ningde bekas desa nelayan dan pangkalan militer di tenggara Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Zeng, 53, telah membangun tim manajemen senior yang terdiri dari karyawan lama dan banyak di antaranya dibesarkan di Ningde. Untuk hadiah selama liburan, CATL mengirimkan buah leci dan loquat yang ditanam di pinggiran Ningde.
Setelah belajar teknik kelautan di universitas Shanghai, Zeng bekerja di bidang kimia baterai untuk TDK, sebuah perusahaan Jepang, di China. Pada tahun 1999, ia bergabung dengan sesama ahli kimia baterai yang mendirikan perusahaan mereka sendiri yang memasok baterai lithium-kobalt untuk ponsel, camcorder, dan elektronik konsumen portabel lainnya. Tim tersebut menjual perusahaan ke TDK pada tahun 2005 seharga USD 100 juta dan terus menjalankannya sebagai anak perusahaan.